HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kemampuan Penilaian dan Pengambilan Keputusan pada Remaja

Pengambilan keputusan merupakan suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang mengusung pada pemilihan jalur melalui alter...

Pengambilan keputusan merupakan suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang mengusung pada pemilihan jalur melalui alternative yang ada. Dermawan (2004) menyebutkan pengambilan keputusan adalah suatu ilmu atau seni pemilihan alternative solusi atau tindakan dari sejumlah alternative solusi tindakan yang tersedia dalam memecahkan masalah. Pengambilan keputusan merupakan suatu proses yang melibatkan berbagai pertimbangan dan pertentangan yang terjadi sehingga terlihat dilematis di dalam diri individu untuk mengambil keputusan. 

Foto : Ilustrasi
Penilaian dalam keputusan merupakan suatu istilah umum yang meliputi tentang belajar siswa  pelaksanaan dan format penilaian kemajuan belajar. Selain itu, asesmen didefinisikan juga sebagai sebuah proses yang ditempuh untuk mendapatkan informasi yang digunakan dalam rangka membuat keputusan-keputusan mengenai para siswa, kurikulum, program-program, dan kebijakan pendidikan, metode atau instrumen pendidikan lainnya oleh suatu badan, lembaga, organisasi atau institusi resmi yang menyelenggarakan suatu aktivitas tertentu.

Seorang individu yang merasa dalam masa remaja ini cenderung memiliki emosi yang belum stabil yang akhirnya dipengaruhi oleh hal-hal internal dan eksternal dalam pengambilan keputusan. Keadaan lingkungan juga memiliki pengaruh tersendiri terhadap perkembangan kognitif remaja dalam mengambil sebuah keputusan. Seiring dengan bertambahnya usia, pengambilan keputusan pada individu juga akan semakin meningkat. Tahap operasional formal lebih bersifat abstrak dibandingkan operasional konkret. Mereka mampu merekayasa menjadi seakan akan benar benar terjadi. Sehingga remaja pada tahap operasional formal terbukti pada kemampuan memecahkan masalah secara verbal. Pada prosses pengambilan keputusan seorang individu akan melewati berbagai tahapan dalam proses pengambilan keputusan tersebut.

Pengambilan keputusan menjadi suatu cara yang biasa dilakukan saat menghadapi suatu masalah. Pada masa remaja permasalahan yang timbul semakin kompleks, sehingga lebih mendorong remaja untuk lebih meningkatkan kemampuannya dalam hal mengambil sebuah keputusan. Santrock (2007) menyebutkan bahwa semakin bertambahnya usia dan semakin banyaknya kesempatan untuk mengambil sebuah keputusan secara mandiri, maka proses dalam pengambilan keputusan remaja akan semakin baik.

Dalam hal mengambil sebuah keputusan ini bentuk perbuatan berpikir dengan alternative yang ada dan hasil dari perbuatan itu disebut keputusan. Dengan melihat bagaimana kemampuan seorang remaja dalam mengambil sebuah keputusan maka dari itu bisa dilihat atau  dapat  diketahui bagaimana pemikirannnya, seperti remaja yang mengambil keputusan dalam hal tentang masa depannya, memilih teman, dan lain sebagainya.

Tidak jarang remaja juga mengambil keputusan yang salah karena dipengaruhi oleh lingkup sosialnya yang kadang juga memberikan pilihan-pilihan yang kurang memadai bagi seorang remaja. Misalnya, keputusan seorang remaja yang tinggal di daerah negative di pusat kota untuk terlibat dalam perdangan obat-obatan terlarang walaupun beresiko tinggi mungkin bukan akibat dari kegagalan remaja untuk mempertimbangkan semua informasi yang relevan, tetapi mungkin merupakan hasil pemikiran yang mengenai hal untung rugi dalam situasi yang menekan, yang menawarkan pilihan-pilihan yang terbatas atau tidak ada alternative lain. 

Jadi, dengan demikian kemampuan seorang remaja dalam pengambilan keputusan itu bisa dilihat bagaimana pemikirannya. Pengambilan keputusan seorang remaja juga dipengaruhi oleh lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap pemikiran dan kognitif remaja tersebut dalam mengambil keputusan. Dan penilaian dalam pengambilan keputusan meliputi cara dan proses belajar seorang remaja dalam kehidupan sehari-hari.

Pengirim : 
Silviana Dewi
Mahasiswi prodi psikologi islam fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negri Padang
Email : silvianadewii02@gmail.com