HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

PBB Instruksikan Dunia Waspadai Serangan Benda Langit TA7 2019

Lentera 24.com | NEW YORK -- Banyak pergerakan benda langit seperti Asteroid TA7 2019 yang mendekati Bumi membuat PBB bereaksi. PBB meminta...

Lentera24.com | NEW YORK -- Banyak pergerakan benda langit seperti Asteroid TA7 2019 yang mendekati Bumi membuat PBB bereaksi. PBB meminta dunia untuk meningkatkan kesadaran tentang kemungkinan asteroid yang akan menghantam permukaan Bumi.

Foto : Sindonews
Seperti dilansir dari DailyStar Organisasi penjaga perdamaian khawatir tentang asteroid yang tidak terdeteksi, mirip dengan TA7 2019.

Peristiwa Hari Asteroid diadakan pada 30 Juni setiap tahun untuk menandai peringatan dampak Tunguska tahun 1908, sebuah ledakan yang meratakan 2.000 kilometer persegi di Rusia.

Karena hal itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa khawatir kita tidak pandai mendeteksi benda-benda luar angkasa karena beberapa yang paling berbahaya telah terdeteksi mendekati bumi.

Misal TA7 2019 yang digolongkan oleh JPL sebagai asteroid tipe Aten - meteor yang melingkari matahari pada orbit yang memungkinkan mereka untuk mendekati Bumi dan melintasi orbit planet

Terakhir kali TA7 2019 asteroid itu memiliki jarak yang mirip dengan Bumi adalah pada 14 Oktober 1904. Ini akan melewati Bumi lagi pada tahun 2021, kemudian pada tahun 2023 dan 2025.

Tak hanya PBB, Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) dari Amerika Serikat (AS) berulangkali memperingatkan pentingnya memitigasi bencana jatuhnya meteorit atau asteroid. Lembaga tersebut bahkan menyatakan meteor merupakan ancaman nyata terhadap kelangsungan hidup di bumi.

Peringatan ini bukan isapan jempol. Pada 2013 bongkahan batu luar angkasa berukuran 17-20 meter dan berbobot 11.000 ton menabrak bumi dan meledak di Rusia hingga melukai 1.500 orang. Ledakannya dahsyat dan 26-33 lebih besar dibanding ledakan nuklir di Hiroshima. Gelombangnya bahkan membuat alarm stasiun pengawas di Antartika berdering. Peristiwa ini diperkirakan terjadi setiap 60 tahun sekali.

"Ancaman ini nyata. Peristiwa ini bukan seperti di film Hollywood. Kita harus melindungi planet bumi yang menjadi satu-satunya planet yang dapat dihuni manusia," ujar Administrator NASA Jim Bridenstine dalam Konferensi Pertahanan Planet di Washington DC, AS. [] SINDONEWS