HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Upaya Menghadapi Masalah Sampah Plastik

Masalah sampah plastik di Indonesia kini makin menjadi sebuah ancaman bagi bangsa Indonesia dan sudah menjadi sorotan pemerintah Indonesia. ...

Masalah sampah plastik di Indonesia kini makin menjadi sebuah ancaman bagi bangsa Indonesia dan sudah menjadi sorotan pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia harus melakukan tindakan yang tepat untuk menangani dan memperbaiki masalah pengelolaan sampah plastik.


Foto : Ilustrasi
“Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia, sampah plastik sangat berbahaya," ujar Susi Pudjiastuti. Menurut data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/ tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.

Selain itu, kurangnya edukasi kesadaran masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya merupakan salah satu penyebab masalah sampah plastik kian memburuk kebersihan lingkungan sekitar seperti, di kali, selokan dan di laut. Hal ini membuat ekosistem di darat maupun laut menjadi rusak, misalnya rusaknya terumbu karang yang merupakan tempat atau habitat hidup ikan.

Di samping itu, akibat banyaknya sampah plastik yang dibuang oleh warga yang tinggal di sekitar pantai atau para wisatawan yang berkunjung  dengan membuang banyaknya sampah plastik ke lautan, tak jarang banyak dari hewan-hewan laut yg mati akibat menelan sampah plastik yang dibuang oleh manusia yang tidak bertanggung jawab ke lautan.

World Economic Forum pada 2016 menyatakan ada lebih dari 150 juta ton plastik di samudra planet ini. Tiap tahun, 8 juta ton plastik mengalir ke laut. Padahal plastik bisa berumur ratusan tahun di lautan dan terurai menjadi partikel kecil dalam waktu yang lebih lama lagi. Plastik bakal terakumulasi terus dan terus di laut.

Salah satu contoh kasus yang menyedihkan di Indonesia ialah kasus ikan paus sperma di Wakatobi, Sulawesi Tenggara ditemukan bahwa ikan ini terdapat banyak sampah plastik di perutnya hingga mencapai 5,9 kg.

Di samping itu, Elan selaku administrasi dari Tzu Chi mengatakan bahwa dalam waktu 1 bulan Tzu Chi dapat mengumpulkan kurang lebih sebanyak 4 ton sampah plastik. Komunitas Tzu Chi sendiri adalah komunitas yang bergerak dalam bidang lingkungan, khususnya dalam bidang daur ulang sampah plastik. 

Erlan mengaku bahwa sampah plastic yang selama ini Tzu Chi kumpulkan ada beberapa diantaranya yang sulit untuk diuraikan (untuk menjadi bahan daur ulang) dan bahkan menyebabkan sampah plastik itu hanya menjadi timbunan sampah plastik saja. Oleh karena itu, Erlan berharap dengan adanya komunitas ini diharapkan agar masyarakat bisa sadar akan akibat dari sampah plastik. “Jika hendak mengubah dunia, ubahlah diri sendiri terlebih dahulu,” Tzu Chi.

Memang sangatlah tidak mudah untuk menghapus penggunaan plastik dari kehidupan ini oleh karena itu upaya yang dapat kita lakukan sebagai manusia yang beradab dan cinta lingkungan adalah dengan mengurangi penggunaan plastik itu sendiri (reduce), menggunakan plastik itu kembali (reuce), mengubah sampah plastik menjadi daur ulang seperti pupuk kompos (recycle), ataupun mengganti penggunaan sampah plastik dengan tempat yang ramah lingkungan contohnya botol tumblr (replace).

Peran pemerintah juga ikut andil dalam menangani kasus sampah plastik ini yakni dengan cara melakukan upaya mengurangi pemakaian plastik saat berbelanja dan menggantinya menggunakan tas totebag serta melakukan edukasi kesadaran masyarakat tentang dampak penggunaan sampah plastik berlebih dan menjaga kebersihan lingkungan demi kepentingan dan kenyamanan bersama bangsa Indonesia. []

Pengirim : 
Melani Kasih
Mahasiswi Vokasi Universitas Indonesia
Email : melanikasih92@gmail.com