Lentera 24.com | SLEMAN -- Nenek Rubingah yang viral ditendang dan diseret di Pasar Protojayan, Sleman sempat hilang selama tiga hari. Polis...
Lentera24.com | SLEMAN -- Nenek Rubingah yang viral ditendang dan diseret di Pasar Protojayan, Sleman sempat hilang selama tiga hari. Polisi akhirnya menemukannya dan Nenek Rubingah kini sudah ada di rumahnya.
Rubingah merupakan nenek dengan dua cucu dan satu anak. Usianya kini sudah menginjak 60 tahun. Dia tinggal sebatang kara di rumahnya Dusun Kranggan 1, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. Anaknya saat ini tinggal di Sumatera.
Dia tinggal di sebuah rumah yang menyerupai gubuk. Dindingnya berupa setengah seng dan setengah tembok. Di rumahnya itu tidak ada listrik sama sekali. Rubingah hanya mengandalkan pelita kecil sebagai sumber pencahayaan saat malam.
Di rumahnya juga tidak ada kamar mandi. Saat hendak mandi, dia pergi ke masjid yang jaraknya sekitar 10 meter dari rumahnya.
"Ya kalau mandi di masjid. Kalau nggak ya bawa panci byar byur di sini (rumah)," kata Rubingah saat ditemui di kediamannya, Jumat (24/1/2020).
Saat ditemui, Rubingah masih mengenakan masker seperti dalam video yang viral itu. Dia tidak menggunakan kerudung seperti yang tampak dalam video. Pakaiannya daster berwarna biru tua.
Gaya bicara Rubingah pun agak tidak jelas. Kadang-kadang, jika ditanya, dia bisa menjawab dengan benar. Namun, perkataan Rubingah sering kali ngelantur dan tidak nyambung dengan apa yang ditanyakan.
Dari penuturan Kepala Dusun Kranggan 1, Suharmadi, kondisi kejiwaan Rubingah memang kurang stabil. Untuk diajak komunikasi pun susah. "Memang seperti itu Mas. Kadang nyambung kadang enggak," kata Suharmadi.
Selain susah diajak komunikasi, Rubingah juga sering pergi dari rumah. Kadang bisa pergi sampai berhari-hari. Namun, sejauh ini Rubingah selalu kembali pulang. "Perginya tidak ada yang tahu kemana. Kesehariannya kadang juga sering mijit orang," bebernya. [] DETIK
Foto : Detik |
Dia tinggal di sebuah rumah yang menyerupai gubuk. Dindingnya berupa setengah seng dan setengah tembok. Di rumahnya itu tidak ada listrik sama sekali. Rubingah hanya mengandalkan pelita kecil sebagai sumber pencahayaan saat malam.
Di rumahnya juga tidak ada kamar mandi. Saat hendak mandi, dia pergi ke masjid yang jaraknya sekitar 10 meter dari rumahnya.
"Ya kalau mandi di masjid. Kalau nggak ya bawa panci byar byur di sini (rumah)," kata Rubingah saat ditemui di kediamannya, Jumat (24/1/2020).
Saat ditemui, Rubingah masih mengenakan masker seperti dalam video yang viral itu. Dia tidak menggunakan kerudung seperti yang tampak dalam video. Pakaiannya daster berwarna biru tua.
Gaya bicara Rubingah pun agak tidak jelas. Kadang-kadang, jika ditanya, dia bisa menjawab dengan benar. Namun, perkataan Rubingah sering kali ngelantur dan tidak nyambung dengan apa yang ditanyakan.
Dari penuturan Kepala Dusun Kranggan 1, Suharmadi, kondisi kejiwaan Rubingah memang kurang stabil. Untuk diajak komunikasi pun susah. "Memang seperti itu Mas. Kadang nyambung kadang enggak," kata Suharmadi.
Selain susah diajak komunikasi, Rubingah juga sering pergi dari rumah. Kadang bisa pergi sampai berhari-hari. Namun, sejauh ini Rubingah selalu kembali pulang. "Perginya tidak ada yang tahu kemana. Kesehariannya kadang juga sering mijit orang," bebernya. [] DETIK