Lentera 24.com | ACEH TAMIANG -- Sepul uh Kampung di Kabupaten Aceh Tamiang hingga hari ini belum melakukan pencairan Anggaran Pendapatan B...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Sepuluh Kampung di Kabupaten Aceh Tamiang hingga hari ini belum melakukan pencairan Anggaran Pendapatan Belanja Kampung untuk tahap satu tahun anggaran 2019.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPMK - PPKB) Kabupaten Aceh Tamiang Drs. Tri Kurnia kepada Lentera24.com diruangannya Jumat, 21 Juni 2019 mengatakan saat ini ada 10 kampung yang belum mencairkan APBKampung sebesar 20 persen untuk tahap pertama.
" Sampai hari ini pukul 11.00 WIB ada sepuluh kampung yang belum melakukan pencairan APBKampung Tahap Pertama sebesar 20 persen" jelas Tri Kurnia.
Menurut Tri Kurnia sepuluh kampung tersebut masing-masing untuk Kecamatan Karang Baru terdiri dari Kampung Pahlawan, Tanjung Sementoh dan Kesehatan. Untuk Kecamatan Sekerak terdiri dari Kampung Sekumur dan Kebun Batang.
Sementara Kecamatan Manyak Payed terdiri dari Kampung Gendam dan Bandung Jaya serta tiga kampung di Kecamatan Bendahara yaitu Kampung Cinta Raja, Kuala Genting dan Lubuk Batil dan satu kampung di Kecamatan Seruway yaitu Kampung Lubuk Damar.
Tri Kurnia menambahkan dari sepuluh kampung tersebut masing-masing berbeda permasalahan yang dihadapi sehingga melakukan pencairan. Diantaranya belum ada kesepakatan antara MDSK dan Datok Penghulu tentang APBKampung.
" Ada juga kampung yang belum siap RAB pembangunan nya serta ada juga kampung yang belum menyelesaikan laporan pertanggungjawabannya APBKampung Tahun 2018 yaitu Kampung Bandung Jaya dan Gendam " tegas Tri Kurnia.
Tri Kurnia mengatakan untuk kampung yang belum melakukan pencairan APBKampung, pihak sudah melayangkan layangkan surat untuk segera mempercepat proses penyelesaian apa yang menjadi kendala dalam pencairan dana tahap satu.
Pencairan APBKampung sambung Tri Kurnia sangat menentukan geliat ekonomi di masyarakat. " Dengan adanya pencairan APBKampung di setiap kampung sangat membantu masyarakat pengganguran yang ada di desa masing-masing kampung. Dan dengan sendiri geliat ekonomi menjadi hidup, apa lagi saat ini sistem swakelola dan padat karya mengutamakan masyarakat kampung yang ada" ungkap Tri Kurnia. [] L24-ERWAN
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPMK - PPKB) Kabupaten Aceh Tamiang Drs. Tri Kurnia kepada Lentera24.com diruangannya Jumat, 21 Juni 2019 mengatakan saat ini ada 10 kampung yang belum mencairkan APBKampung sebesar 20 persen untuk tahap pertama.
" Sampai hari ini pukul 11.00 WIB ada sepuluh kampung yang belum melakukan pencairan APBKampung Tahap Pertama sebesar 20 persen" jelas Tri Kurnia.
Menurut Tri Kurnia sepuluh kampung tersebut masing-masing untuk Kecamatan Karang Baru terdiri dari Kampung Pahlawan, Tanjung Sementoh dan Kesehatan. Untuk Kecamatan Sekerak terdiri dari Kampung Sekumur dan Kebun Batang.
Sementara Kecamatan Manyak Payed terdiri dari Kampung Gendam dan Bandung Jaya serta tiga kampung di Kecamatan Bendahara yaitu Kampung Cinta Raja, Kuala Genting dan Lubuk Batil dan satu kampung di Kecamatan Seruway yaitu Kampung Lubuk Damar.
Tri Kurnia menambahkan dari sepuluh kampung tersebut masing-masing berbeda permasalahan yang dihadapi sehingga melakukan pencairan. Diantaranya belum ada kesepakatan antara MDSK dan Datok Penghulu tentang APBKampung.
" Ada juga kampung yang belum siap RAB pembangunan nya serta ada juga kampung yang belum menyelesaikan laporan pertanggungjawabannya APBKampung Tahun 2018 yaitu Kampung Bandung Jaya dan Gendam " tegas Tri Kurnia.
Tri Kurnia mengatakan untuk kampung yang belum melakukan pencairan APBKampung, pihak sudah melayangkan layangkan surat untuk segera mempercepat proses penyelesaian apa yang menjadi kendala dalam pencairan dana tahap satu.
Pencairan APBKampung sambung Tri Kurnia sangat menentukan geliat ekonomi di masyarakat. " Dengan adanya pencairan APBKampung di setiap kampung sangat membantu masyarakat pengganguran yang ada di desa masing-masing kampung. Dan dengan sendiri geliat ekonomi menjadi hidup, apa lagi saat ini sistem swakelola dan padat karya mengutamakan masyarakat kampung yang ada" ungkap Tri Kurnia. [] L24-ERWAN