HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Dengan JKN-KIS, Idaliana Tenang Jalani Cuci Darah Selama 5 Tahun

Foto : Idaliana, peserta JKN-KIS yang sedang menjalani cuci darah di RSUD Langsa | Dok-Razzaq Lentera 24.com | LANGSA --  Di awal peny...

Foto : Idaliana, peserta JKN-KIS yang sedang menjalani cuci darah di RSUD Langsa | Dok-Razzaq
Lentera24.com | LANGSA -- Di awal penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 1 Januari 2014, jumlah peserta terdaftar mencapai 121,6 juta jiwa yang merupakan peralihan dari PT Askes (Persero), peserta program Jaminan Kesehatan PT Jamsostek (Persero) serta peserta Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). 

Idaliana menjadi satu diantara jutaan peserta JKN-KIS yang sebelumnya terdaftar sebagai peserta PT Askes (Persero) pada segmen Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Aceh. Wanita berusia 46 tahun tersebut rutin menjalani cuci darah (hemodialisa) 2 kali seminggu sejak tahun 2014. 

"Saya sudah 507 kali HD dan semua gratis tidak pakai biaya apapun," ujar wanita yang akrab disapa Bu Ida sembari mengacungkan jempolnya.

Sejak dokter menyatakan Idaliana mengalami gagal ginjal kronik, HD menjadi bagian dari aktifitas mingguan yang selalu dijalani selama 5 tahun belakangan ini dan selama itu pula menggunakan manfaat pelayanan kesehatan Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Telah menjalani cuci darah ratusan kali justru memberikan semangat hidup yang tinggi, wanita paruh baya ini terlihat sangat antusias menghibur teman-temannya sesama pasien HD. 

Menurutnya program ini sangat membantu masyarakat luas yang membutuhkan pelayanan kesehatan. "Pelayanan sangat nyaman, petugas pun begitu ramah menyambut pasien, sudah seperti keluarga," terang wanita kelahiran Kuala Simpang tersebut.

Bu Ida juga mengapresiasi kemudahan layanan cuci darah yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan dengan memangkas prosedur rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sehingga tidak lagi perlu memperbaharui surat rujukan setiap tiga bulan dan dapat diperpanjang langsung di rumah sakit.

"Sekarang kita cukup rekam jari saja, setelah itu boleh langsung berobat tanpa perlu minta perpanjangan rujukan ke Puskesmas, jadinya lebih gampang dan tidak repot," pungkas Idaliana 

Sebagai informasi, rata-rata kunjungan pasien HD di fasilitas Hemodialisa RSUD Langsa berkisar antara 10-20 pasien setiap harinya. [] L24-004