Lentera24.com ACEH TAMIANG --- Bantuan Sembako dari Pemerintah Aceh sebanyak 1.800 tiba di Kabupaten Aceh Tamiang dan akan disalurkan un...
Lentera24.com ACEH TAMIANG --- Bantuan
Sembako dari Pemerintah Aceh sebanyak 1.800 tiba di Kabupaten Aceh Tamiang dan
akan disalurkan untuk masyarakat yang terdampak dari Covid-19.
Bupati Aceh Tamiang, H. Mursil. SH.M.Kn dilaksanakan di halaman kantor Bupati setempat sebelum disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerimanya, Selasa (21/4) |
Bantuan sembako Pemerintah
Aceh tersebut diantar langsung melalui Dinas Sosial Aceh didampingi Dinas
Perhubungan Aceh, Dinas Kesehatan Aceh dan Kesbangpol Aceh diterima langsung
oleh Bupati Aceh Tamiang, H. Mursil. SH.M.Kn dilaksanakan di halaman kantor
Bupati setempat sebelum disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerimanya, Selasa
(21/4).
Pada kesempatan
itu Bupati Aceh Tamiang H. Mursil dalam sambutannya mengatakan, pihaknya
mengapresiasi Pemerintah Aceh yang telah memberikan perhatian bagi masyarakat
daerah ini, bantuan sembako ini adalah di luar bantuan PKH serta BPNT.
“Jika ada
warga yang belum terdaftar dari penyaluran bantuan ini agar segera melaporkan
melalui Datok Kampung masing-masing yang nantinya bisa diteruskan ke instansi
terkait untuk dilakukan pendataan,” ujarnya.
Mursil
menyebutkan, selain bantuan sembako, Pemerintah Aceh juga menyalurkan Rapid Test
untuk Pos Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di terminal bus kota Kuala
Simpang dan Puskesmas yang berada di Kabupaten Aceh Tamiang.
“Apresiasi
juga untuk Pemerintah Aceh kita sampaikan karena sangat mendukung program
pemerintah daerah dalam menjaga Aceh dari bahaya Covid-19 melalui jalur darat,
dalam hal ini Dinas Perhubungan Aceh menempatkan lima personelnya guna membantu
petugas pos Covid-19 Aceh Tamiang di terminal bus yang sudah berjalan sejak
sebulan lalu,” tegas Mursil.
Lanjutnya,
Pemkab Aceh Tamiang akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk
menjaga Aceh secara umum, khususnya melalui jalur darat yaitu memeriksa
kesehatan penumpang bus umum maupun kenderaan pribadi.
“Kenapa tidak
dibuat pos pemeriksaan di perbatasan Aceh-Sumut, karena targetnya adalah
penumpang bus yang masuk ke Aceh, bila ada pendatang yang masuk ke daerah
sebelum terminal bus, maka ini akan dipantau oleh tim relawan yang berada di
setiap kampung,” jelas H. Mursil.[]L24.sai