Lentera 24.com | ACEH BESAR -- Ketua Perhimpunan Pemberantasan TB Indonesia (PW PPTI) Aceh Dyah Erti Idawati, mengajak semua pihak untuk ...
Lentera24.com | ACEH BESAR -- Ketua Perhimpunan
Pemberantasan TB Indonesia (PW PPTI) Aceh Dyah Erti Idawati, mengajak semua
pihak untuk mensosialisasikan pencegahan Tuberculosis (TB), sehingga menjadi
budaya dalam masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Dyah Erti
Idawati, dalam sambutannya pada acara Skrining dan Sosialisasi Tuberkulosis,
yang mengangkat tema ‘Generasi Muda Sehat Tanpa TBC’ di Dayah Darul Ihsan Abu
Hasan Krueng Kalee, Gampong Siem Kecamatan Darussalam, Selasa (26/11/2019).
“Saya mengajak semua pihak untuk menjadikan
kegiatan sosialisasi pencegahan Tuberculosis atau biasa disingkat TB, sebagai
upaya bersama dan dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi kegiatan yang
membudaya. Dengan demikian, target membebaskan Aceh dan Indonesia dari TB pada
tahun 2030 dapat tercapai,” kata Dyah Erti.
Berdasarkan data WHO, sambung Dyah Erti,
hampir 4.500 orang meninggal dunia setiap hari karena TB dan hampir 30 ribu
orang jatuh sakit akibat ancaman penyakit ini. Khusus Aceh, Dinas Kesehatan
menyebutkan, di tahun 2018, ditemukan 8.471 kasus TB di kalangan orang dewasa
dan ada pula kasus anak ternotifikasi TB sebanyak 240 kasus.
“Ancaman TB ini merata di seluruh Aceh.
Bahkan Aceh termasuk wilayah dengan prevalensi TB cukup tinggi di Indonesia.
Kalau tidak ditangani dengan tepat, bukan tidak mungkin ancaman TB kian
menakutkan. Oleh sebab itu langkah penanganannya harus kita intensifkan agar
kasusnya dapat kita kurangi,” imbau Dosen Teknik Arsitektur Unsyiah ini.
Dyah mengajak semua pihak untuk memerangi
TB karena Pemerintah Indonesia telah menegaskan komitmennya memberantas TB,
pada pertemuan High Level Leadership Meeting on Ending TB yang diselenggarakan
di New Delhi, India pada Maret 2018 lalu.
“Untuk memperkuat tekad itu, Pemerintah
telah menetapkan Pencegahan dan Pengendalian TBC sebagai Prioritas Pembangunan
Nasional 2015-2019. Pemerintah juga bertekad untuk membebaskan Indonesia dari
penyakit TB di tahun 2030, mari kita dukung bersama upaya ini dengan bersama
mensosialisasikan pencegahan TB,” ajak Dyah Erti.
Wanita yang juga menjabat sebagai Wakil
Ketua TP PKK Aceh ini menjelaskan, pelibatan para ulama, tokoh masyarakat,
santri, guru dan tokoh adat sangat penting dalam upaya membangun kesadaran
masyarakat secara lebih luas.
Dyah Erti berharap para santri dapat
menyimak dan menyerap paparan para narasumber untuk kemudian menyearkan
pemahaman pencegahan TB secara lebih luas, saat kembali ke tengah masyarakat.
“Dengan gerakan bersama, maka ancaman TB
dapat dieliminasi. Kita berharap, semangat memberantas TB di Indonesia terus
kita gelorakan, sehingga cita-cita Indonesia bebas dari TB pada tahun 2030
dapat terwujud, Aceh harus turut berkontribusi besar dalam gerakan ini,” imbuh
Dyah Erti.
Acara diisi dengan Tausyiah singkat dan
tanya jawab terkait dengan TB. Tim dari Kementerian Kesehatan dan Dinas
Kesehatan Aceh serta RSUDZA mendampingi dan menjawab setiap pertanyaan dengan
jelas. Para pemateri juga akan melakukan sosialisasi di dalam kelas terkait
sosialisasi pencegahan TB
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen
pencegahan dan pengendalian penyakit Kemenkes Hanung Sugihanto, Kepala Dinas
Kesehatan Aceh, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Direktur RSUDZA dan Ustadz
Muhammad Faisal, Pimpinan Dayah Darul Ihsan. [] L24-017