Lentera 24.com | SUBULUSSALAM -- Kecewa ulah pihak PLN persoalan seringnya listrik padam di Kota Subulussalam, sejumlah warga datangi kantor...
Lentera24.com | SUBULUSSALAM -- Kecewa ulah pihak PLN persoalan seringnya listrik padam di Kota Subulussalam, sejumlah warga datangi kantor PLN. Puluhan anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan sejumlah unsur masyarakat tiba di kantor Unit Pelayanan Umum PLN Kota Subulussalam, Jalan T. Umar, Desa Penanggalan, Kec. Penanggalan, Kota Subulussalam, Kamis (28/3) sekira pukul 11.15 WIB dipimpin Edi Sahputra Bako.
Sehari sebelumnya, Rabu (27/3) malam, Ketua KNPI setempat, Edi Sahputra Bako melalui group WA mengingatkan sejumlah pihak kalau seringnya listrik padam, terutama saat jelang maghrib di daerah ini perlu dipertanyakan langsung ke pihak PLN setempat.
"Jika kompak, sekira 50 orang besok, kenakan baju PDH OKP atau KNPI kita bergerak ke PLN jam 10, titik kumpul di Kantor YARA," ajak Edi dalam bahasa daerah pastikan, penyebab seringnya listrik padam atau arus listrik mati hidup (byar-pet) dan solusinya perlu didengar langsung dari unsur pimpinan PLN.
Pada, Kamis (27/3) sekira pukul 11.15 WIB, dikoordinir oleh Edi Sahputra, rombongan diterima Manager Rayon PLN Subulussalam, Adam Ramandita dan Bagian Jaringan, Mursidi di kantornya.
Menurut Edi, mereka datang untuk meminta penjelasan dari pihak PLN penyebab arus listrik sering padam di lima kec. Se-Kota Subulussalam beberapa bulan terakhir dan perlu ada solusi agar kemarahan warga muncul.
Akui layanan yang diberikan selama ini tidak baik, Manager Adam Ramandita berjanji akan terus berupaya melakukan yang perbaikan demi kenyamanan konsumen.
Adam beralasan kalau persoalan di sana dipicu karena arus listrik untuk wilayah ini masih disuplay dari Sidikalang, Sumatera Utara dan Rimo, Aceh Singkil sehingga acap timbul gangguan jaringan seperti akibat pohon tumbang atau mobil menabrak tiang. Aktivitas sejumlah binatang seperti tupai, monyet dan musang yang mengenai jaringan listrik, disebutkan menjadi salah satu penyebab.
Alasan itu spontan disanggah unsur pemuda, Ardhi Yanto Ujung karena dinilai tidak relevan dalam zaman modern ini. "Bagaimana mungkin alasan itu bisa diterima, akui saja terjadi kekurangan daya sehingga harus ada pemadaman," sesal Ardhi.
Menurut Adam Ramandita, sepekan ke depan direncanakan pengoperasian Gardu Induk (GI) Subulussalam untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah ini.
Mengapresiasi KNPI, sejumlah pihak menyebutkan kalau seringnya arus listrik padam nyala, berakibat barang elektronik milik masyarakat rusak, bahkan tak bisa digunakan lagi. Pihak PLN bahkan diminta memberi solusi atas kerusakan atau kerugian warga soal sejumlah barang elektronik yang rusak akibat byar-pet listrik serta memperbaiki kinerja, mengantisipasi terjadinya byar-pat arus listrik.
"Kami mohon maaf dengan kondisi yang terjadi, bukanlah kehendak kami, tiba-tiba ada gangguan, menyebabkan barang elektronik rusak," ungkap Adam Ramandita di hadapan puluhan pemuda.
Meski sudah dikomplain warga, pantauan, Kamis usai Maghrib dan sehari pasca warga turun ke PLN setempat, Jumat (28/3) pagi masih terjadi pemadaman di sana. [] L24-013 (Khairul)
Sehari sebelumnya, Rabu (27/3) malam, Ketua KNPI setempat, Edi Sahputra Bako melalui group WA mengingatkan sejumlah pihak kalau seringnya listrik padam, terutama saat jelang maghrib di daerah ini perlu dipertanyakan langsung ke pihak PLN setempat.
"Jika kompak, sekira 50 orang besok, kenakan baju PDH OKP atau KNPI kita bergerak ke PLN jam 10, titik kumpul di Kantor YARA," ajak Edi dalam bahasa daerah pastikan, penyebab seringnya listrik padam atau arus listrik mati hidup (byar-pet) dan solusinya perlu didengar langsung dari unsur pimpinan PLN.
Pada, Kamis (27/3) sekira pukul 11.15 WIB, dikoordinir oleh Edi Sahputra, rombongan diterima Manager Rayon PLN Subulussalam, Adam Ramandita dan Bagian Jaringan, Mursidi di kantornya.
Menurut Edi, mereka datang untuk meminta penjelasan dari pihak PLN penyebab arus listrik sering padam di lima kec. Se-Kota Subulussalam beberapa bulan terakhir dan perlu ada solusi agar kemarahan warga muncul.
Akui layanan yang diberikan selama ini tidak baik, Manager Adam Ramandita berjanji akan terus berupaya melakukan yang perbaikan demi kenyamanan konsumen.
Adam beralasan kalau persoalan di sana dipicu karena arus listrik untuk wilayah ini masih disuplay dari Sidikalang, Sumatera Utara dan Rimo, Aceh Singkil sehingga acap timbul gangguan jaringan seperti akibat pohon tumbang atau mobil menabrak tiang. Aktivitas sejumlah binatang seperti tupai, monyet dan musang yang mengenai jaringan listrik, disebutkan menjadi salah satu penyebab.
Alasan itu spontan disanggah unsur pemuda, Ardhi Yanto Ujung karena dinilai tidak relevan dalam zaman modern ini. "Bagaimana mungkin alasan itu bisa diterima, akui saja terjadi kekurangan daya sehingga harus ada pemadaman," sesal Ardhi.
Menurut Adam Ramandita, sepekan ke depan direncanakan pengoperasian Gardu Induk (GI) Subulussalam untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah ini.
Mengapresiasi KNPI, sejumlah pihak menyebutkan kalau seringnya arus listrik padam nyala, berakibat barang elektronik milik masyarakat rusak, bahkan tak bisa digunakan lagi. Pihak PLN bahkan diminta memberi solusi atas kerusakan atau kerugian warga soal sejumlah barang elektronik yang rusak akibat byar-pet listrik serta memperbaiki kinerja, mengantisipasi terjadinya byar-pat arus listrik.
"Kami mohon maaf dengan kondisi yang terjadi, bukanlah kehendak kami, tiba-tiba ada gangguan, menyebabkan barang elektronik rusak," ungkap Adam Ramandita di hadapan puluhan pemuda.
Meski sudah dikomplain warga, pantauan, Kamis usai Maghrib dan sehari pasca warga turun ke PLN setempat, Jumat (28/3) pagi masih terjadi pemadaman di sana. [] L24-013 (Khairul)