Lentera 24.com | JAKARTA - Ind Police Watch (IPW) memberi apresiasi kepada Polda Metro Jaya yang bertindak cepat dan tegas menangkap delapa...
Lentera24.com | JAKARTA - Ind Police Watch (IPW) memberi apresiasi kepada Polda Metro Jaya yang bertindak cepat dan tegas menangkap delapan polisi Bandara Soetta yang memeras dan menganiaya lima polisi Arab Saudi yang sedang liburan di Indonesia.
Ketua Presidium Ind Police Watch, Neta S Pane daam siaran persnya Kamis (10/10/2019) menyebutkan pihaknya menerima informasi menyebutkan, kelima polisi Arab Saudi itu berpangkat kapten dan berencana liburan ke Indonesia, yakni ke Jakarta dan Bali. Saat masuk Bandara Soetta, mereka ditahan petugas bea cukai karena membawa delapan botol minuman beralkohol. Setelah membayar denda cukai, mereka dilepas bersama delapan botol minuman alkohol yang mereka bawa.
Tapi saat menuju mobil di areal luar bandara, kelima polisi Arab Saudi itu ditangkap oleh delapan polisi Polres Bandara Soetta berpangkat brigadir. Beberapa di antaranya digiring dengan senjata laras panjang dan sempat dianiaya karena melakukan perlawanan.
Para polisi Arab Saudi itu dibawa ke sebuah tempat dan disandera. Mereka juga diperas oleh kedelapan polisi Bandara Soetta. Setelah negosiasi, akhirnya kelima polisi Arab Saudi itu memberikan uang Rp10 juta. Tapi itupun belum dilepas. Sebab kedelapan polisi Bandara Soetta itu meminta agar delapan botol minuman alkohol yang dibawa polisi Arab Saudi itu tetap disita.
Setelah bersitegang, polisi Arab Saudi pasrah minumannya disita dan akhirnya baru mereka dilepas. Setelah itu mereka melapor ke Kedutaannya di Jakarta. Pihak kedutaan pun langsung menyampaikan protes kepada pemerintah Indonesia. Saat itu juga Polri diperintahkan memburu kedelapan polisi Bandara Soetta yang berulah itu.
Lewat CCTV, kedelapannya saat itu juga diciduk dan dibawa ke Propam Polda Metro Jaya. Saat diperiksa, para pelaku mengaku minuman alkohol milik polisi Arab Saudi itu sudah habis mereka nikmati. Sementara uang Rp10 juta sudah mereka bagi habis.
IPW mendesak Kapolres Bandara Soetta meminta maaf kepada para korban maupun kepada pihak Kedubes Arab Saudi atas prilaku anak buahnya.
Selain itu Polri harus bertindak tegas segera memecat kedelapan polisi yang memeras dan menganiaya lima polisi Arab Saudi itu. Polri jangan lagi membiarkan polisi seperti itu ada di lapangan, apalagi bersentuhan dengan masyarakat di bandara. Sebab apa yang mereka lakukan, selain memalukan bangsa Indonesia, juga akan membuat turis asing takut datang ke Indonesia. [] SINDDONEWS
Foto : Ilustrasi |
Tapi saat menuju mobil di areal luar bandara, kelima polisi Arab Saudi itu ditangkap oleh delapan polisi Polres Bandara Soetta berpangkat brigadir. Beberapa di antaranya digiring dengan senjata laras panjang dan sempat dianiaya karena melakukan perlawanan.
Para polisi Arab Saudi itu dibawa ke sebuah tempat dan disandera. Mereka juga diperas oleh kedelapan polisi Bandara Soetta. Setelah negosiasi, akhirnya kelima polisi Arab Saudi itu memberikan uang Rp10 juta. Tapi itupun belum dilepas. Sebab kedelapan polisi Bandara Soetta itu meminta agar delapan botol minuman alkohol yang dibawa polisi Arab Saudi itu tetap disita.
Setelah bersitegang, polisi Arab Saudi pasrah minumannya disita dan akhirnya baru mereka dilepas. Setelah itu mereka melapor ke Kedutaannya di Jakarta. Pihak kedutaan pun langsung menyampaikan protes kepada pemerintah Indonesia. Saat itu juga Polri diperintahkan memburu kedelapan polisi Bandara Soetta yang berulah itu.
Lewat CCTV, kedelapannya saat itu juga diciduk dan dibawa ke Propam Polda Metro Jaya. Saat diperiksa, para pelaku mengaku minuman alkohol milik polisi Arab Saudi itu sudah habis mereka nikmati. Sementara uang Rp10 juta sudah mereka bagi habis.
IPW mendesak Kapolres Bandara Soetta meminta maaf kepada para korban maupun kepada pihak Kedubes Arab Saudi atas prilaku anak buahnya.
Selain itu Polri harus bertindak tegas segera memecat kedelapan polisi yang memeras dan menganiaya lima polisi Arab Saudi itu. Polri jangan lagi membiarkan polisi seperti itu ada di lapangan, apalagi bersentuhan dengan masyarakat di bandara. Sebab apa yang mereka lakukan, selain memalukan bangsa Indonesia, juga akan membuat turis asing takut datang ke Indonesia. [] SINDDONEWS