Lentera 24.com | GAYA HIDUP -- Ketika anak mencapai keberhasilan, seringnya orang tua akan bangga dan merasa ikut berhasil juga, karena car...
Lentera24.com | GAYA HIDUP -- Ketika anak mencapai keberhasilan, seringnya orang tua akan bangga dan merasa ikut berhasil juga, karena cara yang Anda terapkan itu ternyata beroleh hasil.
Misalnya saat si kecil berhasil berjalan, berlari, kemudian saat duduk di sekolah, berharap si kecil bisa jadi juara kelas. Namun sama halnya dengan Anda, di samping keberhasilan, anak juga bisa mengalami kegagalan, Moms.
Tak heran jika si kecil merasa sedih, kecewa, marah, dan kehilangan rasa percaya diri saat gagal. Misalnya saat ia gagal mendapat nilai 100 pada ujian Bahasa Inggris atau gagal memenangi lomba menulis. Bagaimana anak bereaksi atas kekecewaannya, bergantung pada kematangan emosionalnya.
Anda bisa mengajarkan si kecil untuk menerima kegagalan. Sebab dari setiap kegagalan, selalu ada pelajaran yang bisa dipetik untuk meraih keberhasilan. Berikut langkahnya:
1. Biarkan Anak Mengekspresikan Perasaannya
Saat anak berhasil, Anda pasti akan memberi selamat dan memeluknya. Saat anak gagal, Anda juga harus ada di sampingnya. Bantulah anak mengekspresikan perasaannya dalam cara yang sehat. Beri dia kesempatan untuk bicara apa yang membuatnya kecewa.
2. Jelaskan Bahwa Menang Tak Melulu Penting
Saat anak berhasil, Anda tampak sangat senang dan bangga. Tapi begitu ia gagal, anak juga sebenarnya takut membuat Anda kecewa. Oleh karena itu yakinkan si kecil bahwa kemenangan bukanlah segalanya. Katakan Anda sangat bangga dengan kerja kerasnya.
Mengutip laman Child Mind, tidak belajar menerima kegagalan dapat membuat anak mudah cemas, frustasi, dan takut mencoba hal baru.
3. Ingatkan Kelebihan Anak
Mengutip laman Very Well Family, saat gagal anak jadi fokus pada kelemahannya. Ia menyesali kenapa tidak berusaha lebih keras dan lain-lain.
Pada saat seperti ini, ingatkan si kecil pada kelebihannya. Misalnya bagaimana ia selalu jujur dan tidak pernah mencontek saat ujian. Hal ini akan membantu membangun kembali kepercayaan dirinya.
4. Ceritakan Pengalaman Anda
Anak perlu mengerti bahwa semua orang pernah gagal, namun ada yang begitu saja menyerah dan ada yang kembali bangkit dengan tekad yang lebih kuat. Ceritakan pengalaman Anda sendiri, maupun tokoh-tokoh idolanya agar si kecil lebih cepat mengerti. Cara ini juga menguatkan ikatan emosional antara Anda dan anak.
5. Menang atau Kalah, Anda Menyayanginya
Si kecil perlu tahu ini, Moms. Anda juga harus mengingatkannya berkali-kali lewat ucapan atau pelukan. Sebab bukan tak mungkin yang paling ditakutkan anak dari kegagalan adalah membuat orang tuanya kecewa. [] KUMPARAN
Foto : Kumparan |
Tak heran jika si kecil merasa sedih, kecewa, marah, dan kehilangan rasa percaya diri saat gagal. Misalnya saat ia gagal mendapat nilai 100 pada ujian Bahasa Inggris atau gagal memenangi lomba menulis. Bagaimana anak bereaksi atas kekecewaannya, bergantung pada kematangan emosionalnya.
Anda bisa mengajarkan si kecil untuk menerima kegagalan. Sebab dari setiap kegagalan, selalu ada pelajaran yang bisa dipetik untuk meraih keberhasilan. Berikut langkahnya:
1. Biarkan Anak Mengekspresikan Perasaannya
Saat anak berhasil, Anda pasti akan memberi selamat dan memeluknya. Saat anak gagal, Anda juga harus ada di sampingnya. Bantulah anak mengekspresikan perasaannya dalam cara yang sehat. Beri dia kesempatan untuk bicara apa yang membuatnya kecewa.
2. Jelaskan Bahwa Menang Tak Melulu Penting
Saat anak berhasil, Anda tampak sangat senang dan bangga. Tapi begitu ia gagal, anak juga sebenarnya takut membuat Anda kecewa. Oleh karena itu yakinkan si kecil bahwa kemenangan bukanlah segalanya. Katakan Anda sangat bangga dengan kerja kerasnya.
Mengutip laman Child Mind, tidak belajar menerima kegagalan dapat membuat anak mudah cemas, frustasi, dan takut mencoba hal baru.
3. Ingatkan Kelebihan Anak
Mengutip laman Very Well Family, saat gagal anak jadi fokus pada kelemahannya. Ia menyesali kenapa tidak berusaha lebih keras dan lain-lain.
Pada saat seperti ini, ingatkan si kecil pada kelebihannya. Misalnya bagaimana ia selalu jujur dan tidak pernah mencontek saat ujian. Hal ini akan membantu membangun kembali kepercayaan dirinya.
4. Ceritakan Pengalaman Anda
Anak perlu mengerti bahwa semua orang pernah gagal, namun ada yang begitu saja menyerah dan ada yang kembali bangkit dengan tekad yang lebih kuat. Ceritakan pengalaman Anda sendiri, maupun tokoh-tokoh idolanya agar si kecil lebih cepat mengerti. Cara ini juga menguatkan ikatan emosional antara Anda dan anak.
5. Menang atau Kalah, Anda Menyayanginya
Si kecil perlu tahu ini, Moms. Anda juga harus mengingatkannya berkali-kali lewat ucapan atau pelukan. Sebab bukan tak mungkin yang paling ditakutkan anak dari kegagalan adalah membuat orang tuanya kecewa. [] KUMPARAN