2019 sebentar lagi usai, orang-orang dari berbagai macam bidang pekerjaan sudah siap menyambut sebuah kehidupan baru yang penuh suka cita de...
2019 sebentar lagi usai, orang-orang dari berbagai macam bidang pekerjaan sudah siap menyambut sebuah kehidupan baru yang penuh suka cita dengan sekumpulan resolusi yang membuat hidup mu lebih baik.
Namun, untuk beberapa orang, rasanya seperti kenyataan tak sejalan dengan apa yang diinginkan, khususnya untuk orang-orang yang mendapatkan beban di pundaknya yang kerap dikenal sebagai “kewajiban”, misalnya saja seorang pelajar yang masih berkutat menulis paper untuk tugas akhir semester, atau bahkan seorang ayah dengan keharusan untuk mengurusi pekerjaan di kantor yang memaksanya untuk tidak berkumpul dengan keluarga, hingga seorang wanita paruh baya di pojok trotoar di depan sebuah mall yang masih berjuang merajut agar hasil kerajinan tangannya dapat dijual kepada pejalan kaki yang berlalu lalang.
Setiap orang berjuang dalam pertempurannya masing-masing, dan merayakan tahun baru semacam kebutuhan bagi semua orang. Pada dasarnya, kebahagiaanlah yang manusia perjuangkan.
Di pekan terakhir 2019 ini, dimana setiap orang mempersiapkan apapun dalam rangka menghitung hari untuk kedatangan tahun yang baru.
Namun, tak dapat dipungkiri bahwa hidup itu memang keras, kehidupan ini terkadang tidak adil, dan kekuatan semesta seperti tidak berpihak kepada kita. Kemudian jika momen seperti itu tiba, tidak ada pengecualian bahwa hanya tangan kita sendirilah yang harus menyelamatkan diri kita sendiri.
Segala tekanan yang datang dari kehidupan ini dapat menjadi lebih ringan untuk dirasakan jika kita paham bagaimana menghadapinya.
Kita adalah kendali utama atas diri kita sendiri, kita akan jauh dari kesempatan untuk menjadi zombie jika kita tahu cara mencintai tubuh kita. Jadi, jika kamu sedang membaca tulisan ini, aku berharap yang terbaik di bumi ini datang kepada mu.
Ini sebagai langkah kecil yang menunjukkan bahwa kamu bersedia untuk tidak membiarkan dirimu kalah. Tahan sebentar, duduk yang manis, karena pun kamu akan segera mengetahuinya.
Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana yang mungkin terlewat oleh mu beberapa hari belakangan, tetapi tidak apa-apa karena belum terlambat, check it out!
1. Bertemanlah dengan Kepalamu
Maha besar kepala dengan segala hal baik di dalamnya. Kepala itu Superpower, satu-satunya karya tuhan di dunia ini yang kita paling harus jaga hubungannya agar tetap baik. Karena pikiran-pikiran di dalam kepala mu memainkan peran yang begitu besar, dan sayangnya terkadang dia menipu mu, menjerumuskan mu.
Berteman dengan kepala dapat diimplementasikan dengan beragam cara, pilihlah cara mu sendiri. Mungkin bisa dengan mengonsumsi pisang, meluangkan waktu untuk berenang, atau sekadar membiarkan kesunyian memenuhi ruang kamar mu saat kamu sedang menatap langit-langit kamar. Apapun, lakukan sesuatu untuk membuat kepala senang.
Rasionalkan semua pikiran gelap mu, latihlah otak mu untuk mencapai keadaan tenang. Rehat sebentar untuk kembali mengatur ulang dan menjernihkan pola piker mu. Sadari apa tujuan mu, dan ketahuilah bahwa setiap individu di bumi ini memiliki waktunya masing-masing. Jadi santai saja, tetaplah berteman dengan kepala mu sendiri, kamu pasti bisa!
2. Cukupi Kebutuhan Airmu
Air, suatu cairan krusial yang menjaga tubuh agar tetap hidup. Substansi kimia yang disebut mineral membuat kamu tetap menjadi manusia, kamu bukan zombie. Aku tahu betul kalau kamu sangat membenci diajak buru-buru atau mengebut, tetapi jangan sampai kamu membiarkan hal semacam itu membunuh mu.
Minumlah yang cukup setiap harinya karena itu sebuah keharusan. Jangan hanya kopi yang harus ada menemani saat kamu bekerja mengejar deadline. Ingatlah untuk selalu menyandingkan setidaknya segelas air putih di atas meja agar kamu terhindar dari dehidrasi.
Mendengarkan lagu Watermelon Sugar milik Harry Styles saat kamu mengonsumsi air putih juga bisa membantu mu menenangkan pikiran. Jadi, jangan sampai lupa untuk selalu memenuhi kebutuhan air mu!
3. Hargailah Sekelilingmu
Kapanpun kamu merasa ingin menyerah, dan seperti tidak terlihat secercah cahaya untuk tetap bertahan. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa kamu tidak sendirian. Tuhan membawa mu sampai di tahap ini untuk sebuah alasan.
