Lentera 24.com | ACEH TAMIANG -- Forum Silaturrahmi Mahasiswa Aceh (FORSIMA) Kabupaten Aceh Tamiang menggelar Dialog Publik dengan tema &qu...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Forum Silaturrahmi Mahasiswa Aceh (FORSIMA) Kabupaten Aceh Tamiang menggelar Dialog Publik dengan tema "Jihad Melawan Narkoba", Sabtu (03/03), di Aula Setdakab Aceh Tamiang.
Adapun yang menjadi pemateri diskusi Publik ini Kepala BNNK Aceh Tamiang AKBP Trisna Safari SE, Ketua DPRK Aceh Tamiang Fadlon SH, Kasdim 0117 Aceh Tamiang Mayor Inf A. Yani, KBO Satres Narkoba Polres Atam Ipda Tarmidi, Asisten 3 Drs. Rianto Waris, Asisten 2 Drs. Rudiyanto, Kadis Sosial M. Ali Jon dan Kepsek SMAN 2 Patra Nusa Drs. Junaidi.
Kepala BNNK Aceh Tamiang AKBP Trisna Safari Yandi SE dalam pemaparan materinya mengatakan, Indonesia saat ini memang sangat darurat narkoba, di Aceh Tamiang sendiri banyak sekali kasus narkoba, BNNK Aceh Tamiang telah menangkap 17 penguna narkoba dan pengedar narkoba.
Ditambahkannya, dalam mengurangi kasus seperti ini, BNNK sudah mulai melakukakan sosialisasi tentang pemberantasan narkoba baik melalui spanduk juga datang sosialisasi ke sekolah-sekolah agar para siswa menjahui narkoba.
Trisna juga menegaskan, jika ada pengguna yang menyerahkan diri dan datang ke BNNK Aceh Tamiang tidak akan ditangkap dan tidak akan diproses hukum.
"Saya akan jamin tidak akan diproses hukum melainkan akan kami rehabilatasi agar pengguna itu tidak kecanduan narkoba lagi", tegasnya.
Sementara itu, Ipda Tarmidi selaku perwakilan dari Polres Aceh Tamiang menerangkan tentang materi hukuman bagi para pengguna dan penggedar, dalam kasus ini para terjerat narkoba akan ditindak pidana yang berat dan bukan kasus main-main, hukuman yang menjerat pelaku narkoba paling rendah 4 tahun dan maksimal bisa sampai hukuman mati, ujarnya.
Sedangkan orang yang mengetahui tapi tidak melaporkan ke pihak berwajib bisa dikenakan pidana apa lagi pemakai dan pengedar. Polres Aceh Tamiang tahun 2018 saja sudah menangani 27 kasus narkoba dengan menjerat 35 orang dengan barang bukti seperti shabu dan ghanja, ujar Iptu Tarmidi.
Untuk itu Iptu Tarmidi menghimbau, baik masyarakat dan generasi muda-mudi, "mari kita jihad melawan narkoba, dan cara efektif untuk melawan narkoba dekatkan diri kepada Tuhan shalat ke mesjid dan insya Allah pasti kita akan terhindar dari narkoba", sebutnya.
Kasdim 0117 Aceh Tamiang Mayor Ahmad Yani mengatakan, ini merupakan Dialog Publik yang cukup bagus dengan mengangkat Tema Jihad Melawan Narkoba, Indonesia merupakan negara subur dan mudah dalam peredaran narkoba, dengan pola pikir masyarakat yang lemah sehingga mudah untuk dipengaruhui.
Kasdim mengajak kepada generasi mudan, jadikanlah diri sendiri jangan terpengaruh dengan budaya asing, jauhkan pemikiran kalau tidak kena narkoba tidak gaul, sayangilah orang tua, agar tercapai semua cita-cita , peduli dengan lingkungan sekitar dan ikutilah sesuatu yang baik jauhkan dari perbutan yang buruk.
