Lentera 24 .com | LHOKSEUMAWE -- Murshidah (29) warga asal Matang Glumpang Dua, Bireuen, selama ini bekerja di sebuah Warung kawasan Gombak...
Lentera24.com | LHOKSEUMAWE -- Murshidah (29) warga asal Matang Glumpang Dua, Bireuen, selama ini bekerja di sebuah Warung kawasan Gombak Selangor, Malaysia.
Dia pun mempunyai seorang anak atas nama Alvi Hayati (2,7).
Namun sekitar dua pekan lalu, Alvi pun hilang dibawa kabur seorang pengasuh atas nama Rita.
Murshidah yang dihubungi Serambinews.com, menyebutkan, kalau dirinya berkenalan dengan Rita pada Juli 2020.
Kala dirinya sedang mencari orang yang bisa menjaga anaknya.
Sosok Rita, cerita Murshidah, merupakan seorang mualaf asal Sumatera Utara.
"Namun dirinya masuk Islam saat menikah dengan suaminya yang merupakan warga Myanmar," ujarnya.
Sehingga selama tinggal di Gombak, Rita memang tinggal bersama suaminya yang merupakan warga Myanmar.
"Saya tidak menyangka, Rita memutuskan kontak telepon dengan saya. Sekarang saya tidak tahu di mana mereka tinggal. Tapi pastinya saya akan berupaya terus mencari sampai anak saya ketemu," pungkasnya.
Sebelumnya, Mursyidah juga menceritakan, kalau dia kenal sama Rita melalui temannya.
"Sekitar bulan tujuh tahun 2019 lalu saya tanya sama seorang teman, siapa yang bisa menjaga anak. Sehingga teman tersebut menujukkan Rita yang dikatakan juga sebagai warga Indonesia, yakni asal Sumatera Utara," ujarnya.
Rekomendasi kawannya juga, kalau Rita suka anak.
Sehubungan dia memang tidak memiliki anak.
Jadi atas rekomendasi tersebut, pada Juli 2019, sempat menitip anaknya sama Rita selama tiga hari.
"Setelah itu saya ambil balik," katanya.
Sekitar bulan Agustus 2019, dirinya kembali menitip anaknya ke rumah Rita selama dua pekan.
Setelah itu, dirinya pun mengambil balik untuk kedua kali.
Singkat cerita, sekitar akhir Januari 2020, dirinya kembali meminta agar Rita kembali menjaga anaknya.
"Saya datang ke tempat dia sekitar tanggal 23 Januari 2020. Saat itu Rita pun menyatakan memang akan pindah ke Malaka, sehubungan pada 25 Januari 2020, sewa rumah di Gombak telah berakhir," ceritanya.
Namun karena sudah percaya, Murshidah pun tetap menyetujui anaknya tersebut dibawa sama Rita kemana pun dia pindah.
Namun diharapkan, alamat baru nantinya bisa diberitahu pada dirinya.
Namun pada awal Fabruari 2020, dirinya pun putus kontak dengan Rita.
"Sempat sekitar tanggal 5 Februari 2020 saya kirim WA (whatsApp) ke Rita. Masuk dan terbaca sama dia. Tapi setelah itu nomor saya pun diblokirnya. Hingga sekarang saya pun tidak bisa komunikasi lagi sama Rita," paparnya.
Namun sampai saat ini, Murshidah masih yakin kalau anaknya itu ada bersama Rita.
Sehingga dia mengaku sering, menangis bila teringat pada anaknya.
Terutama saat melihat rekaman video atau pun foto Alvi.
"Saya akan terus berupaya mencari, semoga anak saya bisa secepatnya ditemukan," harapnya.
Sebelumnya, Bukhari selaku Ketua Forum Solidaritas Ummah Bansigom Aceh di Malaysia, menjelaskan, pihaknya juga sedang berupaya melakukan pencarian.
Upaya yang sudah dilakukan sampai saat ini, di antaranya dengan menyebarkan foto Alvi dan foto Rita selaku wanita yang membawa kabur Alvi.
Foto disebarkan ke seluruh pihak yang ada di Malaysia.
"Ternasuk kepada jaringan kita yang ada di Sumatera Utara. Sehubungan Rita tersebut aslinya adalah warga Lhokseumawe." ujarnya.
Di samping itu, Bukhari juga menjelaslkan, kalau dirinya akan menjumpai Murshidah, ibunya Alvi.
