Lentera 24.com | CILACAP -- Kendati target satu bulan harus sudah selesai pembangunan jalan tembus antara Desa Pengadegan menuju Desa Sada ...
Lentera24.com | CILACAP -- Kendati target satu bulan harus sudah selesai pembangunan jalan tembus antara Desa Pengadegan menuju Desa Sada Bumi dan jalan desa Pengadegan menuju desa Boja Kecamatan Majenang, Serda Basuki anggota Staf Teritorial Kodim 0703/Cilacap selaku Tehnisi lapangan tidak ingin gegabah.
Hingga masuk hari ke tujuh kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I Kodim 0703/Cilacap tahun 2018 dengan aktifitas menata pecahan batu jalan tembus sepanjang 1.050 dan jalan sepanjang 610 meter dengan lebar 3 meter.
Sementara, jalan sepanjang 1.050 meter desa Pengadegan menuju desa Sada Bumi itu tinggal mengunci dengan sirtu, memberm dan memadatkan dengan Wales.
Kali ini, prajurit TNI dibantu warga telah dikerahkan, pekerjaan jalan makadam sepanjang 610 meter baru mencapai 200 meter, pekerjaan jalan makadam diperkirakan bakal tuntas 90 persen sekitar 4 hingga 5 hari lagi.
"Rata-rata tiap hari, pekerja hanya mampu menata pecahan batu makadam sekitar 200 meter ini di kerjakan per RT. Mungkin 4 sampai 5 hari lagi sudah bisa selesai 90 persen", ujar tehnisi, Serda Basuki di lokasi TMMD, Selasa sore, (10/04)
Menurut Ia, sistem pekerjaan sengaja dirancang sedemikian rupa agar cepat selesai. Yakni diawali dari ujung medan yang terjal perlahan bergeser menuju ke bawah, demikian pula untuk droping material diutamakan medan yang sulit. Tujuannya, agar pekerjaan tidak terganggu kendaraan pengangkut material.
Prajurit TNI bersama warga bergotong royong membangun jalan tembus Desa Pengadegan menuju Desa Boja.
"Kalau dimulai dari bawah gunung , pekerjaan bisa terganggu oleh kendaraan yang mengangkut material. Karena droping material diawali dari bawah gunung", terangnya.
Termasuk penataan berm pada bagian kanan dan kiri bahu jalan, serta saluran air. Untuk itu, pekerjaan tetap memperhatikan kualitas.
"Berm dan saluran air itu penting, karena kalau terjadi hujan, air jangan sampai meluber sehingga merusak jalan yang sudah dikerjakan", katanya.
Tentang tenaga dari warga setempat, Serda Basuki menegaskan, dilakuakn secara bergilir. Mereka dibagi per RT, setiap hari. Bahkan, mulai hari ke tujuh Senin, 10 April 2018 ini, masyarakat yang ikut bergotong-royong bertambah banyak, yakni datang sukarela. Mereka turut membantu pekerjaan hingga tuntas.
Sedangkan untuk personil dari TNI, Kodim 0703 sengaja mendatangkan dari Koramil 13/Majenang. Para prajurit TNI tersebut akan melaksanakan tugasnya hingga pekerjaan selesai.
Sekedar diketahui, tampak prajurit TNI bersama warga bergotong royong menata pecahan batu untuk membuat jalan makadam. Meski kondisi cuaca cukup panas, mereka tetap bersemangat. Kebersamaan antara prajurit dan rakyat terjalin. Mereka saling membantu satu sama lain. [] L24-Tarwan
Hingga masuk hari ke tujuh kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I Kodim 0703/Cilacap tahun 2018 dengan aktifitas menata pecahan batu jalan tembus sepanjang 1.050 dan jalan sepanjang 610 meter dengan lebar 3 meter.
Sementara, jalan sepanjang 1.050 meter desa Pengadegan menuju desa Sada Bumi itu tinggal mengunci dengan sirtu, memberm dan memadatkan dengan Wales.
Kali ini, prajurit TNI dibantu warga telah dikerahkan, pekerjaan jalan makadam sepanjang 610 meter baru mencapai 200 meter, pekerjaan jalan makadam diperkirakan bakal tuntas 90 persen sekitar 4 hingga 5 hari lagi.
"Rata-rata tiap hari, pekerja hanya mampu menata pecahan batu makadam sekitar 200 meter ini di kerjakan per RT. Mungkin 4 sampai 5 hari lagi sudah bisa selesai 90 persen", ujar tehnisi, Serda Basuki di lokasi TMMD, Selasa sore, (10/04)
Menurut Ia, sistem pekerjaan sengaja dirancang sedemikian rupa agar cepat selesai. Yakni diawali dari ujung medan yang terjal perlahan bergeser menuju ke bawah, demikian pula untuk droping material diutamakan medan yang sulit. Tujuannya, agar pekerjaan tidak terganggu kendaraan pengangkut material.
Prajurit TNI bersama warga bergotong royong membangun jalan tembus Desa Pengadegan menuju Desa Boja.
"Kalau dimulai dari bawah gunung , pekerjaan bisa terganggu oleh kendaraan yang mengangkut material. Karena droping material diawali dari bawah gunung", terangnya.
Termasuk penataan berm pada bagian kanan dan kiri bahu jalan, serta saluran air. Untuk itu, pekerjaan tetap memperhatikan kualitas.
"Berm dan saluran air itu penting, karena kalau terjadi hujan, air jangan sampai meluber sehingga merusak jalan yang sudah dikerjakan", katanya.
Tentang tenaga dari warga setempat, Serda Basuki menegaskan, dilakuakn secara bergilir. Mereka dibagi per RT, setiap hari. Bahkan, mulai hari ke tujuh Senin, 10 April 2018 ini, masyarakat yang ikut bergotong-royong bertambah banyak, yakni datang sukarela. Mereka turut membantu pekerjaan hingga tuntas.
Sedangkan untuk personil dari TNI, Kodim 0703 sengaja mendatangkan dari Koramil 13/Majenang. Para prajurit TNI tersebut akan melaksanakan tugasnya hingga pekerjaan selesai.
Sekedar diketahui, tampak prajurit TNI bersama warga bergotong royong menata pecahan batu untuk membuat jalan makadam. Meski kondisi cuaca cukup panas, mereka tetap bersemangat. Kebersamaan antara prajurit dan rakyat terjalin. Mereka saling membantu satu sama lain. [] L24-Tarwan