Lentera 24.com | BANDA ACEH -- Pembina Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh, Dyah Erti Idawati, mengatakan selain berperan membentuk...
Lentera24.com | BANDA ACEH -- Pembina Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh, Dyah Erti Idawati, mengatakan selain berperan membentuk kualitas generasi Aceh berkualitas sedari dini, PAUD di Aceh juga diarahkan untuk pencegahan stunting.
"Kita mensosialisasikan upaya pencegahan stunting kepada para Bunda PAUD di daerah, mulai tingkatan kabupaten sampai pada tingkat Gampong," kata Dyah Erti Idawati saat memaparkan profil Bunda PAUD Aceh kepada Tim Penilai Anugerah Bunda PAUD Nasional dari Direktorat Jendral PAUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di rumah dinasnya, Banda Aceh, Selasa, 29/10.
Dyah mengatakan, penanganan stunting merupakan salah satu fokus pemerintah Aceh di bidang pembangunan kesehatan. Menurutnya, angka stunting yang tinggi di Aceh akan mengancam kualitas sumber daya manusia di masa depan.
"Tentu saja kualitas yang dimiliki guru PAUD akan mudah memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama bagi orang tua anak didik agar melakukan pola asuh yang benar. Oleh karena itu, wadah PAUD juga kita gunakan untuk pencegahan stunting," ujar Dyah.
Selain pencegahan stunting, ujar Dyah, Bunda PAUD Aceh juga melaksanakan sejumlah program lainnya selama tahun 2018 - 2019. Di antaranya memperkuat kapasitas eksternal maupun internal POKJA Bunda PAUD Aceh.
Kemudian, mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh Bunda PAUD kabupaten/kota dan Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan kabupaten/kota. Rakor tersebut, kata Dyah, telah diselenggarakan pada 17 sampai 20 Juli 2019 lalu.
"Banyak sekali manfaat yang kita dapat dari rakor tersebut dan para Bunda PAUD juga terlibat aktif dalam rakor," kata Dyah.
Selanjutnya, selama Juli sampai September lalu, Bunda PAUD Aceh juga melakukan pembinaan untuk seluruh Bunda PAUD kabupaten/kota, Kecamatan, sampai dengan pada tingkat gampong. Tujuannya, adalah untuk meningkatkan kapasitas para tenaga pengajar di setiap PAUD.
"Ketika kita turun ke daerah, bukan hanya pembinaan saja kita lakukkan, tapi juga kegiatan positif lainnya seperti jalan santai, edukasi kesehatan, dan mempelajari permasalahan PAUD di daerah melalui Bunda PAUD nya," kata Dyah.
Terakhir, Bunda PAUD Aceh juga menggelar Apresiasi Bunda PAUD dan Gugus PAUD seluruh Aceh. Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memberikan penghargaan serta memotivasi Bunda dan Gugus PAUD di daerah agar bekerja lebih giat.
Dyah mengatakan, selama menjalankan seluruh program Bunda PAUD tersebut, pihaknya membangun kerjasama dengan berbagai pihak, baik dengan perangkat kerja pemerintah Aceh maupun perguruan tinggi.
Sementara itu, perwakilan tim penilai Anugerah Bunda PAUD Nasional, Andrianto, mengatakan
sebelumnya Bunda PAUD seluruh Indonesia telah mengirim profilnya ke Direktorat Jendral PAUD Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk dinilai. Kemudian, lanjut dia, Bunda PAUD Aceh terpilih menjadi salah satu Bunda PAUD yang lolos ke tahapan penilaian lanjutan.
"Setelah pertemuan ini, kami akan melakukan penilaian dan pengkajian lagi, apakah Bunda PAUD Aceh akan menerima penghargaan dari Ibu Negara ataupun tidak," ujar Andrianto
"Kita kemari bukan untuk menguji, tapi ingin shering pengalaman saja. Apa yang kami pelajari di sini diharapkan bisa memberi contoh bagi daerah lain," tutur Andrianto. [] L24-017
"Kita mensosialisasikan upaya pencegahan stunting kepada para Bunda PAUD di daerah, mulai tingkatan kabupaten sampai pada tingkat Gampong," kata Dyah Erti Idawati saat memaparkan profil Bunda PAUD Aceh kepada Tim Penilai Anugerah Bunda PAUD Nasional dari Direktorat Jendral PAUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di rumah dinasnya, Banda Aceh, Selasa, 29/10.
Dyah mengatakan, penanganan stunting merupakan salah satu fokus pemerintah Aceh di bidang pembangunan kesehatan. Menurutnya, angka stunting yang tinggi di Aceh akan mengancam kualitas sumber daya manusia di masa depan.
"Tentu saja kualitas yang dimiliki guru PAUD akan mudah memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama bagi orang tua anak didik agar melakukan pola asuh yang benar. Oleh karena itu, wadah PAUD juga kita gunakan untuk pencegahan stunting," ujar Dyah.
Selain pencegahan stunting, ujar Dyah, Bunda PAUD Aceh juga melaksanakan sejumlah program lainnya selama tahun 2018 - 2019. Di antaranya memperkuat kapasitas eksternal maupun internal POKJA Bunda PAUD Aceh.
Kemudian, mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh Bunda PAUD kabupaten/kota dan Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan kabupaten/kota. Rakor tersebut, kata Dyah, telah diselenggarakan pada 17 sampai 20 Juli 2019 lalu.
"Banyak sekali manfaat yang kita dapat dari rakor tersebut dan para Bunda PAUD juga terlibat aktif dalam rakor," kata Dyah.
Selanjutnya, selama Juli sampai September lalu, Bunda PAUD Aceh juga melakukan pembinaan untuk seluruh Bunda PAUD kabupaten/kota, Kecamatan, sampai dengan pada tingkat gampong. Tujuannya, adalah untuk meningkatkan kapasitas para tenaga pengajar di setiap PAUD.
"Ketika kita turun ke daerah, bukan hanya pembinaan saja kita lakukkan, tapi juga kegiatan positif lainnya seperti jalan santai, edukasi kesehatan, dan mempelajari permasalahan PAUD di daerah melalui Bunda PAUD nya," kata Dyah.
Terakhir, Bunda PAUD Aceh juga menggelar Apresiasi Bunda PAUD dan Gugus PAUD seluruh Aceh. Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memberikan penghargaan serta memotivasi Bunda dan Gugus PAUD di daerah agar bekerja lebih giat.
Dyah mengatakan, selama menjalankan seluruh program Bunda PAUD tersebut, pihaknya membangun kerjasama dengan berbagai pihak, baik dengan perangkat kerja pemerintah Aceh maupun perguruan tinggi.
Sementara itu, perwakilan tim penilai Anugerah Bunda PAUD Nasional, Andrianto, mengatakan
sebelumnya Bunda PAUD seluruh Indonesia telah mengirim profilnya ke Direktorat Jendral PAUD Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk dinilai. Kemudian, lanjut dia, Bunda PAUD Aceh terpilih menjadi salah satu Bunda PAUD yang lolos ke tahapan penilaian lanjutan.
"Setelah pertemuan ini, kami akan melakukan penilaian dan pengkajian lagi, apakah Bunda PAUD Aceh akan menerima penghargaan dari Ibu Negara ataupun tidak," ujar Andrianto
"Kita kemari bukan untuk menguji, tapi ingin shering pengalaman saja. Apa yang kami pelajari di sini diharapkan bisa memberi contoh bagi daerah lain," tutur Andrianto. [] L24-017