"Sekarang posisi saya jauh dari tempat Murshidah. Jadi rencana baru hari ini saya ke tempat dia, untuk membicarakan upaya-upaya lanjutan proses pencairan," pungkasnya. [] SERAMBI
Foto : Murshidah bersama anaknya yang dibawa kabur pengasuh |
Namun sekitar dua pekan lalu, Alvi pun hilang dibawa kabur seorang pengasuh atas nama Rita.
Murshidah yang dihubungi Serambinews.com, menyebutkan, kalau dirinya berkenalan dengan Rita pada Juli 2020.
Kala dirinya sedang mencari orang yang bisa menjaga anaknya.
Sosok Rita, cerita Murshidah, merupakan seorang mualaf asal Sumatera Utara.
"Namun dirinya masuk Islam saat menikah dengan suaminya yang merupakan warga Myanmar," ujarnya.
Sehingga selama tinggal di Gombak, Rita memang tinggal bersama suaminya yang merupakan warga Myanmar.
"Saya tidak menyangka, Rita memutuskan kontak telepon dengan saya. Sekarang saya tidak tahu di mana mereka tinggal. Tapi pastinya saya akan berupaya terus mencari sampai anak saya ketemu," pungkasnya.
Sebelumnya, Mursyidah juga menceritakan, kalau dia kenal sama Rita melalui temannya.
"Sekitar bulan tujuh tahun 2019 lalu saya tanya sama seorang teman, siapa yang bisa menjaga anak. Sehingga teman tersebut menujukkan Rita yang dikatakan juga sebagai warga Indonesia, yakni asal Sumatera Utara," ujarnya.
Rekomendasi kawannya juga, kalau Rita suka anak.
Sehubungan dia memang tidak memiliki anak.
Jadi atas rekomendasi tersebut, pada Juli 2019, sempat menitip anaknya sama Rita selama tiga hari.
"Setelah itu saya ambil balik," katanya.
Sekitar bulan Agustus 2019, dirinya kembali menitip anaknya ke rumah Rita selama dua pekan.
Setelah itu, dirinya pun mengambil balik untuk kedua kali.
Singkat cerita, sekitar akhir Januari 2020, dirinya kembali meminta agar Rita kembali menjaga anaknya.
"Saya datang ke tempat dia sekitar tanggal 23 Januari 2020. Saat itu Rita pun menyatakan memang akan pindah ke Malaka, sehubungan pada 25 Januari 2020, sewa rumah di Gombak telah berakhir," ceritanya.
Namun karena sudah percaya, Murshidah pun tetap menyetujui anaknya tersebut dibawa sama Rita kemana pun dia pindah.
Namun diharapkan, alamat baru nantinya bisa diberitahu pada dirinya.
Namun pada awal Fabruari 2020, dirinya pun putus kontak dengan Rita.
"Sempat sekitar tanggal 5 Februari 2020 saya kirim WA (whatsApp) ke Rita. Masuk dan terbaca sama dia. Tapi setelah itu nomor saya pun diblokirnya. Hingga sekarang saya pun tidak bisa komunikasi lagi sama Rita," paparnya.
Namun sampai saat ini, Murshidah masih yakin kalau anaknya itu ada bersama Rita.
Sehingga dia mengaku sering, menangis bila teringat pada anaknya.
Terutama saat melihat rekaman video atau pun foto Alvi.
"Saya akan terus berupaya mencari, semoga anak saya bisa secepatnya ditemukan," harapnya.
Sebelumnya, Bukhari selaku Ketua Forum Solidaritas Ummah Bansigom Aceh di Malaysia, menjelaskan, pihaknya juga sedang berupaya melakukan pencarian.
Upaya yang sudah dilakukan sampai saat ini, di antaranya dengan menyebarkan foto Alvi dan foto Rita selaku wanita yang membawa kabur Alvi.
Foto disebarkan ke seluruh pihak yang ada di Malaysia.
"Ternasuk kepada jaringan kita yang ada di Sumatera Utara. Sehubungan Rita tersebut aslinya adalah warga Lhokseumawe." ujarnya.
Di samping itu, Bukhari juga menjelaslkan, kalau dirinya akan menjumpai Murshidah, ibunya Alvi.
"Sekarang posisi saya jauh dari tempat Murshidah. Jadi rencana baru hari ini saya ke tempat dia, untuk membicarakan upaya-upaya lanjutan proses pencairan," pungkasnya. [] SERAMBI