HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Islam dan Manusia

Manusia dalam pandangan Islam adalah makhluk yang sempurna. Pada dasarnya manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dari tanah, dan disem...

Manusia dalam pandangan Islam adalah makhluk yang sempurna. Pada dasarnya manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dari tanah, dan disempurnakan dengan akal, hati dan nafsu yang merupakan pembeda dari makhluk Allah yang lain. Dalam al-Qur’an, Allah SWT. telah menyebutkan bahwa sesungguhnya manusia diciptakan sebagai khalifah di muka bumi. Di dalam tulisan ini akan saya jelaskan mengenai bagaimana hakikat manusia dan kedudukannya dalam sudut pandang Islam, unsur-unsur manusia, dan bagaimana proses Allah menciptakan manusia menurut al-Qur’an dan hadist.


Foto : Bella Yustika Apriliani (Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta}
Hakikat Manusia dan Kedudukannya di dalam Islam, dibahas bahwa manusia memiliki enam peranan yang merupakan hakikat dan kedudukan dari diciptakannya manusia. Hakikat dan kedudukan tersebut yaitu sebagai hamba Allah, sebagai al-Nas, sebagai khalifah Allah, sebagai bani Adam, sebagai al-Insan, dan sebagai makhluk biologis (al-Basyar).

1. Sebagai Hamba Allah

Pada dasarnya, hakikat manusia yang utama adalah sebagai hamba Allah. Manusia diciptakan dengan tujuan untuk menyembah Allah, yaitu dengan cara menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

2. Sebagai al-Nas

Hakikat yang kedua adalah manusia sebagai al-Nas, yaitu manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Kata al-Nas dalam al-Qur'an lebih mengacu kepada bagaimana hakikat hubungan manusia dengan manusia lainnya atau hubungannya dalam masyarakat.

3. Sebagai Khalifah Allah

Hakikat manusia sebagai khalifah Allah telah disebutkan berulang kali dalam al-Qur'an, seperti pada surat al-Baqarah ayat 30 dan surat Shad ayat 26. Dari ayat tersebut dapat diartikan bahwa sebagai khalifah Allah, manusia mengemban tugas sebagai pemimpin di muka bumi dalam urusan memakmurkan bumi, harta, dan hukum (kekuasaan) dengan bersikap secara adil dalam setiap keputusannya.

4. Sebagai Bani Adam

Dalam al-Qur'an juga disebutkan manusia sebagai bani Adam yaitu sebagai keturunan Adam. Hal ini jelas menyangkal teori evolusi Darwin yang menyebutkan manusia adalah hasil evolusi dari kera.

5. Sebagai al-Insan

Kata al-Insan dalam al-Qur'an menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk Allah diberkahi kemampuan untuk belajar dan menguasai ilmu pengetahuan, berbicara, dan melakukan hal lainnya.

6. Sebagai Makhluk Biologis (al-Basyar)

Hakikat manusia dalam Islam selanjutnya adalah sebagai makhluk biologis atau al-Basyar. Hal ini dikarenakan manusia memiliki raga atau fisik yang dapat melakukan aktifitas fisik, tumbuh, memerlukan makanan, berkembang biak dan lain sebagainya sebagaimana ciri-ciri makhluk hidup pada umumnya.

Unsur-Unsur Manusia

Menurut al-Qur'an, substansi manusia terdiri atas dua unsur, yaitu unsur jasmani dan rohani. Hal ini sesuai dengan surah as-Sajadah ayat 7 dan surah Shad ayat 71-72. 

"Yang membuat segala sesuatu yang menciptakan sebaik-baiknya dan memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunan dari saripati air yang hina kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya ruh (ciptaan) Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati (tetapi) sedikit sekali tidak bersyukur.”(QS. as-Sajadah: 7)

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.” (QS. Shad: 71-72)

Dalam kedua surah tersebut dengan jelas disebutkan bahwa Allah menciptakan jasmani manusia dari tanah dan kemudian meniupkan ruh padanya. 

1. Substansi Jasmani

Jasad atau jasmani adalah substansi manusia yang terdiri atas stuktur organism fisik, terlihat dan bisa disentuh.