Kamu itu berharga. Semesta membutuhkan mu di sini. Apapun emosi yang ada di dalam mu saat ini, peluklah, terimalah. Karena terkadang sangat tidak apa-apa untuk menjadi lemah. Namun, jangan pernah sekali-kali berpikir untuk mengaktifkan tombol mode zombie mu, itu berarti kamu menyerah, kamu menjadi mati.
Lihat sekitarmu, banyak sekali orang-orang di sini yang sama kuatnya dengan mu. Si pelayan yang tampak tak hentinya membersihkan meja saat kamu sedang di Mc Donalds, atau bahkan anak-anak kecil yang sedang tertawa bersama ibunya di peron stasiun kereta api. Aku paham betul bahwa untuk mengapresiasi diri sendiri itu cukup sulit. Namun, kamu bisa belajar untuk mengapresiasi segala hal kecil yang ada di dekat mu.
Senyumlah, itu membantu. Atau kamu dapat tertawa. Karena Ella Wheeler Wilcox dalam salah satu puisinya pernah mengatakan “Tertawalah dan dunia tertawa besama mu”. Rasakan cinta di sekelilingmu, itu dapat ditemukan dalam berbagai macam bentuk.
Satu hal yang perlu kamu ketahui, bahwa cinta menjauhkan mu dari potensi menjadi zombie. Jadi, jangan berhenti, karena kebaikan membutuhkan keberanian. Biarkan semua yang ada di sekeliling memberikan energi baik bagi mu, rasakan keberadaan mereka!
4. Memiliki Kualitas Tidur yang Baik
Ini mungkin bagian yang paling penting. Memiliki kualitas tidur yang baik sangat berdampak pada bagaimana tubuh mu akan bereaksi.
Cukupi kebutuhan tidur mu, kamu itu bukan Batman apalagi zombie. Karena tidak ada yang akan menyakiti mu, saat kamu memejamkan mata. Tidurlah yang berkualitas, berikan sedikit usaha untuk memperbaiki manajemen waktu mu.
Karena 2020 segera datang. Aku berharap ketika kamu bangun di pagi hari dan kamu melihat matahari, kamu tahu bahwa itu berarti masih ada harapan, sebuah kesempatan. Kamu berhak mendapatkan kebahagiaan di hidup ini, bertahanlah.
Jadilah dirimu sendiri, atau jadilah versi terbaik dari diri mu. Ingatlah sebelum kamu pergi tidur, maafkan segala hal yang terjadi tidak sesuai pada tempatnya. Jadi, saat kamu bangun di hari berikutnya, kamu tetap menjadi manusia seutuhnya.
Aku berharap apapun yang kamu khawatirkan, baik itu menjadi zombie atau apapun dapat bekerja sesuai apa yang terbaik untuk mu, sebuah momen bahagia menghampiri mu. 2020 akan jauh lebih baik! Selamat tahun baru! []
Pengirim :
Shavina Nur Aini Safitri
Mahasiswa semester I Jurusan Hubungan Masyarakat Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia
Email : shavina.nur@ui.ac.id
Foto : Ilustrasi |
Setiap orang berjuang dalam pertempurannya masing-masing, dan merayakan tahun baru semacam kebutuhan bagi semua orang. Pada dasarnya, kebahagiaanlah yang manusia perjuangkan.
Di pekan terakhir 2019 ini, dimana setiap orang mempersiapkan apapun dalam rangka menghitung hari untuk kedatangan tahun yang baru.
Namun, tak dapat dipungkiri bahwa hidup itu memang keras, kehidupan ini terkadang tidak adil, dan kekuatan semesta seperti tidak berpihak kepada kita. Kemudian jika momen seperti itu tiba, tidak ada pengecualian bahwa hanya tangan kita sendirilah yang harus menyelamatkan diri kita sendiri.
Segala tekanan yang datang dari kehidupan ini dapat menjadi lebih ringan untuk dirasakan jika kita paham bagaimana menghadapinya.
Kita adalah kendali utama atas diri kita sendiri, kita akan jauh dari kesempatan untuk menjadi zombie jika kita tahu cara mencintai tubuh kita. Jadi, jika kamu sedang membaca tulisan ini, aku berharap yang terbaik di bumi ini datang kepada mu.
Ini sebagai langkah kecil yang menunjukkan bahwa kamu bersedia untuk tidak membiarkan dirimu kalah. Tahan sebentar, duduk yang manis, karena pun kamu akan segera mengetahuinya.
Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana yang mungkin terlewat oleh mu beberapa hari belakangan, tetapi tidak apa-apa karena belum terlambat, check it out!
1. Bertemanlah dengan Kepalamu
Maha besar kepala dengan segala hal baik di dalamnya. Kepala itu Superpower, satu-satunya karya tuhan di dunia ini yang kita paling harus jaga hubungannya agar tetap baik. Karena pikiran-pikiran di dalam kepala mu memainkan peran yang begitu besar, dan sayangnya terkadang dia menipu mu, menjerumuskan mu.
