Lentera 24.com | ACEH TIMUR -- Upacara Peringatan Hari Santri Tahun 2018 di Kabupaten Aceh Timur berlangsung khitmad, Senin (22/10/2018). U...
Lentera24.com | ACEH TIMUR -- Upacara Peringatan Hari Santri Tahun 2018 di Kabupaten Aceh Timur berlangsung khitmad, Senin (22/10/2018). Upacara yang dihadiri ratusan santriwan/santriwati itu dipusatkan di Yayasan Nurul Ulum Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.
Wakil Bupati Aceh Timur Syahrul Bin Syama’un, ketika bertindak sebagai irup dalam amanatnya menjelaskan, peringatan Hari Santri merupakan momentum untuk mempertegas peran santri sebagai ‘pionir perdamaian’ yang berorientasi pada spirit moderisasi Islam di Indonesia.
“Dengan karakter kalangan pesantren yang moderat, toleran, dan komitmen cinta tanah air, diharapkan para santri semakin vokal untuk menyuarakan dan meneladankan hidup damai serta menekan lahirnya konflik ditengah-tengah keragaman masyarakat,” jelas Syahrul.
Dia juga meminta, para santri untuk menebarkan kedamaian, dimanapun, kapanpun dan kepada siapapun. “Ini sesuai dengan tema yang diangkat Kementerian Agama di tahun ini, Bersama Santri Damailah Santri,” kata Wabup.
Menurutnya, isu perdamaian dalam Hari Santri ini diangkat sebagai respon atas kondisi bangsa Indonesia yang saat ini sedang menghadapi berbagai persoalan, seperti maraknya Hoaks, ujaran kebencian, polarisasi, simpatisan politik, propaganda kekerasan hingga terorisme.
Hadir dalam upacara Hari Santri tahun ini antara lain unsur Forkopimda Aceh Timur, jajaran Kankemenag Aceh Timur, para pimpinan dayah, balai pengajian, para kepala madrasah dan kepala KUA, dan ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di Aceh Timur. [] L24-012 (M. Amin)
Wakil Bupati Aceh Timur Syahrul Bin Syama’un, ketika bertindak sebagai irup dalam amanatnya menjelaskan, peringatan Hari Santri merupakan momentum untuk mempertegas peran santri sebagai ‘pionir perdamaian’ yang berorientasi pada spirit moderisasi Islam di Indonesia.
“Dengan karakter kalangan pesantren yang moderat, toleran, dan komitmen cinta tanah air, diharapkan para santri semakin vokal untuk menyuarakan dan meneladankan hidup damai serta menekan lahirnya konflik ditengah-tengah keragaman masyarakat,” jelas Syahrul.
Dia juga meminta, para santri untuk menebarkan kedamaian, dimanapun, kapanpun dan kepada siapapun. “Ini sesuai dengan tema yang diangkat Kementerian Agama di tahun ini, Bersama Santri Damailah Santri,” kata Wabup.
Menurutnya, isu perdamaian dalam Hari Santri ini diangkat sebagai respon atas kondisi bangsa Indonesia yang saat ini sedang menghadapi berbagai persoalan, seperti maraknya Hoaks, ujaran kebencian, polarisasi, simpatisan politik, propaganda kekerasan hingga terorisme.
Hadir dalam upacara Hari Santri tahun ini antara lain unsur Forkopimda Aceh Timur, jajaran Kankemenag Aceh Timur, para pimpinan dayah, balai pengajian, para kepala madrasah dan kepala KUA, dan ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di Aceh Timur. [] L24-012 (M. Amin)