HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Busui Positif Virus Corona, Bolehkah Menyusui Bayi?

Lentera 24 .com | KESEHATAN -- ASI merupakan makanan terbaik bayi di awal kehidupannya. WHO juga menyarankan agar bayi diberikan ASI eksklus...

Lentera24.com | KESEHATAN -- ASI merupakan makanan terbaik bayi di awal kehidupannya. WHO juga menyarankan agar bayi diberikan ASI eksklusif pada enam bulan pertama hidupnya.

Foto : JPNN
Lalu, dilanjutkan sampai umur dua tahun dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Tapi bagaimana jika ibu menyusui terinfeksi virus corona?

Ibu Menyusui Rentan Terkena Virus Corona 

Penularan coronavirus atau COVID-19 memang sangat cepat. Apalagi kalau Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah dan memiliki kondisi penyakit tertentu. Salah satunya yang perlu mendapat perhatian adalah ibu menyusui.

Dikatakan dr. Arina Heidyana dari KlikDokter, ibu menyusui merupakan sedikit dari banyak orang yang perlu berhati-hati karena memiliki risiko tinggi kena infeksi virus corona.

Ini karena ada perubahan hormonal sehingga secara otomatis daya tahan tubuh jadi lebih rendah dan mudah terinfeksi virus penyakit. 

Ditegaskan dr. Arina, apabila ibu menyusui mengalami gejala flu atau yang mirip dengan gejala coronavirus, segera periksakan diri ke dokter untuk melakukan pemeriksaan. Apabila diketahui lebih awal, dokter bisa merekomendasikan perawatan yang lebih baik. 

Penularan coronavirus bisa terjadi melalui kontak langsung atau pun tidak langsung, yaitu ketika Anda menyentuh benda yang sebelumnya sudah terkontaminasi.

Ibu menyusui juga bisa tertular virus corona dari percikan air liur (droplet) yang secara tidak sengaja terhirup oleh dirinya.

Umumnya, tidak ada perbedaan gejala ibu menyusui terkena COVID-19 dengan orang lainnya. Ibu akan merasakan demam, sesak napas, batuk kering, nyeri tenggorokan, dan sakit kepala. Dalam situasi tersebut, masih bolehkan busui memberikan ASI pada si kecil?

Bolehkah Pasien Positif Virus Corona Menyusui Bayi?

Ini mungkin jadi pertanyaan banyak orang, khususnya mereka yang sedang menyusui tapi positif COVID-19. Perasaan bimbang antara harus memenuhi asupan gizi si kecil dengan keselamatan dan kesehatan bayi. 

Dijelaskan oleh dr. Arina, sampai saat ini belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa virus corona bisa menular melalui ASI. Namun, penularan coronavirus tetap bisa terjadi apabila ibu melakukan kontak fisik dengan sang bayi.

“Sebenarnya bukan tidak boleh menyusui. Tapi busui yang terinfeksi COVID-19 harus mengikuti prosedur-prosedur yang ada sebelum menyusui bayinya,” ujar dr. Arina kepada KlikDokter.

“Sama seperti panduan dari WHO, ibu menyusui yang positif virus corona masih boleh menyusui anaknya. Dengan catatan, ada prosedur dan aturan yang harus dipatuhi agar risiko penularan coronavirus ke bayi sangat minim,” tutur dr. Arina.

Ada pun beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh ibu menyusui positif coronavirus saat hendak memberikan ASI pada bayinya adalah sebagai berikut ini.

  • Menggunakan masker saat berada di dekat bayi dan anak-anak, termasuk ketika Anda sedang ingin memberikan ASI
  • Cuci tangan terlebih dahulu sebelum menggendong dan memegang bayi.
  • Cuci puting Anda dengan menggunakan air agar virus yang menempel dari puting bisa hilang. Jika diperlukan, cuci puting dengan menggunakan sabun. Tapi, Anda perlu membilasnya sampai bersih agar bayi tidak keracunan sabun saat mengisap puting.
  • Cuci kembali tangan dan puting Anda setelah menyusui.
  • Anda bisa memilih alternatif lain, seperti memerah ASI atau ASI Perah (ASIP) dan masukkan ke dalam kantong plastik khusus ASIP, kemudian berikan pada bayi.
  • Jika Anda harus dirawat di rumah sakit dan berpisah sementara waktu dengan si Kecil, cara paling tepat untuk memberikan ASI adalah dengan memerah atau memompa.

“Anda bisa memasukkan ASIP ke dalam kantong khusus ASIP dan masukan ke dalam cooler box saat hendak dibawa oleh suami ke rumah. Pastikan plastik sudah disterilkan terlebih dahulu sebelum dipegang suami, ” kata dr. Arina. 

Kalau memerah ASI tidak memungkinkan, pemberian susu formula dapat dilakukan, meski ASI tetap jadi anjuran pertama. [] JPNN