Berteman dengan kepala dapat diimplementasikan dengan beragam cara, pilihlah cara mu sendiri. Mungkin bisa dengan mengonsumsi pisang, meluangkan waktu untuk berenang, atau sekadar membiarkan kesunyian memenuhi ruang kamar mu saat kamu sedang menatap langit-langit kamar. Apapun, lakukan sesuatu untuk membuat kepala senang.
Rasionalkan semua pikiran gelap mu, latihlah otak mu untuk mencapai keadaan tenang. Rehat sebentar untuk kembali mengatur ulang dan menjernihkan pola piker mu. Sadari apa tujuan mu, dan ketahuilah bahwa setiap individu di bumi ini memiliki waktunya masing-masing. Jadi santai saja, tetaplah berteman dengan kepala mu sendiri, kamu pasti bisa!
2. Cukupi Kebutuhan Airmu
Air, suatu cairan krusial yang menjaga tubuh agar tetap hidup. Substansi kimia yang disebut mineral membuat kamu tetap menjadi manusia, kamu bukan zombie. Aku tahu betul kalau kamu sangat membenci diajak buru-buru atau mengebut, tetapi jangan sampai kamu membiarkan hal semacam itu membunuh mu.
Minumlah yang cukup setiap harinya karena itu sebuah keharusan. Jangan hanya kopi yang harus ada menemani saat kamu bekerja mengejar deadline. Ingatlah untuk selalu menyandingkan setidaknya segelas air putih di atas meja agar kamu terhindar dari dehidrasi.
Mendengarkan lagu Watermelon Sugar milik Harry Styles saat kamu mengonsumsi air putih juga bisa membantu mu menenangkan pikiran. Jadi, jangan sampai lupa untuk selalu memenuhi kebutuhan air mu!
3. Hargailah Sekelilingmu
Kapanpun kamu merasa ingin menyerah, dan seperti tidak terlihat secercah cahaya untuk tetap bertahan. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa kamu tidak sendirian. Tuhan membawa mu sampai di tahap ini untuk sebuah alasan.
Kamu itu berharga. Semesta membutuhkan mu di sini. Apapun emosi yang ada di dalam mu saat ini, peluklah, terimalah. Karena terkadang sangat tidak apa-apa untuk menjadi lemah. Namun, jangan pernah sekali-kali berpikir untuk mengaktifkan tombol mode zombie mu, itu berarti kamu menyerah, kamu menjadi mati.
Lihat sekitarmu, banyak sekali orang-orang di sini yang sama kuatnya dengan mu. Si pelayan yang tampak tak hentinya membersihkan meja saat kamu sedang di Mc Donalds, atau bahkan anak-anak kecil yang sedang tertawa bersama ibunya di peron stasiun kereta api. Aku paham betul bahwa untuk mengapresiasi diri sendiri itu cukup sulit. Namun, kamu bisa belajar untuk mengapresiasi segala hal kecil yang ada di dekat mu.
Senyumlah, itu membantu. Atau kamu dapat tertawa. Karena Ella Wheeler Wilcox dalam salah satu puisinya pernah mengatakan “Tertawalah dan dunia tertawa besama mu”. Rasakan cinta di sekelilingmu, itu dapat ditemukan dalam berbagai macam bentuk.
Satu hal yang perlu kamu ketahui, bahwa cinta menjauhkan mu dari potensi menjadi zombie. Jadi, jangan berhenti, karena kebaikan membutuhkan keberanian. Biarkan semua yang ada di sekeliling memberikan energi baik bagi mu, rasakan keberadaan mereka!
4. Memiliki Kualitas Tidur yang Baik
Ini mungkin bagian yang paling penting. Memiliki kualitas tidur yang baik sangat berdampak pada bagaimana tubuh mu akan bereaksi.
Cukupi kebutuhan tidur mu, kamu itu bukan Batman apalagi zombie. Karena tidak ada yang akan menyakiti mu, saat kamu memejamkan mata. Tidurlah yang berkualitas, berikan sedikit usaha untuk memperbaiki manajemen waktu mu.
Karena 2020 segera datang. Aku berharap ketika kamu bangun di pagi hari dan kamu melihat matahari, kamu tahu bahwa itu berarti masih ada harapan, sebuah kesempatan. Kamu berhak mendapatkan kebahagiaan di hidup ini, bertahanlah.
Jadilah dirimu sendiri, atau jadilah versi terbaik dari diri mu. Ingatlah sebelum kamu pergi tidur, maafkan segala hal yang terjadi tidak sesuai pada tempatnya. Jadi, saat kamu bangun di hari berikutnya, kamu tetap menjadi manusia seutuhnya.
Aku berharap apapun yang kamu khawatirkan, baik itu menjadi zombie atau apapun dapat bekerja sesuai apa yang terbaik untuk mu, sebuah momen bahagia menghampiri mu. 2020 akan jauh lebih baik! Selamat tahun baru! []
Pengirim :
Shavina Nur Aini Safitri
Mahasiswa semester I Jurusan Hubungan Masyarakat Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia
Email : shavina.nur@ui.ac.id