Lentera 24.com | BANDA ACEH -- Mutasi, promosi, atau pergantian pejabat merupakan sebuah hal lumrah agar sistem kerja menjadi lebih baik. O...
Lentera24.com | BANDA ACEH -- Mutasi, promosi, atau pergantian pejabat merupakan sebuah hal lumrah agar sistem kerja menjadi lebih baik. Oleh karena itu, siapapun yang mendapat kepercayaan menduduki posisi baru itu, harus mampu menjawabnya dengan kerja yang maksimal, sebagai bagian dari amanah yang harus dijalankan.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dalam sambutannya usai melantik dan mengambil sumpah jabatan untuk Pejabat Eselon II atau Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkup Pemerintahan Aceh, Rabu (3/7/2019) sore.
“Dengan pelantikan ini diharapkan sistem kerja menjadi lebih baik, dan aparatur yang mendapat kepercayaan dapat menjalankan tanggungjawabnya secara profesional, jujur dan adil, karena perjuangan untuk membangun Aceh bukanlah hal mudah. Banyak tantangan dan cobaan yang kita hadapi,” kata Plt Gubernur.
Pejabat yang dilantik hari ini adalah Syaiba Ibrahim sebagai Kepala Sekretariat MAA dan Usman sebagai Kepala Sekretariat Wali Nanggroe atau Katibul Wali. Plt Gubernur menegaskan, bahwa pergantian pejabat di lembaga Pemerintahan bukan hanya bermakna bagi mereka yang dilantik, tapi juga sangat penting dalam membangun tim kerja.
“Seberat apapun tantangan itu, kita tidak boleh mundur. Justru sebaliknya, kinerja kita harus senantiasa ditingkatkan agar mampu menjawab tantangan tersebut. Saudara yang hari ini dipercaya menduduki jabatan sebagai Kepala Sekretariat MAA dan Kepala Sekretariat Wali Nanggroe atau Katibul Wali juga harus siap menjawab tantangan ini.” ujar Plt Gubernur.
Sebagaimana diketahui Majelis Adat Aceh dan Wali Nanggroe merupakan bagian dari keistimewaan Aceh yang operasionalnya mendapat dukungan dari APBA. Pejabat Satuan Kerja Perangkat Aceh yang ditempatkan sebagai kepala sekretariat lembaga ini merupakan pejabat eselon II.
Meski secara operasional lembaga ini berada di bawah dan bertanggungjawab kepada pimpinan lembaga, namun secara administratif, Kepala Sekretariat MAA dan Kepala Sekretariat Wali Nanggroe tetap bertanggungjawab kepada Gubernur Aceh.
“Karena itu, saudara harus dapat menyusun program lembaga, memfasilitasi dan memberi pelayanan teknis kepada lembaga, menjalankan pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga dan ketatausahaan lembaga,” sambung Nova.
Plt Gubernur juga mengingatkan, bahwa para pejabat yang baru dilantik harus mampu membangun tim yang baik di lingkungan kerja yang saudara pimpin.
“Usai pelantikan ini, segera jalankan program di lembaga masing-masing. Buatlah sejarah dalam pengabdian saudara, sehingga insan pembangunan Aceh bisa merasakan manfaat kepemimpinan saudara. Selamat kepada saudara yang telah dilantik hari ini. Semoga mampu membangun prestasi kerja yang lebih baik di lingkungan kerja yang baru,” pungkas Plt Gubernur Aceh. [] L24-012 (M. Amin)
Foto : Dok. Humas Prov. Aceh |
“Dengan pelantikan ini diharapkan sistem kerja menjadi lebih baik, dan aparatur yang mendapat kepercayaan dapat menjalankan tanggungjawabnya secara profesional, jujur dan adil, karena perjuangan untuk membangun Aceh bukanlah hal mudah. Banyak tantangan dan cobaan yang kita hadapi,” kata Plt Gubernur.
Pejabat yang dilantik hari ini adalah Syaiba Ibrahim sebagai Kepala Sekretariat MAA dan Usman sebagai Kepala Sekretariat Wali Nanggroe atau Katibul Wali. Plt Gubernur menegaskan, bahwa pergantian pejabat di lembaga Pemerintahan bukan hanya bermakna bagi mereka yang dilantik, tapi juga sangat penting dalam membangun tim kerja.
“Seberat apapun tantangan itu, kita tidak boleh mundur. Justru sebaliknya, kinerja kita harus senantiasa ditingkatkan agar mampu menjawab tantangan tersebut. Saudara yang hari ini dipercaya menduduki jabatan sebagai Kepala Sekretariat MAA dan Kepala Sekretariat Wali Nanggroe atau Katibul Wali juga harus siap menjawab tantangan ini.” ujar Plt Gubernur.
Sebagaimana diketahui Majelis Adat Aceh dan Wali Nanggroe merupakan bagian dari keistimewaan Aceh yang operasionalnya mendapat dukungan dari APBA. Pejabat Satuan Kerja Perangkat Aceh yang ditempatkan sebagai kepala sekretariat lembaga ini merupakan pejabat eselon II.
Meski secara operasional lembaga ini berada di bawah dan bertanggungjawab kepada pimpinan lembaga, namun secara administratif, Kepala Sekretariat MAA dan Kepala Sekretariat Wali Nanggroe tetap bertanggungjawab kepada Gubernur Aceh.
“Karena itu, saudara harus dapat menyusun program lembaga, memfasilitasi dan memberi pelayanan teknis kepada lembaga, menjalankan pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga dan ketatausahaan lembaga,” sambung Nova.
Plt Gubernur juga mengingatkan, bahwa para pejabat yang baru dilantik harus mampu membangun tim yang baik di lingkungan kerja yang saudara pimpin.
“Usai pelantikan ini, segera jalankan program di lembaga masing-masing. Buatlah sejarah dalam pengabdian saudara, sehingga insan pembangunan Aceh bisa merasakan manfaat kepemimpinan saudara. Selamat kepada saudara yang telah dilantik hari ini. Semoga mampu membangun prestasi kerja yang lebih baik di lingkungan kerja yang baru,” pungkas Plt Gubernur Aceh. [] L24-012 (M. Amin)