Lenter a24.com | JAKARTA -- Video Presiden RI Joko Widodo berlatih tinju sedang viral. Ngomong-ngomong, Indonesia pernah punya tujuh petinj...
Lentera24.com | JAKARTA -- Video Presiden RI Joko Widodo berlatih tinju sedang viral. Ngomong-ngomong, Indonesia pernah punya tujuh petinju yang jadi juara dunia lho. Siapa saja?
Jokowi mengunggah video blog (vlog) di Youtube ketika sedang berlatih tinju di Istana Bogor, Sabtu (3/3/2018). Presiden Jokowi ditemani seorang pelatih dari Persatuan Tinju Amatir bernama Abed.
Dalam vlognya, Presiden Jokowi berlatih tinju lengkap dengan sarung tinju dan sandsack. Bahkan Presiden Jokowi juga latih tanding dengan ajudannya.
Bicara soal tinju, Indonesia pernah punya petinju yang mampu menjadi juara dunia lho. Mulai dari era Ellyas Pical hingga Daud Yordan, berikut kami sajikan para juara itu.
1. Wongso Suseno
Wongso Suseno pernah menjadi juara tinju OPBF (Asia Pasifik) kelas welter pada 1975. Ia mendapatkan gelar itu dengan mengalahkan petinju Korea Chang Kil Lee di Istora Senayan, Jakarta, 28 Juli 1975.
Pria asal Malang itu kemudian gantung sarung tinju pada 1979. Ia sempat menapaki karier sebagai pelatih dan mencetak bibit-bibit petinju baru.
2. Thomas Americo
Thomas Americo juga salah satu petinju terbaik Indonesia. Ia pernah menjadi juara OPBF (Asia Pasifik) kelas welter yunior pada 1980.
Gelar itu ia peroleh usai mengalahkan petinju Korea Sang Mo-Koo pada 15 Agustus 1980. Tak tanggung-tanggung, ia meraihnya dengan kemenangan KO di ronde kedelapan.
Kemenangan itu membuat Thomas bisa masuk dalam perburuan gelar WBC kelas welter yunior menghadapi Saoul Mamby. Dalam duel di Senayan, Thomas kalah majority decision 146-146, 139-147, dan 141-146.
3. Ellyas Pical
Ellyas Pical menjadi juara dunia pertama dari Indonesia usai menyabet sabuk IBF kelas bantam junior. Ia meraihnya pada 1985.
Elly, sapaan akrabnya, bahkan bisa mempertahankannya hingga 1987. Ia kehilangan gelar saat melakoni duel unifikasi melawan petinju Thailand, Khaosai Galaxy.
4. Nico Thomas
Nico Thomas juga menjadi salah satu juara dunia dari Indonesia dengan menyabet sabuk IBF kelas terbang mini pada 1989.
Tapi Nico tak lama memegang sabuk itu. Di laga pertahanan gelar pertamanya, ia langsung kalah dari petinju Filipina, Eric Chavez.
5. Chris John
Chris John bisa dibilang juara dunia terbaik dari Indonesia. Petinju berjuluk The Dragon itu mampu mempertahankan sabuk WBA kelas bulu dari 2003 hingga 2012.
18 kali pertahanan gelar ia lakoni dengan rincian 14 kemenangan, tiga kali imbang, dan baru kehilangan gelar saat menghadapi petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyaka pada 2013.
Chris John kini sudah pensiun, namun tetap menaruh kepeduliannya pada tinju. Tahun lalu, ia mendirikan sebuah yayasan untuk mencetak bibit-bibit petinju unggulan.
6. Muhammad Rachman
The Rock Breaker, begitulah julukan Muhammad Rahman. Pria asal Merauke itu merupakan petinju Indonesia yang berhasil meraih sabuk juara IBF kelas terbang mini pada 2004.
Rachman sempat kehilangan gelarnya pada 2007. Ia kalah dari petinju Filipina Florante Condes.
