Lentera 24. com | ACEH TAMIANG -- Untuk memuluskan dugaan aksi serong secara leluasa dan agar tidak terpantau oleh pendamping kerjanya, o...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Untuk memuluskan dugaan aksi serong secara leluasa dan agar tidak terpantau oleh pendamping kerjanya, oknum Kepala Desa ini harus tega mendepak Sekdesnya tanpa ada basa-basi.
Adakalanya seseorang yang menyandang predikat sebagai orang nomor satu didaerahnya menjadi lupa diri siapa sesungguhnnya dia dan darimana jabatan itu didapatkannya. Dalam hal ini tergantung dari apapun jabatannya yang diraihnya, bisa saja sebagai pejabat paling rendah di pemerintahan (Kepala Desa) atau sebagai kepala daerah maupun menjadi anggota legislatif.
Padahal keberhasilan menduduki kursi ditampuk kepemimpinan itu, tidak terlepas dari dukungan rakyat jelata yang jumlahnya tidak sedikit. Namun karena adanya sikap dan sifat kementang-mentangan yang tertanam dan terbungkus dalam dirinya, maka tak ayal kalau seseorang itu bisa lupadiri darimana dia berasal.
Di Desa Gelung, Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, seorang Sekretaris Desa (Sekdes) yang awalnya sangat diharapkan dan dibutuhkan segala kemampuannya untuk bekerja membantu Datok (Kepala Desa) dalam urusan administrasi serta kegiatan lain didesa, namun kini statusnya menjadi tak jelas.
Informasi didapat, Siti Rahmani sebagai sekretaris kampung Gelung mulai kehilangan jati dirinya sejak awal 2018 lalu. Bahkan kewenangan Siti Rahmani sebagai Sekdespun secara perlahan sudah plorot satu persatu dan akhirnya secara total tidak fungsikan lagi oleh oknum Datok Gelung.
"Dari awal tahun 2018 lalu, saya sebagai sekdes sudah tidak diberdayakan lagi oleh Datok," ungkap Siti Rahmani, saat ditemui lentera24.com di Karang Baru, Jumat (20/12).
Menurut Rahmani, tugas-tugas sekdes yang diembannya sudah diambil alih langsung oleh oknum Datok Muhajir. Bahkan kata Rahmani, menjelang akhir tahun 2019 ini, dirinya hanya diberi gaji untuk bulan September 2019 saja oleh Bendahara Desa. Sementara gaji untuk bulan Oktober, November dan Desember 2019 tidak diketahui dikemanakan oleh datok.
Kepada lentera24.com Siti Rahmani mengatakan tidak mengetahui sebab musabab atas dirinya tidak difungsikan lagi sebagai Sekretaris Desa Gelung. Sebab kata Rahmani, Datok Desa Gelung, Muhajir tidak pernah memberikan teguran kepada Rahmani jika dirinya memiliki kesalahan yang ringan maupun yang berat dalam berkinerja.
Kepada lentera24.com Siti Rahmani mengatakan tidak mengetahui sebab musabab atas dirinya tidak difungsikan lagi sebagai Sekretaris Desa Gelung. Sebab kata Rahmani, Datok Desa Gelung, Muhajir tidak pernah memberikan teguran kepada Rahmani jika dirinya memiliki kesalahan yang ringan maupun yang berat dalam berkinerja.
"Jangankan teguran resmi menggunakan surat dalam bentuk Surat Peringatan (SP), kata nasehat yang bersifat teguran secara lisan pun tidak pernah saya terima dari Pak Datok," papar Rahmani.
Namun Siti Rahmani memprediksi, dirinya sengaja dicampakkan secara diam-diam dari Sekretariat pemerintah Kampung Gelung Kecamatan Seruway diduga karena Siti Rahmani banyak mengetahui sepak terjang Datok yang mengarah ke negatif dalam menjalankan roda pemerintahan desa, baik dalam sistem manajemen desa maupun dalam pengelolaan anggaran keuangan desa.
"Sedikit banyaknya saya tau bagaimana sistem yang dibuatnya dalam pengelolaan ADD," tegas Siti Rahmani.
Erat kemungkinan, dengan penyingkiran Siti Rahmani tersebut merupakan upaya pembungkaman atas berbagai permainan tidak sehat dalam mengendalikan keuangan desa agar tidak mencuat.
Sayangnya, upaya menyingkirkan Sang Sekdes yang bekerja sejak Agustus 2016 itu bukan membuat Siti Rahmani menjadi bungkam atas berbagai dugaan aksi penyelewengan yang pernah diperankan oleh oknum Datok.
Siti Rahmani berjanji akan mengungkap kepermukaan segala permainan dugaan kecurangan oknum Datok dimaksud. "Saya akan ungkapkan ke publik dugaan-dugaan itu sesuai yang saya ketahui. Agar warga Kampung Gelung dan masyarakat dunia tau, siapa dan bagaimana sesungguhnya beliau itu," ungkap Siti Rahmani.
Sementara itu, Datok Penghulu Kampung Gelung Kecamatan Seruway, Muhajir saat akan dikonfirmasi dikediamannya, Sabtu (21/12) tidak berhasil ditemui lentera24.com.
" Ayah cadek dirumah," jawab seorang anak seusia SD yang berada diteras rumah yang sedang bermain bersama dua bocah sebayanya.
Sehari kemudian, pada Minggu (22/12) lentera24.com kembali mencoba konfirmasi dengan mendatangi Datok Gelung kekediamannya, namun dirinya juga tidak berada ditempat. Setelah dihubungi anaknya melalui seluler, diketahui Datok Muhajir dimaksud sedang berada disawahnya. [] L24-002
Sehari kemudian, pada Minggu (22/12) lentera24.com kembali mencoba konfirmasi dengan mendatangi Datok Gelung kekediamannya, namun dirinya juga tidak berada ditempat. Setelah dihubungi anaknya melalui seluler, diketahui Datok Muhajir dimaksud sedang berada disawahnya. [] L24-002