Lentera 24.com | ACEH TAMIANG -- K etua Dewan Kesenian Kabupaten Aceh Tamiang, Nuriza Auliatami, memberikan hadiah Tengkulok kepada Wali N...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Aceh Tamiang, Nuriza Auliatami, memberikan hadiah Tengkulok kepada Wali Nanggroe, Tengku Malik Mahmud Al-haythar, pada kegiatan Kemah Seniman 6 Se-Aceh, Jumat, (22/11), di Banda Aceh.
"Tengkulok merupakan ikat kepala khas suku Tamiang, dan kita hadiahkan kepada Wali Nanggroe sebagai lambang kehormatan serta pelestarian adat istiadat kita. Mengingat Tradisi ini memang telah lama hilang sehingga kita berupaya mengembalikan lagi perlahan-lahan” ujar Aulia sapaan akrabnya.
Lebih jauh Aulia menyatakan bahwa perlu disosialisasikan kembali tentang keunikan dan khazanah budaya Tamiang, sehingga semakin dikenal di kalangan masyarakat diluar Aceh Tamiang, hingga Internasional.
"Bagi saya hal ini bukan hanya akan mengangkat harkat dan martabat serta marwah kebudayaan daerah, pun akan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui sektor ekonomi kreatif, apalagi Indonesia sedang menggalakkan sector kebudayaan dan pariwisata dalam pembangunan negara, kita di Aceh Tamiang yang notabene adalah citra replika Bhinneka di provinsi Aceh ini perlu menyikapi peluang besar ini," ujar Aulia.
Dikatakannya, kita telah masuk ke era revolusi Industri, untuk menuju itu, perlu penguatan kebudayaan agar tidak 'mabuk' akan modernisasi lalu meninggalkan akar kebudayaan sendiri.
Melalui momentum ini, kita mengenalkan kembali kebudayaan Aceh Tamiang kepada masyarakat khusunya Wali Nanggroe Aceh. "Beliau sangat senang dihadiahkan tengkulok sehingga sejak penyerahan hingga beliau pulang ke istana wali nanggroe, beliau terus mengenakan tengkulok," kata Aulia.
Menurut Aulia, Wali Nanggroe mengutarakan bahwa sangat senang terhadap kebudayaan Aceh Tamiang dengan menyebutkan beberapa kebudayaan asli daerah Aceh Tamiang seperti tarian ula-ula lembing, zapin, dendang sayang, pelintau, hingga tradisi-tradisi kerajaan negeri Tamiang.
Kemah seniman Aceh ini dihadiri oleh perwakilan seniman yang berasal dari 23 kabupaten/kota. Khusus Dewan Kesenian Kabupaten Aceh Tamiang menghadirkan Perupa muda Aceh Tamiang, Adam A.R. serta penampilan Silat Pelintau yang dimainkan oleh Sanggar Pelintau Hilir.
Adam A.R, yang merupakan perupa muda Aceh Tamiang, juga mendapat apresiasi atas hasil karya lukisnya yang dipandang unik dan nyentrik, serta menyimpan makna yang dalam.
Ketua DKA Provinsi Aceh, Nurmaida Atmaja mengapresiasi secara khusus atas hasil lukisan Adam yang dipandang telah menyuguhkan dimensi dan ruang yang jarang sekali disentuh oleh perupa Aceh pada umumnya, sehingga memberi warna baru untuk seni rupa di provinsi Aceh. [] L24-004