Lentera 24.com | JAKARTA -- Penghargaan Nobel memang diperuntukan bagi orang-orang yang berbakat. Pasalnya, penilaian tersebut berdasarkan h...
Lentera24.com | JAKARTA -- Penghargaan Nobel memang diperuntukan bagi orang-orang yang berbakat. Pasalnya, penilaian tersebut berdasarkan hasil tanpa mengenal usia.
Hal ini terbukti dari pemberian Penghargaan Nobel kepada John B Goodenough. Pria berusia 97 tahun ini dinobatkan penerima Nobel tertua saat ini.
Goodenough bersama timnya yaitu M Stanley Whittingham dan Akira Yoshino, memenangkan penghargaan di Bidang Kimia tahun ini dalam hal pengembangan baterai lithium-ion.
Goodenough, seorang Profesor Teknik kelahiran Jerman di University of Texas mengalahkan Arthur Ashkin yang juga mendapatkan Nobel Fisika di usia 96 tahun pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, urutan ketiga tertua diraih oleh Hurwicz yang berusia 90 tahun. Dirinya mendapat Nobel Ilmu Ekonomi pada 2007.
Sementara itu, untuk Nobel Termuda didapatkan oleh Malala Yousafzai yang berusia 17 tahun. Dirinya dianugrahi Hadia Nobel Perdamaian pada 2014.
Salah satu kelompok pemenang hadiah Nobel Kimia 2019 ini berharap pengakuan Nobel tersebut akan membantu menyinari dunia dengan energi terbarukan tersebut.
Hadiah Nobel 2019 di bidang Kimia tersebut untuk pengembangan baterai lithium-ion. Di mana baterai tersebut merupakan revolusi kehidupan dunia.
“Baterai lithium-ion telah merevolusi kehidupan kita dan digunakan dalam segala hal, mulai dari ponsel hingga laptop dan kendaraan listrik. Melalui pekerjaan mereka, Pemenang Kimia tahun ini telah meletakkan dasar dari masyarakat nirkabel tanpa bahan bakar fosil," ujar keterangan Komite Nobel.
Kelompok tersebut, mendapatkan hadiah uang tunai USD918 ribu atau setara Rp12,85 miliar (USD1 setara Rp14.000), medali emas dan gelar diploma. Para pemenang akan menerimanya saat acara di Stockholm pada 10 Desember 2019. Okezone
Goodenough bersama timnya yaitu M Stanley Whittingham dan Akira Yoshino, memenangkan penghargaan di Bidang Kimia tahun ini dalam hal pengembangan baterai lithium-ion.
Goodenough, seorang Profesor Teknik kelahiran Jerman di University of Texas mengalahkan Arthur Ashkin yang juga mendapatkan Nobel Fisika di usia 96 tahun pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, urutan ketiga tertua diraih oleh Hurwicz yang berusia 90 tahun. Dirinya mendapat Nobel Ilmu Ekonomi pada 2007.
Sementara itu, untuk Nobel Termuda didapatkan oleh Malala Yousafzai yang berusia 17 tahun. Dirinya dianugrahi Hadia Nobel Perdamaian pada 2014.
Salah satu kelompok pemenang hadiah Nobel Kimia 2019 ini berharap pengakuan Nobel tersebut akan membantu menyinari dunia dengan energi terbarukan tersebut.
Hadiah Nobel 2019 di bidang Kimia tersebut untuk pengembangan baterai lithium-ion. Di mana baterai tersebut merupakan revolusi kehidupan dunia.
“Baterai lithium-ion telah merevolusi kehidupan kita dan digunakan dalam segala hal, mulai dari ponsel hingga laptop dan kendaraan listrik. Melalui pekerjaan mereka, Pemenang Kimia tahun ini telah meletakkan dasar dari masyarakat nirkabel tanpa bahan bakar fosil," ujar keterangan Komite Nobel.
Kelompok tersebut, mendapatkan hadiah uang tunai USD918 ribu atau setara Rp12,85 miliar (USD1 setara Rp14.000), medali emas dan gelar diploma. Para pemenang akan menerimanya saat acara di Stockholm pada 10 Desember 2019. Okezone
