HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Hati-Hati! Gejala Hepatitis A Sulit Disadari

Saat ini virus hepatitis A sedang menjadi perbincangan masyarakat di Indonesia karena virus ini sedang mewabah diberbagai daerah. Puluhan si...

Saat ini virus hepatitis A sedang menjadi perbincangan masyarakat di Indonesia karena virus ini sedang mewabah diberbagai daerah. Puluhan siswa dan guru di sejumlah sekolahan yang berada di Depok telah terinfeksi virus hepatitis A ini dalam kurun waktu Desember 2018 hingga Januari 2019.

Hepatitis A bukan sakit hati biasa, melainkan  penyakit yang menyerang sel-sel hati manusia, sehingga dapat berdampak buruk pada kemampuan hati untuk berfungsi. Hepatitis A disebabkan oleh virus yang menular yang bernama virus hepatitis A. 

Foto : Ilustrasi
Di Asia Tenggara, penyakit ini telah menyerang sebanyak 400.000 orang per tahunnya dengan angka kematian hingga 800 jiwa. Dan yang lebih disayangkan, sebagian besar dari pengidap hepatitis A adalah anak-anak. Mari ketahui bahaya hepatitis A lebih lanjut dan bagaimana cara mengatasinya.

Penyebab Hepatitis A

Seseorang dapat mengidap penyakit hati ini apabila terkena virus hepatitis A yang di mana virus ini sangat cepat dan sangat mudah menyebar. Cara virus ini menyebar adalah melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh tinja dari pengidap hepatitis A ini. Selain itu, ada beberapa hal yang dapat memudahkan penyebaran virus sebagai berikut:

Tidak menjaga kebersihan

Penyebaran virus ini dapat lebih cepat karena tidak menjaga kebersihan contohnya seperti tidak mencuci tangan saat hendak makan, tidak mencuci kaki setelah keluar dari rumah, kurangnya kebersihan alat-alat makan, dan sebagainya.

Kontak langsung dengan pengidap hepatitis A

Kontak langsung dengan pengidap juga memudahkan virus ini untuk menyebar seperti saling bersentuhan. Bersentuhan dapat terjadi disengaja ataupun tidak disengaja. Maka dari itu kita harus lebih berhati-hati saat berkomunikasi dengan pengidap hepatitis A.

Berhubungan intim dengan pengidap

Sebaiknya hindari berhubungan intim dengan pengidap hepatitis A karena hal ini juga merupakan cara virus hepatitis A menularkan virusnya.

Pria yang berhubungan intim dengan sesama pria

Hindari berhubungan intim dengan sesama pria karena hal ini  menyebabkan virus hepatitis A dapat menular dengan lebih mudah dan cepat.

Menggunakan jarum suntik yang sama dengan pengidap

Hindari penggunaan jarum suntik yang sama dengan pengidap hepatitis A karena hal ini dapat memudahkan virus hepatitis A menular melalui darah yang dimasukkan oleh jarum suntik bekas pengidap.

6.      Bekerja di area yang berhubungan dengan kotoran, misalnya membersihkan selokan

Sebaiknya kurangi dan jika bisa hindari bekerja di area yang berhubungan dengan kotoran seperti membersihkan selokan karena di selokan terdapat kotoran-kotoran yang menjadi virus dapat menyebabkan timbulnya penyakit hepatitis A serta di selokan terdapat nyamuk dengan jumlah yang banyak  dan bisa saja nantinya dapat menyebabkan demam berdarah.

Gejala Hepatitis A

Pengidap hepatitis A akan mengalami gejala awal seperti demam, mual, muntah, nyeri pada sendi otot, dan diare. Namun, apabila virus hepatitis A ini sudah menyerang bagian organ hati, ada beberapa gejala lain yang nantinya akan muncul, yaitu urin berwarna gelap, tinja berwarna pucat, sakit kuning dan gatal-gatal. Selain itu, perut bagian kanan atas juga akan terasa sakit apabila ditekan.
Namun, gejala hepatitis A tersebut tidak dialami oleh semua pengidap. Contohnya, hanya sedikit pengidap hepatitis A di bawah umur 6 tahun, yaitu satu dari 10 anak, yang mengalami sakit kuning. Itulah mengapa penyakit hepatitis A terkadang sulit untuk disadari oleh masyarakat.

Bahaya Komplikasi Hepatitis A     
                                  
Sebenarnya bahaya hepatitis A tidak separah hepatitis B dan hepatitis C, karena hepatitis A tidak menyebabkan gangguan hati jangka panjang (kronis) dan jarang berakibat fatal. Namun, hepatitis A dapat menyebabkan kerusakan hati akut yang cukup berbahaya bagi tubuh dan dapat menyebabkan kematian. Terutama pada orang yang sudah pernah mengidap penyakit hati sebelum terkena hepatitis A dan pada pengidap manula. Selain itu, pada sebagian kasus, hepatitis A dapat kambuh kembali. Walaupun hepatitis A tidak separah hepatitis B dan C tetap saja jangan mengabaikan jika mulai muncul gejala-gejala yang sudah dijelaskan sebelumnya, karena semua penyakit jika dibiarkan akan berbahaya bagi diri kita.

Cara Mengatasi Hepatitis A

Tidak perlu penanganan khusus untuk mengobati penyakit hepatitis A karena tubuh memiliki sistem kekebalan yang dapat melawan virus dengan sendirinya. Dokter pun hanya akan memberikan obat-obatan yang berguna untuk meredakan gejala yang ditimbulkan oleh virus hepatitis A, seperti obat pereda rasa nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen, serta obat untuk meredakan sakit mual dan muntah. Jadi, pengidap hepatitis A dapat menjalani perawatan sendiri dirumah dengan mengonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter. Selama masa perawatan, pengidap juga perlu beristirahat dengan total dan tidak mengonsumsi alkohol maupun obat-obatan yang dapat berdampak pada hati.

Pengidap hepatitis A juga perlu melakukan beberapa hal berikut untuk mencegah penularan virus ke orang lain:

1.      Tidak melakukan hubungan intim dulu dengan pasangan sampai benar-benar sembuh dari penyakit hepatitis A.
2.      Tidak berbagi alat makan dengan penghuni rumah lainnya.
3.      Cucilah tangan dengan sabun dan air bersih secara teratur, khususnya setelah dari kamar kecil.
4.      Hindari berbagi handuk dengan orang lain dan jangan mencampur cucian pakaian dengan milik orang lain.
5.      Untuk sementara lebih baik jangan menyiapkan makanan dulu untuk orang lain.
6.      Sebaiknya tidak ke luar rumah dulu untuk bepergian sampai seminggu setidaknya setelah gejala mulai terasa.

Jangan lupa untuk periksakan diri ke dokter secara teratur untuk memantau perkembangan kondisi kesehatan, kebanyakan pengidap hepatitis A akan sembuh dalam waktu kurang lebih dua sampai enam bulan tanpa menimbulkan masalah yang serius.

Pengirim : 
Alya Zahara
Mahasiswi Semester 1 Vokasi Universitas Indonesia Prodi Komunikasi Hubungan Masyarakat 2019
Email : alya.zahara@ui.ac.id