Lentera 24 .com | BANDA ACEH -- Reza Hendra Putra akhirnya terpilih sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (Presm...
Lentera24.com | BANDA ACEH -- Reza Hendra Putra akhirnya terpilih sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (Presma UIN Ar-Raniry) periode 2020-2021, pada 25 Januari 2020 yang dipisatkan di Gedung Museum UIN Ar-Raniry.
Presma UIN Ar-Raniry sendiri, kini dipercayakan kepada Reza Hendra Putra yang berasal dari Fakultas Syariah dan Hukum.
Presma UIN terpilih, Reza sapaan akrab Reza Hendra Putra, merupakan mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum, kepada wartawan mengatakan bahwa dirinya mempunyai mimpi besar untuk membangun UIN Ar-Raniry kedepannya.
Gagasan tersebut ungkapnya seperti adanya silaturahmi untuk menjaga komunikasi yang baik dengan lembaga internal maupun eksternal kampus serta memperjuangkan aspirasi masyarakat pada hari ini.
"Pertama kami ingin melakukan rekonsiliasi sesama lembaga, hal itu juga sesuai dengan selogan yang kami buat 'Satu untuk Semua, Semua untuk Satu', dalam artian kami ingin adanya sinkronisasi yang bagus dan sinergisitas yang bagus antara semua lembaga di kampus dan eksternal.
Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Ar-Raniry hari tidak hanya sebatas untuk internal kampus tapi juga untuk eksternal kampus. Seperti kami bisa terjun ke masyarakat dan menanyakan langsung persoalan-persoalan yang harus kita perjuangkan", ujarnya, Minggu (26/01).
Kemudian, Reza juga memaparkan salah satu programnya lagi, yaitu sebuah platform media sosial yang "serba bisa".
Reza menggagas ide tersebut dengan tujuan untuk melihat hal-hal mendasar di kampus, seperti aspirasi mahasiswa, transparansi anggaran, dan semua informasi tersebut dapat didapatkan dari platform media sosial yang akan dikelola dalam bentuk situs web, demi mewujudkan pelayanan informasi yang memadai kepada mahasiswa UIN Ar-Raniry.
"Untuk melihat hal-hal yang mendasar di kampus kita, kami berniat membuat platform media sosial dalam bentuk seperti web, yang dimana berisi informasi seperti mengenai transparansi anggaran, aspirasi mahasiswa, dan lain-lain dapat diperoleh melalui platform 'Serba Bisa' tersebut. Dan juga, platform ini akan berisikan informasi kinerja DEMA UIN Ar-Raniry kedepan", tambahnya.
Lanjut Reza, kekurangan-kekurangan di kampus juga siap diperjuangkan oleh DEMA UIN Ar-Raniry, seperti persoalan fasilitas, hak mahasiswa serta transparansi dana di kampus yang selalu menjadi pertanyaan besar bagi setiap mahasiswa.
"Ada beberapa hal yang menjadi problem utama bagi mahasiswa yang harus diperjuangkan, seperti permasalahan transparansi dana di kampus, fasilitas dan hak mahasiswa misalnya seperti di Fakultas Saintek sendiri yang mempunyai uang kuliah yang mahal dan hal seperti itu harus dipertanyakan ketika kita sudah membayar dan apa (hak) yang sudah kita dapat, hal mendasar seperti itu harus selalu kita pertanyakan", tegasnya.
Presma UIN Ar-Raniry sendiri, kini dipercayakan kepada Reza Hendra Putra yang berasal dari Fakultas Syariah dan Hukum.
Presma UIN terpilih, Reza sapaan akrab Reza Hendra Putra, merupakan mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum, kepada wartawan mengatakan bahwa dirinya mempunyai mimpi besar untuk membangun UIN Ar-Raniry kedepannya.
Gagasan tersebut ungkapnya seperti adanya silaturahmi untuk menjaga komunikasi yang baik dengan lembaga internal maupun eksternal kampus serta memperjuangkan aspirasi masyarakat pada hari ini.
"Pertama kami ingin melakukan rekonsiliasi sesama lembaga, hal itu juga sesuai dengan selogan yang kami buat 'Satu untuk Semua, Semua untuk Satu', dalam artian kami ingin adanya sinkronisasi yang bagus dan sinergisitas yang bagus antara semua lembaga di kampus dan eksternal.
Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Ar-Raniry hari tidak hanya sebatas untuk internal kampus tapi juga untuk eksternal kampus. Seperti kami bisa terjun ke masyarakat dan menanyakan langsung persoalan-persoalan yang harus kita perjuangkan", ujarnya, Minggu (26/01).
Kemudian, Reza juga memaparkan salah satu programnya lagi, yaitu sebuah platform media sosial yang "serba bisa".
Reza menggagas ide tersebut dengan tujuan untuk melihat hal-hal mendasar di kampus, seperti aspirasi mahasiswa, transparansi anggaran, dan semua informasi tersebut dapat didapatkan dari platform media sosial yang akan dikelola dalam bentuk situs web, demi mewujudkan pelayanan informasi yang memadai kepada mahasiswa UIN Ar-Raniry.
"Untuk melihat hal-hal yang mendasar di kampus kita, kami berniat membuat platform media sosial dalam bentuk seperti web, yang dimana berisi informasi seperti mengenai transparansi anggaran, aspirasi mahasiswa, dan lain-lain dapat diperoleh melalui platform 'Serba Bisa' tersebut. Dan juga, platform ini akan berisikan informasi kinerja DEMA UIN Ar-Raniry kedepan", tambahnya.
Lanjut Reza, kekurangan-kekurangan di kampus juga siap diperjuangkan oleh DEMA UIN Ar-Raniry, seperti persoalan fasilitas, hak mahasiswa serta transparansi dana di kampus yang selalu menjadi pertanyaan besar bagi setiap mahasiswa.
"Ada beberapa hal yang menjadi problem utama bagi mahasiswa yang harus diperjuangkan, seperti permasalahan transparansi dana di kampus, fasilitas dan hak mahasiswa misalnya seperti di Fakultas Saintek sendiri yang mempunyai uang kuliah yang mahal dan hal seperti itu harus dipertanyakan ketika kita sudah membayar dan apa (hak) yang sudah kita dapat, hal mendasar seperti itu harus selalu kita pertanyakan", tegasnya.
Berbicara masalah pergerakan mahasiswa, Reza berharap adanya kolaborasi antar sesama mahasiswa dan sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Artinya, kedepan Reza berharap adanya inovasi dan ide-ide baru untuk menyelesaikan permasalahan negeri ini sesuai dengan tuntutan era yang semakin maju ini.
"Kedepan, kami inginkan kolaborasi antar sesama mahasiswa yang sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Artinya, kami berharap adanya ide dan inovasi baru untuk menyelesaikan permasalahan di era milenial saat ini. Pergerakan mahasiswa bukan tanpa solusi, tapi kami inginkan konsep dan solusi bagi semuanya", tambahnya.
"Berkaitan dengan ini semua, harapan saya kepada seluruh stakeholder di kampus, hari ini persoalan kompetisi politik di kampus sudah selesai. Kami ingin katakan, bahwa sudah cukup membangun kampus ini dengan melihat perbedaan.
Mari kita membangun kampus dengan kesamaan tujuan dan mengedepankan kekeluargaan dan membirukan Aceh kedepan", tutupnya.[]L24-Ry