2. Substansi Rohani

Sedangkan substansi rohani adalah substansi manusia yang tak terlihat dan membuat manusia hidup. Subtansi rohani menurut Barmawi Umary dalam bukunya dibagi menjadi empat, yaitu akal, nafsu, qolbu, dan roh. 
  • Akal adalah kemampuan manusia untuk berpikir.
  • Nafsu adalah bagian rohani manusia yang membuat manusia mempunyai keinginan atau kehendak atas sesuatu.
  • Qolbu atau hati adalah anugerah yang diberikan Allah atas perasaan, dan dari qolbu atau hatilah sikap kepribadian manusia itu muncul. Maka manusia haruslah selalu menjaga hatinya agar tetap bersih agar terhindar dari penyakit hati seperti dengki dengan senantiasa mengingat Allah.
  • Roh adalah sesuatu yang diciptakan Allah yang membuat manusia menjadi hidup.
Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat dua unsur yang menjadikan manusia sebagai manusia yang sempurna, yaitu unsur jasmani dan rohani, dimana keduanya saling melengkapi. Aspek rohani dapat mempengaruhi kondisi jasmani. Contohnya apabila manusia sedang stres atau terlalu banyak masalah (aspek rohani) maka akan mempengaruhi kondisi badan atau jasmani menjadi kurang sehat, baik itu berpengaruh ke lambung atau sakit kepala.

Proses Penciptaan Manusia

Apabila kita mengkaji al-Qur'an, telah disebutkan pada beberapa ayat dalam al-Qur'an bahwa penciptaan manusia terdiri dari enam tahap. Berikut saya jelaskan tahapan pembentukan tubuh manusia berdasarkan surah al-Mu'minun ayat 12-14:

"Dan sungguh kami telah menciptakan manusia dari saripati (yang berasal) dari tanah." (ayat 12)  "Kemudian kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)." (ayat 13)  "Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik." (ayat 14)

Berdasarkan ayat tersebut, dapat terlihat bahwa penciptaan manusia terdiri atas enam tahap, yaitu:

1. Nuthfah (air mani)

Pada tahap pertama, nutfah (air mani) yang berasal dari kaum Adam yang dengan kehendak Allah akan merekat pada rahim.

2. Segumpal darah

Maka pada tahap kedua, air mani tersebut akan berubah menjadi ‘alaqoh  atau yang disebut dengan segumpal darah.

3. Segumpal daging

Kemudian pada tahap ketiga, segumpal darah tersebut akan mengeras menjadi segumpal daging namun belum terbentuk.

4. Tulang

Dan pada tahap keempat, mulai terbentuk anggota tubuh seperti kepala, tangan, dan kaki bersama tulang dan otot-otonya.

5. Penyempurnaan tubuh

Pada tahap kelima, akan terjadi penyempurnaan bentuk tubuh, dimana tulang-tulang yang telah terbentuk akan dibungkus dengan daging dan menjadi  lebih kuat.

6. Peniupan ruh

Terakhir pada tahap keenam, Allah akan meniupkan ruh untuk menghidupkan tubuh. Proses ini terjadi pada bulan keempat berdasarkan hadist yang diriwayatkan Ibnu Abi Hatim bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Jika mani telah (terbentuk) sempurna (menjadi janin) selama empat bulan maka diutuslah malaikat untuk meniupkan ruh pada tubuhnya.” Setelah penipuan ruh maka tubuh manusia akan terus tumbuh hingga semua organ terbentuk dan dapat berfungsi dengan sempurna.

Nah dari tiga sub pembahasan di atas, maka dapat saya simpulkan bahwa dalam al-Qur'an telah dijabarkan secara lengkap mengenai proses penciptaan manusia hingga tugas seorang manusia di muka bumi. Dapat kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna yang telah Allah ciptakan. 

Kemudian, manusia dengan segala kelebihannya ditugaskan oleh Allah sebagai khalifah atau pemimpin di bumi. Dimana sebagai pemimpin, manusia diharapkan akan dapat mengelola bumi dengan adil dan bijaksana, serta tidak merugikan makhluk Allah lainnya. Selain itu, terlihat pula betapa besarnya kekuasaan Allah yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Oleh karena itu, manusia sebagai hamba Allah haruslah bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan dengan senantiasa beribadah dan menjauhi larangan-Nya. []

Pengirim : 
Bella Yustika Apriliani
Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Email : bellayustikaa23@gmail.com