Lentera 24 .com | BANDA ACEH -- Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, melakukan Sidak ke Pelabuhan penyeberangan Ulhee Lheue, untuk ...
Lentera24.com | BANDA ACEH -- Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, melakukan Sidak ke Pelabuhan penyeberangan Ulhee Lheue, untuk memastikan bahwa pelayanan kepada calon penumpang tetap berjalan baik, meski dalam beberapa hari ini cuaca cenderung ekstrim, Minggu (23/2/2020) sore.
“Situasi dan kondisi cuaca seperti ini selalu kita alami setiap tahun. Oleh karena itu, para pemangku kebijakan harus benar-benar mengikuti atau mempedomani informasi dan data yang dikeluarkan oleh lembaga yang memang membidangi ini seperti BMKG. Informasi harus disampaikan secara valid agar mmasyarakat dan calon penumpang paham dan memaklumi,” ujar Nova.
Dalam kesempatan tersebut, Nova juga mengimbau kepada seluruh pejabat publik dan masyarakat agar bijak menggunakan media sosial, karena dengan satu status atau statement yang tidak bersumber dari data yang valid, maka akan menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Pelabuhan Ulhee Lheue adalah satu-satunya pintu masuk ke Kota Sabang, segala kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat Sabang tentu melalui pelabuhan ini. Jadi, saya imbau kepada para pejabat publik dan seluruh masyarakat agar bijak dalam menggunakan medsos, sampaikan informasi dengan benar dan berdasar atas data bukan asumsi,” imbau Nova.
Nova menjelaskan, meski cuaca ekstrim para pemangku kebijakan di pelabuhan sudah melakukan upaya penyesuaian dengan kondisi cuaca ekstrim yang terjadi di Aceh saat ini.
“Jadi, sesuai penjelasan pihak pelabuhan. Pelayaran ke Balohan selalu ada setiap hari, baik dengan kapal roro maupun kapal cepat. Hanya kemarin (Sabtu, 22/2) kapal cepat tidak berlayar tetapi kapal roro tetap melakukan aktivitas penyeberangan. Namun, menjelang siang atau di atas pukul 10.00 pagi cuaca cukup ekstrim dan ketinggian ombak mencapai 2 meter lebih, maka penyeberangan dari Ulhee Lheue ke Balohan hanya dibuka pagi hari saja,” imbuh Nova.
“Pelabuhan ini adalah sarana vital. Oleh karena itu, Dinas Perhubungan Aceh harus menyampaikan informasi dengan detil, benar dan berdasar data yang valid agar tidak terjadi bias informasi di masyarakat,” ujar Nova Tegas.
Pesan 3 Kapal Roro
Sebagaimana diketahui, di akhir Oktober 2019 lalu, Pemerintah Aceh telah memesan 3 unit kapal roro untuk melayani rute pelayaran di tiga pulau di Aceh, yaitu Singkil - Pulau Banyak, Balohan Sabang - Pelabuhan Ulee Lheu dan Lintasan Barat ke Pulau Simeulue.
Tiga kapal ferry ro-ro yang dipesan Pemerintah Aceh, masing-masing berkapasitas 1.300 GT, kapal yang diberi nama Aceh Hebat 1 ini dikerjakan oleh PT MOS. Kapal ini akan melayani rute Labuhan Haji – Simeulue atau Kuala Bubon – Simeulue demikian pula sebaliknya.
Sedangkan Aceh Hebat 2 yang memiliki bobot 1.100 GT, dikerjaakan oleh PT Adiluhung Saranasegara di Bangkalan, dan akan melayani pelayaran dari Ulhee Lheue ke Balihan. Terakhir, Aceh Hebat 3 yang berbobot 600 GT dikerjakan oleh PT Citra Bahari Shipyard di tegal, akan melayani rute Singkil ke Pulau Banyak.
“Untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa penyeberangan, Pemerintah Aceh telah memesan tiga kapal Aceh Hebat. Insya Allah, akhir tahun ini sudah mulai beroperasi. Namun terkait cuaca ekstrim kita tentu selalu mengalami kondisi ini setiap tahun. Mari kita sikapi secara bijak dan ikuti kebijakan yang dikeluarkan otoritas di pelabuhan,” imbau Nova. [] L24-017
“Situasi dan kondisi cuaca seperti ini selalu kita alami setiap tahun. Oleh karena itu, para pemangku kebijakan harus benar-benar mengikuti atau mempedomani informasi dan data yang dikeluarkan oleh lembaga yang memang membidangi ini seperti BMKG. Informasi harus disampaikan secara valid agar mmasyarakat dan calon penumpang paham dan memaklumi,” ujar Nova.
Dalam kesempatan tersebut, Nova juga mengimbau kepada seluruh pejabat publik dan masyarakat agar bijak menggunakan media sosial, karena dengan satu status atau statement yang tidak bersumber dari data yang valid, maka akan menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Pelabuhan Ulhee Lheue adalah satu-satunya pintu masuk ke Kota Sabang, segala kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat Sabang tentu melalui pelabuhan ini. Jadi, saya imbau kepada para pejabat publik dan seluruh masyarakat agar bijak dalam menggunakan medsos, sampaikan informasi dengan benar dan berdasar atas data bukan asumsi,” imbau Nova.
Nova menjelaskan, meski cuaca ekstrim para pemangku kebijakan di pelabuhan sudah melakukan upaya penyesuaian dengan kondisi cuaca ekstrim yang terjadi di Aceh saat ini.
“Jadi, sesuai penjelasan pihak pelabuhan. Pelayaran ke Balohan selalu ada setiap hari, baik dengan kapal roro maupun kapal cepat. Hanya kemarin (Sabtu, 22/2) kapal cepat tidak berlayar tetapi kapal roro tetap melakukan aktivitas penyeberangan. Namun, menjelang siang atau di atas pukul 10.00 pagi cuaca cukup ekstrim dan ketinggian ombak mencapai 2 meter lebih, maka penyeberangan dari Ulhee Lheue ke Balohan hanya dibuka pagi hari saja,” imbuh Nova.
“Pelabuhan ini adalah sarana vital. Oleh karena itu, Dinas Perhubungan Aceh harus menyampaikan informasi dengan detil, benar dan berdasar data yang valid agar tidak terjadi bias informasi di masyarakat,” ujar Nova Tegas.
Pesan 3 Kapal Roro
Sebagaimana diketahui, di akhir Oktober 2019 lalu, Pemerintah Aceh telah memesan 3 unit kapal roro untuk melayani rute pelayaran di tiga pulau di Aceh, yaitu Singkil - Pulau Banyak, Balohan Sabang - Pelabuhan Ulee Lheu dan Lintasan Barat ke Pulau Simeulue.
Tiga kapal ferry ro-ro yang dipesan Pemerintah Aceh, masing-masing berkapasitas 1.300 GT, kapal yang diberi nama Aceh Hebat 1 ini dikerjakan oleh PT MOS. Kapal ini akan melayani rute Labuhan Haji – Simeulue atau Kuala Bubon – Simeulue demikian pula sebaliknya.
Sedangkan Aceh Hebat 2 yang memiliki bobot 1.100 GT, dikerjaakan oleh PT Adiluhung Saranasegara di Bangkalan, dan akan melayani pelayaran dari Ulhee Lheue ke Balihan. Terakhir, Aceh Hebat 3 yang berbobot 600 GT dikerjakan oleh PT Citra Bahari Shipyard di tegal, akan melayani rute Singkil ke Pulau Banyak.
“Untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa penyeberangan, Pemerintah Aceh telah memesan tiga kapal Aceh Hebat. Insya Allah, akhir tahun ini sudah mulai beroperasi. Namun terkait cuaca ekstrim kita tentu selalu mengalami kondisi ini setiap tahun. Mari kita sikapi secara bijak dan ikuti kebijakan yang dikeluarkan otoritas di pelabuhan,” imbau Nova. [] L24-017