Lentera 24.com | JAKARTA -- Menpan-RB Asman Abnur mengatakan, pada rekrutmen CPNS 2018 pihaknya akan lebih banyak membuka lowongan untuk po...
Lentera24.com | JAKARTA -- Menpan-RB Asman Abnur mengatakan, pada rekrutmen CPNS 2018 pihaknya akan lebih banyak membuka lowongan untuk posisi guru.
”Tahun ini ada sekitar 220 ribu PNS yang pensiun. Biasanya kuota penerimaan CPNS 50 persen dari pensiun,” ujarnya di acara pembekalan CPNS di lingkungan Kemendikbud, Senin (26/3).
Asman Abnur meminta Kemendikbud betul-betul memelototi guru yang sudah menjadi PNS. Sebab dia beberapa kali menemukan kasus guru PNS yang bekerja tidak sesuai porsinya. ”Ada guru yang menjadi kepala dinas perhubungan karena jadi tim sukses kepala daerah,” ujarnya.
Cerita lainnya, Asman beberapa waktu lalu berkunjung ke daerah timur Indonesia. Dia menemukan guru PNS yang tidak mengajar 24 jam. Jam kerjanya justru dikerjakan oleh guru honorer. ”Padahal kalau tidak dipenuhi jam kerja akan dikenakan sanksi,” ungkap Asman.
Dia justru mempunyai gagasan mengenai sistem kepegawaian guru. Selama ini guru merupakan ASN daerah. ”Kalau di beberapa negara, guru ini PNS pusat. Kita harap ada yang diatur,” katanya.
Guru yang merupakan pegawai daerah membuat Asman tidak bisa sembarangan memutuskan jumlah yang akan diangkat. Dia mengaku mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.
Sebab tak sedikit daerah yang belanja pegawainya lebih dari 50 persen anggaran. Dikhawatirkan jika ditambah jumlah CPNS maka angka belanja pegawai akan semakin membengkak.
”Kita sedang data dengan Kemendikbud, kira-kira dimana posisi guru yang kurang,” ungkap Asman. Daerah yang betul-betul kekurangan guru akan menjadi prioritas. Salah satu tujuannya adalah untuk penataan sebaran guru.
Menurut catatan Kemenpan-RB dari 2014 sudah ada lebih dari satu juta guru honorer yang diangkat. Namun hal itu tidak menyelesaikan persoalan. ”Coba didata lagi apakah benar-benar pegawai honor atau bukan. Sebab ada yang mengaku honor, dan ada yang mengaku honorer,” tutur Asman. [] JPNN.COM
Foto : jpnn.com |
Asman Abnur meminta Kemendikbud betul-betul memelototi guru yang sudah menjadi PNS. Sebab dia beberapa kali menemukan kasus guru PNS yang bekerja tidak sesuai porsinya. ”Ada guru yang menjadi kepala dinas perhubungan karena jadi tim sukses kepala daerah,” ujarnya.
Cerita lainnya, Asman beberapa waktu lalu berkunjung ke daerah timur Indonesia. Dia menemukan guru PNS yang tidak mengajar 24 jam. Jam kerjanya justru dikerjakan oleh guru honorer. ”Padahal kalau tidak dipenuhi jam kerja akan dikenakan sanksi,” ungkap Asman.
Dia justru mempunyai gagasan mengenai sistem kepegawaian guru. Selama ini guru merupakan ASN daerah. ”Kalau di beberapa negara, guru ini PNS pusat. Kita harap ada yang diatur,” katanya.
Guru yang merupakan pegawai daerah membuat Asman tidak bisa sembarangan memutuskan jumlah yang akan diangkat. Dia mengaku mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.
Sebab tak sedikit daerah yang belanja pegawainya lebih dari 50 persen anggaran. Dikhawatirkan jika ditambah jumlah CPNS maka angka belanja pegawai akan semakin membengkak.
”Kita sedang data dengan Kemendikbud, kira-kira dimana posisi guru yang kurang,” ungkap Asman. Daerah yang betul-betul kekurangan guru akan menjadi prioritas. Salah satu tujuannya adalah untuk penataan sebaran guru.
Menurut catatan Kemenpan-RB dari 2014 sudah ada lebih dari satu juta guru honorer yang diangkat. Namun hal itu tidak menyelesaikan persoalan. ”Coba didata lagi apakah benar-benar pegawai honor atau bukan. Sebab ada yang mengaku honor, dan ada yang mengaku honorer,” tutur Asman. [] JPNN.COM