Lentera 24.com | JAKARTA -- Kapten kapal penyelamat 40 migran, Carola Rackete kebanjiran sumbangan. Hampir satu juta dolar telah dikumpulka...
Lentera24.com | JAKARTA -- Kapten kapal penyelamat 40 migran, Carola Rackete kebanjiran sumbangan. Hampir satu juta dolar telah dikumpulkan untuk Kapten Sea-Watch 3 yang ditangkap karena menambatkan kapalnya di Italia tanpa izin untuk memastikan keselamatan para migran.
Kapalnya, yang dilarang berlabuh oleh pihak berwenang Italia, menabrak perahu polisi ketika memasuki pelabuhan pada hari Sabtu (29/6) lalu. Kapten asal Jerman berusia 31 tahun tersebut dituduh dengan sengaja menyebabkan perahu motor dan keselamatan penumpangnya dalam bahaya.
Selain itu, ia juga dituduh bersekongkol untuk membantu imiran gelap masuk ke pelabuhan dengan menerobos penjagaan polisi. Akibatnya, Rackete terancam hukuman hingga 10 tahun penjara.
Sementara penggalangan dana untuk pembelaan hukumnya yang dibuat oleh dua tokoh televisi Jerman, Jan Böhmermann dan Klaas Heufer-Umlauf. Keduanya telah mengumpulkan ratusan ribu euro dan kampanye untuk membebaskannya semakin meningkat di media sosial.
Penggalangan dana untuk pembelaan hukumnya yang dibuat oleh dua tokoh televisi Jerman telah mengumpulkan ratusan ribu euro dan kampanye untuk membebaskannya semakin meningkat di media sosial.
"Mereka yang menyelamatkan hidup bukanlah penjahat," tulisnya di penggalangan dana online mereka, yang telah menghasilkan lebih dari 750 ribu euro sejak Sabtu, seperti dikutip dari CNN, Senin (1/7)
Sementara itu, Rackete menyatakan tindakan tersebut bukan sebuah kekerasan tapi hanya sekedar ketidaktaatan. Rackete mengabaikan peringatan Italia dan menuju pulau Lampedusa. "Situasinya putus asa. Tujuan saya hanya untuk membawa orang-orang yang kelelahan dan putus asa ke pantai," katanya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Anti-Imigrasi Italia Matteo Salvini berjanji akan memberikan denda, penangkapan dan penyitaan setiap kapal yang memasuki perairan Italia tanpa izin. Ia juga menuduh Rackete terlibat dengan penyelundup manusia dengan menunggu di lepas pantai Libya untuk menjemput para migran dari kapal-kapal tidak layak yang tidak bisa sampai ke Eropa.
"Saya harap, bahwa wanita muda itu akan menghabiskan waktunya di penjara," tegas Salvini. [] REPUBLIKA
Foto : Republika |
Selain itu, ia juga dituduh bersekongkol untuk membantu imiran gelap masuk ke pelabuhan dengan menerobos penjagaan polisi. Akibatnya, Rackete terancam hukuman hingga 10 tahun penjara.
Sementara penggalangan dana untuk pembelaan hukumnya yang dibuat oleh dua tokoh televisi Jerman, Jan Böhmermann dan Klaas Heufer-Umlauf. Keduanya telah mengumpulkan ratusan ribu euro dan kampanye untuk membebaskannya semakin meningkat di media sosial.
Penggalangan dana untuk pembelaan hukumnya yang dibuat oleh dua tokoh televisi Jerman telah mengumpulkan ratusan ribu euro dan kampanye untuk membebaskannya semakin meningkat di media sosial.
"Mereka yang menyelamatkan hidup bukanlah penjahat," tulisnya di penggalangan dana online mereka, yang telah menghasilkan lebih dari 750 ribu euro sejak Sabtu, seperti dikutip dari CNN, Senin (1/7)
Sementara itu, Rackete menyatakan tindakan tersebut bukan sebuah kekerasan tapi hanya sekedar ketidaktaatan. Rackete mengabaikan peringatan Italia dan menuju pulau Lampedusa. "Situasinya putus asa. Tujuan saya hanya untuk membawa orang-orang yang kelelahan dan putus asa ke pantai," katanya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Anti-Imigrasi Italia Matteo Salvini berjanji akan memberikan denda, penangkapan dan penyitaan setiap kapal yang memasuki perairan Italia tanpa izin. Ia juga menuduh Rackete terlibat dengan penyelundup manusia dengan menunggu di lepas pantai Libya untuk menjemput para migran dari kapal-kapal tidak layak yang tidak bisa sampai ke Eropa.
"Saya harap, bahwa wanita muda itu akan menghabiskan waktunya di penjara," tegas Salvini. [] REPUBLIKA