HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Rasakan Besarnya Manfaat JKN, Syafrial : Tak Adil Jika Tak Bayar Iuran

Foto : Syafrial peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan Cabang Langsa Lentera 24.com | LANGSA -- Keberlangsungan Program JKN-KIS menjadi perha...

Foto : Syafrial peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan Cabang Langsa

Lentera24.com | LANGSA -- Keberlangsungan Program JKN-KIS menjadi perhatian para pemangku kepentingan JKN untuk memperbaiki hal yang masih memerlukan koordinasi maupun bauran kebijakan termasuk diantaranya terkait pengumpulan (collecting) iuran peserta. 

Terlebih, kolektabilitas iuran peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri yang turut menjadi bagian dari fokus BPJS Kesehatan sampai saat ini.

Salah satu usaha yang dilakukan BPJS Kesehatan adalah dengan mengunjungi langsung peserta menunggak tersebut. Kunjungan PBPU menunggak adalah upaya sekaligus layanan jemput bola yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan termasuk di wilayah kerja Kantor Cabang Langsa guna memastikan status kepesertaan dalam keadaan aktif serta untuk mengoptimalkan pengumpulan iuran.

Pelaksanaan kegiatan kunjungan di wilayah Kantor Kabupaten Aceh Tamiang bersinergi dengan perangkat desa guna memudahkan pencarian alamat serta komunikasi dan koordinasi dengan peserta yang dikunjungi, mengingat perangkat desa juga memiliki tanggungjawab moral membantu warganya yang memerlukan bantuan termasuk soal kesehatan.

Hasil dari kegiatan kunjungan penagihan ini sering kali tidak langsung membuahkan hasil, keinginan dan kemampuan membayar, belum lagi pengetahuan dan pengalaman peserta dalam mengakses layanan kesehatan menentukan outcome yang diharapkan.

Buah manis yang dituai satu diantaranya sebagaimana kedatangan Syafrial, warga Dusun Bakti, Desa Sriwijaya, Kecamatan Kota Kuala Simpang, ke Kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang pada Jumat, (06/12), dengan membawa slip pelunasan tunggakan iuran untuk 22 bulan, sekaligus untuk mencetakkan kartu KIS anggota keluarganya yang tercecer.

"Rasanya nggak adil kalau tidak bayar iuran, mengingat orangtua pernah sakit dan biaya yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan di rumah sakit juga cukup besar," ujar pria yang berprofesi wiraswasta tersebut.

Syafrial mengungkapkan, niat untuk membayar iuran muncul setelah kedatangan petugas BPJS Kesehatan beserta Datok dari Dusun Bakti ke tempat tinggalnya sekitar 3 minggu yang lalu dan informasi yang diterima menyadarkan dirinya beserta keluarga untuk melaksanakan kewajibannya sebagai peserta JKN-KIS.

"Kalau mampu ya dibayar, saling bantu membantu, supaya semua merasakan manfaatnya," ucap pria 43 tahun ini saat ditanyakan sarannya terkait peserta yang masih menunggak iuran. L24-004