"Pembiasaan membaca akan menjadi fondasi pada seorang siswa. Ketika membaca telah menjadi hobi, maka hal tersebut akan dilakukan dengan...
"Pembiasaan membaca akan menjadi fondasi pada seorang siswa. Ketika membaca telah menjadi hobi, maka hal tersebut akan dilakukan dengan penuh suka cita dan penuh cinta dan akhirnya membentuk karakter murid dan terciptanya generasi intelektual di masa mendatang"
Lentera24.com | Aceh Tamiang -- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang, Drs. Ikhwanuddin menekankan agar semua sekolah di kabupaten ini untuk menggalakkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Gerakan literasi ini telah digalakkan secara nasional oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Gerakan Literasi Sekolah (GLS) saat ini tengah dilakukan oleh pemerintah pada berbagai jenjang pendidikan, tidak terkecuali pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Optimalisasi gerakan gerakan literasi pada jenjang SD perlu didukung dan dioptimalkan. Kegiatannya fokus pada penumbuhan dan pembiasaan membaca", jelas Ikhwanuddin pada acara pembukaan Gebyar Literasi dan Seni Sekolah Dasar (SD) Negeri-1 Percontohan Karang Baru, Kamis (5/4).
Menurut Ikhwanuddin, ketika seorang siswa sudah terbiasa membaca sejak dini, maka pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, bahkan setelah bekerja dan berkeluarga pun menjadi manusia yang hobi membaca.
"Pembiasaan membaca di SD akan menjadi fondasi pada seorang siswa. Ketika membaca telah menjadi hobi, maka hal tersebut akan dilakukan dengan penuh suka cita dan penuh cinta dan akhirnya membentuk karakter murid guna terciptanya generasi intelektual di masa mendatang", terangnya.
Dijelaskannya, gerakan literasi sekolah merupakan gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Membiasakan membaca akan membentuk arah ketahap pengembangan dan pembelajaran disertai tagihan berdasarkan Kurikulum dan variasi kegiatan dapat berupa perpaduan pengembangan keterampilan reseptif maupun produktif.
Untuk ketahui, bahwa dalam menggalakkan gerakan literasi sekolah tentunya ada hal-hal yang menjadi kendala bagi sekolah, baik itu menyangkut dengan anggaran dan prasarana.
“Tetapi kendala ini bisa terasi bila kepala sekolah, dewan guru dan wali murid saling mendukung maka program ini dapat berjalan maksimal untuk menciptakan generasi bangsa berintelektual", pungkas Ikhwanuddin.
Sementara Kepala SDN -1 Percontohan Karang Baru, Hj Nafsiah, mengatakan gebyar literasi sekolah ini dilaksanakan pihaknya tergagas dari penegasan yang disampaikan Kadisdikbud Aceh Tamiang beberapa waktu lalu dalam sebuah kegiatan di SDN 1 Kualasimpang.
“Pelaksanaan gebyar literasi sekolah ini terlaksana berkat dukungan wali murid dan sumbangsih tokoh masyarakat", sebut Nafsiah yang hanya tersisa beberapa bulan lagi memasuki masa pensiun ini.
Dalam Gebyar Literasi tersebut menampilkan beberapa pertunjukkan yang diperankan oleh murid-murid SDN -1 Percontohan diantaranya, pertunjukkan balas pantun dalam bahasa Tamiang, drama dan tari-tarian adat Tamiang dan juga dimeriahkan dengan sejumlah stand pameran dengan menampilkan beragam jenis hasil karya murid dan dewan guru.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua DPRK Atam Juanda, SIP, Ketua MPD, Mukhlis NT, Ketua dan pengurus Komite Sekolah, para kepala UPT Dinas Pendidikan, tokoh masyarakat serta para wali murid. [] L24-005
Lentera24.com | Aceh Tamiang -- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang, Drs. Ikhwanuddin menekankan agar semua sekolah di kabupaten ini untuk menggalakkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Gerakan literasi ini telah digalakkan secara nasional oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Gerakan Literasi Sekolah (GLS) saat ini tengah dilakukan oleh pemerintah pada berbagai jenjang pendidikan, tidak terkecuali pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Optimalisasi gerakan gerakan literasi pada jenjang SD perlu didukung dan dioptimalkan. Kegiatannya fokus pada penumbuhan dan pembiasaan membaca", jelas Ikhwanuddin pada acara pembukaan Gebyar Literasi dan Seni Sekolah Dasar (SD) Negeri-1 Percontohan Karang Baru, Kamis (5/4).
Menurut Ikhwanuddin, ketika seorang siswa sudah terbiasa membaca sejak dini, maka pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, bahkan setelah bekerja dan berkeluarga pun menjadi manusia yang hobi membaca.
"Pembiasaan membaca di SD akan menjadi fondasi pada seorang siswa. Ketika membaca telah menjadi hobi, maka hal tersebut akan dilakukan dengan penuh suka cita dan penuh cinta dan akhirnya membentuk karakter murid guna terciptanya generasi intelektual di masa mendatang", terangnya.
Dijelaskannya, gerakan literasi sekolah merupakan gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Membiasakan membaca akan membentuk arah ketahap pengembangan dan pembelajaran disertai tagihan berdasarkan Kurikulum dan variasi kegiatan dapat berupa perpaduan pengembangan keterampilan reseptif maupun produktif.
Untuk ketahui, bahwa dalam menggalakkan gerakan literasi sekolah tentunya ada hal-hal yang menjadi kendala bagi sekolah, baik itu menyangkut dengan anggaran dan prasarana.
“Tetapi kendala ini bisa terasi bila kepala sekolah, dewan guru dan wali murid saling mendukung maka program ini dapat berjalan maksimal untuk menciptakan generasi bangsa berintelektual", pungkas Ikhwanuddin.
Sementara Kepala SDN -1 Percontohan Karang Baru, Hj Nafsiah, mengatakan gebyar literasi sekolah ini dilaksanakan pihaknya tergagas dari penegasan yang disampaikan Kadisdikbud Aceh Tamiang beberapa waktu lalu dalam sebuah kegiatan di SDN 1 Kualasimpang.
“Pelaksanaan gebyar literasi sekolah ini terlaksana berkat dukungan wali murid dan sumbangsih tokoh masyarakat", sebut Nafsiah yang hanya tersisa beberapa bulan lagi memasuki masa pensiun ini.
Dalam Gebyar Literasi tersebut menampilkan beberapa pertunjukkan yang diperankan oleh murid-murid SDN -1 Percontohan diantaranya, pertunjukkan balas pantun dalam bahasa Tamiang, drama dan tari-tarian adat Tamiang dan juga dimeriahkan dengan sejumlah stand pameran dengan menampilkan beragam jenis hasil karya murid dan dewan guru.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua DPRK Atam Juanda, SIP, Ketua MPD, Mukhlis NT, Ketua dan pengurus Komite Sekolah, para kepala UPT Dinas Pendidikan, tokoh masyarakat serta para wali murid. [] L24-005