Lentera 24.com | BANDA ACEH -- Warga Gampong Pulo Blang, Kecamatan Kutablang, Bireuen, kembali memilih keuchik gampong setempat menggantika...
Lentera24.com | BANDA ACEH -- Warga Gampong Pulo Blang, Kecamatan Kutablang, Bireuen, kembali memilih keuchik gampong setempat menggantikan Ibnu Kasir Ahmad yang sudah berakhir masa jabatannya selama dua periode.
Menurut rencana pemilihan dijadwalkan berlangsung di meunasah gampong tersebut, Selasa besok (27/11/2018) pukul 08.00-13.00 WIB.
Kedua calon yang maju kali ini adalah eks GAM, yaitu Muhammad Hasan nomor 1 dan Fadhli nomor 2 untuk periode 2019-2025.
Informasi ini diperoleh Serambinews.com dari status akun facebook Boihaqi Boy, yang merupaka warga setempat.
Ia juga memposting surat suara pemilihan keuchik gampong tersebut yang menampilkan foto kedua calon itu sekaligus mengajak warga ber-KTP Pulo Blang untuk memberikan hak suara.
Berdasarkan informasi kedua calon ini dikenal sebagai eks GAM, bahkan keduanya pernah lolos dari tembakan.
Menurut cerita saat Aceh masih dilanda konflik sebelum pemberlakuan Darurat Militer (DM), Muhammad Hasan, pernah lolos dari tembakan Brimob yang masuk ke kampung itu.
Pada saat tersebut, Muhammad Hasan yang juga nyambi sebagai tukang ojek, keluar dari salah satu lorong di Gampong Pulo Blang untuk mengantar pulang penumpang.
Namun dari jarak sekitar 350 meter arah selatan ada pasukan Brimob memanggilnya dengan isyarat tangan, tetapi Muhammad Hasan justru berbalik arah, sehingga seorang Brimob melepaskan tembakan.
Peluru itu hanya menyerempet sepeda motornya, sehingga ia lolos.
Sedangkan Fadli, di awal pemberlakuan Darurat Militer awal 2003, saat itu pasukan TNI juga masuk ke kawasan Pulo Blang dan sekitarnya.
Dari kejauhan mereka melihat sekelompok orang yang diperkirakan GAM dan ternyata memang benar GAM, termasuk Fadhli.
TNI pun melepaskan tembakan dari kejauhan, Fadhli dan kawan-kawan juga melarikan diri.
Mereka merayap di sawah yang menghijau dengan tanaman padi.
Akhirnya Fadli dan kawan-kawan selamat dari tembakan itu.
Besok, Selasa (27/11/2018) keduanya akan bertarung, namun jangan berpikir selama ini mereka berkampanye hitam.
Sebaliknya mereka justru terlihat kompak, bahkan informasinya juga pergi bareng saat mengurus berbagai syarat untuk maju sebagai keuchik, seperti saat mengurus SKCK ke kantor polisi.
Tentu hal ini bisa menjadi contoh, apalagi saat ini sedang banyaknya caleg yang akan maju dalam Pemilu 2019, yang terkadang dulunya satu komando perjuangan. [] SERAMBINEWS
Foto : Serambinews |
Kedua calon yang maju kali ini adalah eks GAM, yaitu Muhammad Hasan nomor 1 dan Fadhli nomor 2 untuk periode 2019-2025.
Informasi ini diperoleh Serambinews.com dari status akun facebook Boihaqi Boy, yang merupaka warga setempat.
Ia juga memposting surat suara pemilihan keuchik gampong tersebut yang menampilkan foto kedua calon itu sekaligus mengajak warga ber-KTP Pulo Blang untuk memberikan hak suara.
Berdasarkan informasi kedua calon ini dikenal sebagai eks GAM, bahkan keduanya pernah lolos dari tembakan.
Menurut cerita saat Aceh masih dilanda konflik sebelum pemberlakuan Darurat Militer (DM), Muhammad Hasan, pernah lolos dari tembakan Brimob yang masuk ke kampung itu.
Pada saat tersebut, Muhammad Hasan yang juga nyambi sebagai tukang ojek, keluar dari salah satu lorong di Gampong Pulo Blang untuk mengantar pulang penumpang.
Namun dari jarak sekitar 350 meter arah selatan ada pasukan Brimob memanggilnya dengan isyarat tangan, tetapi Muhammad Hasan justru berbalik arah, sehingga seorang Brimob melepaskan tembakan.
Peluru itu hanya menyerempet sepeda motornya, sehingga ia lolos.
Sedangkan Fadli, di awal pemberlakuan Darurat Militer awal 2003, saat itu pasukan TNI juga masuk ke kawasan Pulo Blang dan sekitarnya.
Dari kejauhan mereka melihat sekelompok orang yang diperkirakan GAM dan ternyata memang benar GAM, termasuk Fadhli.
TNI pun melepaskan tembakan dari kejauhan, Fadhli dan kawan-kawan juga melarikan diri.
Mereka merayap di sawah yang menghijau dengan tanaman padi.
Akhirnya Fadli dan kawan-kawan selamat dari tembakan itu.
Besok, Selasa (27/11/2018) keduanya akan bertarung, namun jangan berpikir selama ini mereka berkampanye hitam.
Sebaliknya mereka justru terlihat kompak, bahkan informasinya juga pergi bareng saat mengurus berbagai syarat untuk maju sebagai keuchik, seperti saat mengurus SKCK ke kantor polisi.
Tentu hal ini bisa menjadi contoh, apalagi saat ini sedang banyaknya caleg yang akan maju dalam Pemilu 2019, yang terkadang dulunya satu komando perjuangan. [] SERAMBINEWS