Lentera 24 .com | ACEH TIMUR -- Dengan tema Polri Peduli Penghijauan Pantai dan Penguatan Ekonomi Masyarakat Pesisir, Kapolres Aceh ...
Lentera24.com | ACEH TIMUR -- Dengan tema Polri
Peduli Penghijauan Pantai dan Penguatan Ekonomi Masyarakat Pesisir, Kapolres Aceh Timur dan unsur - unsur Forkopimda Aceh Timur gelar Penanaman Mangrove di di Gampoeng Simpang Lhee, Kecamatan Julok Kabuapaten Aceh Timur, acara tersebut dihadiri sekitar 250 orang, Jum’at (21/2).
Dalam sambutannya Kapolres Aceh
Timur AKBP Eko Widiyanto. S.I.K MH, mengatakan hutan mangrove memiliki peran
ekologis yang besar bagi kehidupan manusia sejak dahulu kala yang dijadikan
tumpuan jutaan orang yang hidup di pesisir hutan ini memiliki banyak fungsi
mulai dari penyedia sumber makanan, bahan baku industri, mencegah erosi, hingga
fungsi rekreasi.
Begitupun dengan fungsi utama
Hutan mangrove yang sangat penting antara lain menahan erosi, abrasi, membentuk
lahan baru, mencegah instrusi air laut, menyediakan makanan dan mineral bagi
hewan laut dan sebagai sumber keanekaragaman hayati, sehingga keberadaan hutan
mangrove sangat penting untuk menjaga kestabilan ekosistem pantai, namun fakta
menunjukkan laju kehilangan hutan mangrove sebesar 3 sampai 5 kali lebih cepat
dari kehilangan hutan global hal ini juga terjadi di Indonesia yang memiliki
sepertiga mangrove dunia.
Dijelaskan Kapolres, dalam kurun
waktu tahun 2000-2014 Indonesia tercatat sebagai negara penyumbang kehilangan
hutan mangrove terluas didunia yakni 4.364 Km2 atau sekitar 311 Km2
pertahunnya, kehilangan mangrove Indonesia dalam kurun waktu 14 tahun tersebut
itu setara dengan kehilangan sekitar 120 lapangan sepakbola perhari, 6 kali
luas negara Singapura atau 6,5 kali Jakarta, kerusakan dan kehiangan mangrove
sangat merugikan baik secara ekologis maupun sosial ekonomi.
Hal ini terbukti secara ilmiah
pada saat terjadi Tsunami dahsyat 26 Desember 2004 di Aceh dan Sumatera bagian
Utara, fenomena ini sudah lebih dari cukup menjadi bukti betapa pentingnya
hutan mangrove bagi kepentingan hidup ekosistem mahluk hidup.
Dijelaskan Eko Widiyanto, di
Indonesia hutan Mangrove mulai digalakkan keberadaannya dibeberapa kawasan
seperti Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Papua dengan melibatkan stakeholder dan
seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama-sama melaksanakan penanaman mangrove,
kelapa, serta Ketapang yang merupakan salah satu solusi mencegah terjadinya
abrasi pada pantai serta menjaga kembali kelestarian alam yang juga dapat
menumbuhkan perekonomian masyarakat, cetus Kapolres Aceh Timur AKBP Eko
Widiyanto. S.I.K MH.
Kegiatan itu hadir sejumlah
pejabat Aceh Timur antara lain Bupati H. Hasballah Bin H. M. Thaib SH, Ketua
DPRK Tgk. M Daud alias Abi Pante Dandim 0104/Atim Letkol Czi Hasanul Arifin
Siregar, S.Sos.M.Tr (Han), Waka Polres Kompol Warosidi SH. MH, Ketua Pengadilan
Negeri Idi Aproyanti. SH. MH, Ketua MPU Tgk. H. M. Nur alias Abu Kinere, Kajari
Abun Hasbulloh Syambas, SH, MH, Kadis Perikanan dan perkebunan Aceh Timur dan sejumlah
unsur Muspika daerah itu dan Sekdes dan Geuchik Tokoh Masyarakat Simpang Lhee Masyarakat
Simpang Lhee. []L24.DP