Lentera 24.com | JAKARTA -- Skandal penyalahgunaan dan kebocoran 50 juta data pengguna Facebook berbuntut panjang. Mozilla jadi perusahaan ...
Lentera24.com | JAKARTA -- Skandal penyalahgunaan dan kebocoran 50 juta data pengguna Facebook berbuntut panjang. Mozilla jadi perusahaan besar pertama yang menyatakan diri akan mulai menarik iklan dari platform media sosial tersebut.
Dalam postingan di blog perusahaan, Mozilla mengonfirmasi kabar tersebut. Skandal Cambridge Analytica jadi alasan Mozilla membuat keputusan untuk setop beriklan di Facebook.
"Skandal Cambridge Analytica membuat kami menelaah lebih dalam peraturan privasi default Facebook," tulis Mozilla.
"Meski begitu kami percaya masiha da banyak hal untuk dipelajari, kami menemukan hal mengkhawatirkan seperti akses terbuka ke banyak data - khususnya yang berkenaan dengan pengaturan aplikasi ke pihak ketiga."
Namun begitu, Mozilla nampaknya tidak sendiri. Sejumlah perusahaan yang beriklan di Facebook juga menyatakan tengah mempertimbangkan untuk menghentikan beriklan di platform tersebut.
Dilaporkan The Times, Incorporated Society of British Advertisers (ISBA) di Inggris telah meminta pertanggungjawaban Facebook atas penyalahgunaan data penggunanya. ISBA juga dikabarkan meminta waktu untuk bertemu langsung dengan Mark Zuckerberg untuk meminta penjelasan dan mempertimbangkan langkah seperti yang ditempuh Mozilla.
"Ketika kami bertemu dengan Facebook nanti, kami ingin memahami ruang lingkup penyelidikan yang telah diungkapkan Zuck kemarin," ungkap direktur jenderal ISBA Phil Smith.
ISBA sendiri merupakan badan perdagangan yang berbasis di Inggris yang mewakili lebih dari 3.00 merek, termasuk P&G dan Unilever. Mereka tengah mempertimbangkan rencana untuk menarik ratusan juta dolar uang iklan yang mengalir ke Facebook. [] CNNINDONESIA.COM
Foto : cnnindonesia.com |
"Skandal Cambridge Analytica membuat kami menelaah lebih dalam peraturan privasi default Facebook," tulis Mozilla.
"Meski begitu kami percaya masiha da banyak hal untuk dipelajari, kami menemukan hal mengkhawatirkan seperti akses terbuka ke banyak data - khususnya yang berkenaan dengan pengaturan aplikasi ke pihak ketiga."
Namun begitu, Mozilla nampaknya tidak sendiri. Sejumlah perusahaan yang beriklan di Facebook juga menyatakan tengah mempertimbangkan untuk menghentikan beriklan di platform tersebut.
Dilaporkan The Times, Incorporated Society of British Advertisers (ISBA) di Inggris telah meminta pertanggungjawaban Facebook atas penyalahgunaan data penggunanya. ISBA juga dikabarkan meminta waktu untuk bertemu langsung dengan Mark Zuckerberg untuk meminta penjelasan dan mempertimbangkan langkah seperti yang ditempuh Mozilla.
"Ketika kami bertemu dengan Facebook nanti, kami ingin memahami ruang lingkup penyelidikan yang telah diungkapkan Zuck kemarin," ungkap direktur jenderal ISBA Phil Smith.
ISBA sendiri merupakan badan perdagangan yang berbasis di Inggris yang mewakili lebih dari 3.00 merek, termasuk P&G dan Unilever. Mereka tengah mempertimbangkan rencana untuk menarik ratusan juta dolar uang iklan yang mengalir ke Facebook. [] CNNINDONESIA.COM