Lentera 24.com | JATIM -- Seorang pria di Gresik, Jawa Timur, Suwoto (56) membacok istrinya juga menantunya sendiri. Foto : Serambi K...
Lentera24.com | JATIM -- Seorang pria di Gresik, Jawa Timur, Suwoto (56) membacok istrinya juga menantunya sendiri.
Kejadian tersebut terjadi di rumahnya di Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Gresik, Minggu (6/10/2019) siang.
Dilansir dari Suryamalang.com, akibatnya menantunya Erna tewas dan istrinya Kamsinga kritis.
Pembacokan ini bermula saat Suwoto baru bangun tidur.
Tanpa alasan jelas, Suwoto mengambil sabit.
Suyoto langsung menyabetkan sabit itu ke leher Erna yang sedang ganti baju di dalam kamar.
Korban langsung menjerit kesakitan dan terkapar di lantai.
Mendengar teriakan istrinya, suami Erna, Syaiful Arif (35) langsung masuk ke dalam kamar.
Syaiful melihat istrinya bersimbah darah sambil memegangi leher.
Arif pun membawa istrinya ke Puskesmas untuk mendapat perawatan.
Tapi, Erna meninggal dalam perjalanan menuju Puskesmas Mentaras.
Erna mengalami luka robek di leher sekitar 15 sentimeter.
Setelah membacok menantunya, Suwoto keluar rumah sambil membawa sabit.
Kemudian Suwoto membacok punggung istrinya.
Setelah mendengar informasi pembacokan ini, polisi datang ke lokasi.
Tapi, Suwoto semakin beringas.
Bahkan Suwoto mencoba melawan petugas menggunakan sabit.
“Dia berusaha mengejar warga sambil membawa sabit".
"Kami terpaksa melumpuhkan dia dengan menembak paha kanan dan paha kirinya,” ujar Aiptu Darmanto, Kanit Intel Polsek Dukun.
Menurutnya, Kamsinga harus dibawa ke RSUD Ibnu Sina karena mengalami luka parah.
“Istri pelaku mengalami luka berat,” terangnya.
Sementara itu, tetangga korban, Rozak mengatakan pelaku sudah lama mengidap gangguan jiwa, dan sering kambuh.
“Mungkin sekitar 20 tahun. Dia sudah pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur, Surabaya,” kata Rozak.
Para tetangga sudah biasa mendengar teriakan dari rumah pelaku.
Tapi, dia tidak menyangka jika pelaku sampai membacok menantu dan istrinya sendiri.
“Setahu saya, dia tidak bisa lepas dari obat penenang. Kalau kumat, bahaya,” imbuhnya. [] SERAMBI
Foto : Serambi |
Dilansir dari Suryamalang.com, akibatnya menantunya Erna tewas dan istrinya Kamsinga kritis.
Pembacokan ini bermula saat Suwoto baru bangun tidur.
Tanpa alasan jelas, Suwoto mengambil sabit.
Suyoto langsung menyabetkan sabit itu ke leher Erna yang sedang ganti baju di dalam kamar.
Korban langsung menjerit kesakitan dan terkapar di lantai.
Mendengar teriakan istrinya, suami Erna, Syaiful Arif (35) langsung masuk ke dalam kamar.
Syaiful melihat istrinya bersimbah darah sambil memegangi leher.
Arif pun membawa istrinya ke Puskesmas untuk mendapat perawatan.
Tapi, Erna meninggal dalam perjalanan menuju Puskesmas Mentaras.
Erna mengalami luka robek di leher sekitar 15 sentimeter.
Setelah membacok menantunya, Suwoto keluar rumah sambil membawa sabit.
Kemudian Suwoto membacok punggung istrinya.
Setelah mendengar informasi pembacokan ini, polisi datang ke lokasi.
Tapi, Suwoto semakin beringas.
Bahkan Suwoto mencoba melawan petugas menggunakan sabit.
“Dia berusaha mengejar warga sambil membawa sabit".
"Kami terpaksa melumpuhkan dia dengan menembak paha kanan dan paha kirinya,” ujar Aiptu Darmanto, Kanit Intel Polsek Dukun.
Menurutnya, Kamsinga harus dibawa ke RSUD Ibnu Sina karena mengalami luka parah.
“Istri pelaku mengalami luka berat,” terangnya.
Sementara itu, tetangga korban, Rozak mengatakan pelaku sudah lama mengidap gangguan jiwa, dan sering kambuh.
“Mungkin sekitar 20 tahun. Dia sudah pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur, Surabaya,” kata Rozak.
Para tetangga sudah biasa mendengar teriakan dari rumah pelaku.
Tapi, dia tidak menyangka jika pelaku sampai membacok menantu dan istrinya sendiri.
“Setahu saya, dia tidak bisa lepas dari obat penenang. Kalau kumat, bahaya,” imbuhnya. [] SERAMBI