Lentera 24.com | BANDA ACEH -- Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, mengharapkan widyaswasra sebagai tenaga pendidik dan pelatih para peg...
Lentera24.com | BANDA ACEH -- Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, mengharapkan widyaswasra sebagai tenaga pendidik dan pelatih para pegawai negeri mengajarkan ilmu yang aplikatif. Dengan itu, para ASN bisa menerapkan ilmu tersebut dalam pengabdiannya.
"Ajarkan sesuatu yang bisa diaplikasikan oleh ASN. Bapak-ibu semua harus jadi panutan bagi pegawai negeri," kata Taqwallah dalam arahannya kepada Pejabat Fungsional Widyaswasra Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh, Selasa 21/01.
Taqwallah mengatakan, pejabat fungsional khususnya widyaswasra di BPSDM adalah profesional yang arus berpikir bagaimana membuat perubahan bagi kemajuan Aceh. Mereka tak ubah sebagai pimpinan sekolah yang mengajarkan anak didik tentang bagaimana seharusnya memberikan pelayanan bagi masyarakat.
"Bapak-ibu ini adalah orang spesial," kata Taqwallah. Ia berpesan, sebagai pegawai yang menduduki jabatan fungsional, widyaswasra harus selalu mengupdate apa yang harus dilakukan esok hari bukan sebatas membanggakan masa lalu.
Sebelum memberikan arahan pada widyaswasra BPSDM, Taqwallah telah memberikan arahan serta melakukan penilaian bagi seluruh pejabat fungsional yang yang totalnya mencapai 498 orang dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA).
Dalam kegiatan itu, Taqwallah mengingatkan para pejabat fungsional agar memahami dan menguasai tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) masing-masing karena hal tersebut merupakan persoalan mendasar tercapainya target kerja.
Taqwallah juga berharap para pejabat fungsional tidak hanya menjadikan pekerjaan sebagai rutinitas tanpa memiliki target yang ingin dicapai. Selain itu, para pejabat juga diminta menjadi panutan bagi bawahan.
"Kegiatan ini untuk meningkatkan profesionalisme kerja kita bersama, agar tujuan pembangunan Aceh di berbagai sektor dapat tercapai dengan baik," kata Taqwallah.
Sementara itu, para pejabat fungsional dari masing-masing SKPA diberikan kesempatan memaparkan berbagai capaian kerja mereka selama tahun 2019 serta strategi kerja tahun 2020. Pemaparan juga meliputi tugas dan fungsi yang dijelaskan secara konkrit, hingga lima strategi pejabat fungsional 'bersahaja'.
Lima strategi pejabat fungsional bersahaja adalah strategi kerja yang diminta oleh Sekda untuk diterapkan para pejabat fungsional.
Kelima strategi bersahaja itu yakni:
1. Bereh tampak luar dan dalam; menggoda dan kebanggaan lingkungan
2. Sabar dan tekun capai target; profesionalisme, inovatif dan solutif
3. Harus bermanfaat; nyata keberadannya
4. Jaminan dan peduli pada atasan dan penerima manfaat
5. Jaminan kerja kolektif; kebersamaan dan kemandirian pejabat fungsional.
Kegiatan pemaparan dan evaluasi itu dimulai pukul 7 pagi dengan peserta pertama adalah para pejabat fungsional dari Dinas Kesehatan Aceh yang dikepalai dr. Hanif.
Pemaparan para pejabat tersebut mendapat penilaian langsung dari tim penilai yang terdiri Sekda Aceh, para Asisten Sekda, Badan Kepegawaian Aceh dan Biro Organisasi. [] L24-017
"Ajarkan sesuatu yang bisa diaplikasikan oleh ASN. Bapak-ibu semua harus jadi panutan bagi pegawai negeri," kata Taqwallah dalam arahannya kepada Pejabat Fungsional Widyaswasra Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh, Selasa 21/01.
Taqwallah mengatakan, pejabat fungsional khususnya widyaswasra di BPSDM adalah profesional yang arus berpikir bagaimana membuat perubahan bagi kemajuan Aceh. Mereka tak ubah sebagai pimpinan sekolah yang mengajarkan anak didik tentang bagaimana seharusnya memberikan pelayanan bagi masyarakat.
"Bapak-ibu ini adalah orang spesial," kata Taqwallah. Ia berpesan, sebagai pegawai yang menduduki jabatan fungsional, widyaswasra harus selalu mengupdate apa yang harus dilakukan esok hari bukan sebatas membanggakan masa lalu.
Sebelum memberikan arahan pada widyaswasra BPSDM, Taqwallah telah memberikan arahan serta melakukan penilaian bagi seluruh pejabat fungsional yang yang totalnya mencapai 498 orang dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA).
Dalam kegiatan itu, Taqwallah mengingatkan para pejabat fungsional agar memahami dan menguasai tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) masing-masing karena hal tersebut merupakan persoalan mendasar tercapainya target kerja.
Taqwallah juga berharap para pejabat fungsional tidak hanya menjadikan pekerjaan sebagai rutinitas tanpa memiliki target yang ingin dicapai. Selain itu, para pejabat juga diminta menjadi panutan bagi bawahan.
"Kegiatan ini untuk meningkatkan profesionalisme kerja kita bersama, agar tujuan pembangunan Aceh di berbagai sektor dapat tercapai dengan baik," kata Taqwallah.
Sementara itu, para pejabat fungsional dari masing-masing SKPA diberikan kesempatan memaparkan berbagai capaian kerja mereka selama tahun 2019 serta strategi kerja tahun 2020. Pemaparan juga meliputi tugas dan fungsi yang dijelaskan secara konkrit, hingga lima strategi pejabat fungsional 'bersahaja'.
Lima strategi pejabat fungsional bersahaja adalah strategi kerja yang diminta oleh Sekda untuk diterapkan para pejabat fungsional.
Kelima strategi bersahaja itu yakni:
1. Bereh tampak luar dan dalam; menggoda dan kebanggaan lingkungan
2. Sabar dan tekun capai target; profesionalisme, inovatif dan solutif
3. Harus bermanfaat; nyata keberadannya
4. Jaminan dan peduli pada atasan dan penerima manfaat
5. Jaminan kerja kolektif; kebersamaan dan kemandirian pejabat fungsional.
Kegiatan pemaparan dan evaluasi itu dimulai pukul 7 pagi dengan peserta pertama adalah para pejabat fungsional dari Dinas Kesehatan Aceh yang dikepalai dr. Hanif.
Pemaparan para pejabat tersebut mendapat penilaian langsung dari tim penilai yang terdiri Sekda Aceh, para Asisten Sekda, Badan Kepegawaian Aceh dan Biro Organisasi. [] L24-017