Lainnnya halnya dengan Ketua DPRK Aceh Tamiang Fadlon SH yang mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan banyak kepulauan dengan memiliki kekayaan alam yang sangat besar, menjadi incaran oleh negara lain, tanpa di sadari Indonesia sudah mulai perang dunia ke 3 dengan cara bukan melalui senjata atau agresi militer tetapi melainkan dengan narkoba agar masyarakat itu rusak dan bodoh. [] L24-006
Adapun yang menjadi pemateri diskusi Publik ini Kepala BNNK Aceh Tamiang AKBP Trisna Safari SE, Ketua DPRK Aceh Tamiang Fadlon SH, Kasdim 0117 Aceh Tamiang Mayor Inf A. Yani, KBO Satres Narkoba Polres Atam Ipda Tarmidi, Asisten 3 Drs. Rianto Waris, Asisten 2 Drs. Rudiyanto, Kadis Sosial M. Ali Jon dan Kepsek SMAN 2 Patra Nusa Drs. Junaidi.
Kepala BNNK Aceh Tamiang AKBP Trisna Safari Yandi SE dalam pemaparan materinya mengatakan, Indonesia saat ini memang sangat darurat narkoba, di Aceh Tamiang sendiri banyak sekali kasus narkoba, BNNK Aceh Tamiang telah menangkap 17 penguna narkoba dan pengedar narkoba.
Ditambahkannya, dalam mengurangi kasus seperti ini, BNNK sudah mulai melakukakan sosialisasi tentang pemberantasan narkoba baik melalui spanduk juga datang sosialisasi ke sekolah-sekolah agar para siswa menjahui narkoba.
Trisna juga menegaskan, jika ada pengguna yang menyerahkan diri dan datang ke BNNK Aceh Tamiang tidak akan ditangkap dan tidak akan diproses hukum.
"Saya akan jamin tidak akan diproses hukum melainkan akan kami rehabilatasi agar pengguna itu tidak kecanduan narkoba lagi", tegasnya.
Sementara itu, Ipda Tarmidi selaku perwakilan dari Polres Aceh Tamiang menerangkan tentang materi hukuman bagi para pengguna dan penggedar, dalam kasus ini para terjerat narkoba akan ditindak pidana yang berat dan bukan kasus main-main, hukuman yang menjerat pelaku narkoba paling rendah 4 tahun dan maksimal bisa sampai hukuman mati, ujarnya.
Sedangkan orang yang mengetahui tapi tidak melaporkan ke pihak berwajib bisa dikenakan pidana apa lagi pemakai dan pengedar. Polres Aceh Tamiang tahun 2018 saja sudah menangani 27 kasus narkoba dengan menjerat 35 orang dengan barang bukti seperti shabu dan ghanja, ujar Iptu Tarmidi.
Untuk itu Iptu Tarmidi menghimbau, baik masyarakat dan generasi muda-mudi, "mari kita jihad melawan narkoba, dan cara efektif untuk melawan narkoba dekatkan diri kepada Tuhan shalat ke mesjid dan insya Allah pasti kita akan terhindar dari narkoba", sebutnya.
Kasdim 0117 Aceh Tamiang Mayor Ahmad Yani mengatakan, ini merupakan Dialog Publik yang cukup bagus dengan mengangkat Tema Jihad Melawan Narkoba, Indonesia merupakan negara subur dan mudah dalam peredaran narkoba, dengan pola pikir masyarakat yang lemah sehingga mudah untuk dipengaruhui.
Kasdim mengajak kepada generasi mudan, jadikanlah diri sendiri jangan terpengaruh dengan budaya asing, jauhkan pemikiran kalau tidak kena narkoba tidak gaul, sayangilah orang tua, agar tercapai semua cita-cita , peduli dengan lingkungan sekitar dan ikutilah sesuatu yang baik jauhkan dari perbutan yang buruk.
Lainnnya halnya dengan Ketua DPRK Aceh Tamiang Fadlon SH yang mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan banyak kepulauan dengan memiliki kekayaan alam yang sangat besar, menjadi incaran oleh negara lain, tanpa di sadari Indonesia sudah mulai perang dunia ke 3 dengan cara bukan melalui senjata atau agresi militer tetapi melainkan dengan narkoba agar masyarakat itu rusak dan bodoh. [] L24-006