Lentera 24 | ACEH TAMIANG -- Ternyata hasil uji kualitas aspal yang dikeluarkan labolatorium yang dinyatakan baik bisa juga meleset dan tid...
Lentera24 | ACEH TAMIANG -- Ternyata hasil uji kualitas aspal yang dikeluarkan labolatorium yang dinyatakan baik bisa juga meleset dan tidak sesuai dengan fakta dilapangan. Menurut Kabid Bina Marga (BM) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Aceh Tamiang, Yofi, ST, hasil pekerjaan peningkatan struktur ruas jalan lanjutan kerikil menjadi aspal di Kecamatan Kejuruan Muda, hasilnya baik menurut versi yang diambilnya berdasarkan hasil uji lab.
Dugaan upaya tipudaya menutupi keretakan aspal, namun gagal. (Foto dijepret Minggu, 31/3/2019-Suparmin) |
Seperti yang telah dirilis oleh Media Lentera24 pada Sabtu (30/3) kemarin dengan judul "Belum Lama Siap, Proyek Jalan Di Kejuruan Muda Retak, Kerja Profesionalkah..??" yang memberitakan tentang pekerjaan pengaspalan jalan Sidodadi-Kampung Jawa yang sudah mengalami keretakan disejumlah titik.
"Hasil pekerjaannya bagus, dan sudah diuji lab. Sebab sebelum dilakukan pembayaran, BPK juga sudah turun kelapangan untuk melihat hasil pekerjaan itu," ujar Yofi, ST menjawab Lentera24, Minggu (31/3).
Uniknya lagi, dari sekian banyak keretakan pada aspal jalan dimaksud, sudah diperbaiki oleh pihak kontraktor beberapa hari lalu, ujar Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Bidang Bina Marga, Srinovita, ST. Namun yang dikatakan perbaikan tersebut tidak lebih hanya sekedar untuk melakukan dugaan pengelabuan dan tipudaya belaka terhadap rakyat.
"Baru berapa harilah, yang pasti belum ada seminggu, sepertinya disiram sejenis cairan yang lalu ditutupi pasir. Tapi sekarang retaknya kembali merekah lagi," ujar warga Kampung Jawa, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang saat ditemui Lentera24 dilokasi itu, Minggu (31/3).
Kabid BM, Yofi juga menyatakan kalau keretakan aspal itu akan tetap dilakukan seperti yang kemarin, mengingat jangka masa perawatannya pun masih panjang, yakni selama dua tahun.
Warga yang tidak mau namanya disebut itupun menduga kalau Proyek yang memiliki nomor kontrak: 600. 620/1994 dengan tanggal kontrak: 30 Mei 2018 tersebut dikerjakan oleh PT Putra Rawa Abdya dengan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2018 senilai Rp. 7.807.454.000,00 dikerjakan tidak sesuai yang diharapkan.
"Ini ada beberapa dugaan, sehingga aspalnya sudah banyak yang retak, Mungkin didalam mengerjakan tahapan tahapannya ada yang tidak sempurna, contoh, tidak padat atau ditahapan yang lainnya," ujarnya.
Namun kata warga tersebut, dirinya memiliki kecurigaan terhadap material yang digunakan oleh rekanan untuk proyek yang nilainya lebih dari Rp.7 miliar itu.
"Dugaan kuat, aspalnya sudah tidak lagi memiliki suhu panas yang cukup ketika sampai disini. Karena kumungkinan juga itu aspal yang dibawa dari luar daerah, entah dari Medan, entah pun dari Lhokseumawe," imbuhnya. [] L24-Suparmin