Pada April 2011, ia kembali merebut gelar juara WBA kelas minimum dengan mengalahkan Kwantai Sithmorseng. Tiga bulan berselang, ia kalah kontroversial dari Pornsawan Porpramook dengan majority decision 114-114, 113-115, dan 114-115.
7. Daud Yordan
Daud 'Cino' Yordan meraih sabuk juara IBO kelas bulu pada 2012 dengan mengalahkan petinju Filipina, Lorenzo Villanueva. Tapi ia kalah dari lawan yang pernah menumbankan Chris John, Simpiwe Vetyeka setahun berselang.
Kini Daud memegang sabuk WBA Interim kelas ringan dan WBO Asia Pasifik. 25 Maret nanti, ia akan menghadapi Campee Phayom dari Thailand, sebagai langkahnya mendekati juara dunia WBA yang kini digenggam petinju Inggris, Terry Flanagan. [] DETIK.COM
Foto : Detik.com |
Dalam vlognya, Presiden Jokowi berlatih tinju lengkap dengan sarung tinju dan sandsack. Bahkan Presiden Jokowi juga latih tanding dengan ajudannya.
Bicara soal tinju, Indonesia pernah punya petinju yang mampu menjadi juara dunia lho. Mulai dari era Ellyas Pical hingga Daud Yordan, berikut kami sajikan para juara itu.
1. Wongso Suseno
Wongso Suseno pernah menjadi juara tinju OPBF (Asia Pasifik) kelas welter pada 1975. Ia mendapatkan gelar itu dengan mengalahkan petinju Korea Chang Kil Lee di Istora Senayan, Jakarta, 28 Juli 1975.
Pria asal Malang itu kemudian gantung sarung tinju pada 1979. Ia sempat menapaki karier sebagai pelatih dan mencetak bibit-bibit petinju baru.
2. Thomas Americo
Thomas Americo juga salah satu petinju terbaik Indonesia. Ia pernah menjadi juara OPBF (Asia Pasifik) kelas welter yunior pada 1980.
Gelar itu ia peroleh usai mengalahkan petinju Korea Sang Mo-Koo pada 15 Agustus 1980. Tak tanggung-tanggung, ia meraihnya dengan kemenangan KO di ronde kedelapan.
Kemenangan itu membuat Thomas bisa masuk dalam perburuan gelar WBC kelas welter yunior menghadapi Saoul Mamby. Dalam duel di Senayan, Thomas kalah majority decision 146-146, 139-147, dan 141-146.
3. Ellyas Pical
Ellyas Pical menjadi juara dunia pertama dari Indonesia usai menyabet sabuk IBF kelas bantam junior. Ia meraihnya pada 1985.
Elly, sapaan akrabnya, bahkan bisa mempertahankannya hingga 1987. Ia kehilangan gelar saat melakoni duel unifikasi melawan petinju Thailand, Khaosai Galaxy.
4. Nico Thomas
Nico Thomas juga menjadi salah satu juara dunia dari Indonesia dengan menyabet sabuk IBF kelas terbang mini pada 1989.
Tapi Nico tak lama memegang sabuk itu. Di laga pertahanan gelar pertamanya, ia langsung kalah dari petinju Filipina, Eric Chavez.
5. Chris John
Chris John bisa dibilang juara dunia terbaik dari Indonesia. Petinju berjuluk The Dragon itu mampu mempertahankan sabuk WBA kelas bulu dari 2003 hingga 2012.
18 kali pertahanan gelar ia lakoni dengan rincian 14 kemenangan, tiga kali imbang, dan baru kehilangan gelar saat menghadapi petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyaka pada 2013.
Chris John kini sudah pensiun, namun tetap menaruh kepeduliannya pada tinju. Tahun lalu, ia mendirikan sebuah yayasan untuk mencetak bibit-bibit petinju unggulan.
6. Muhammad Rachman
The Rock Breaker, begitulah julukan Muhammad Rahman. Pria asal Merauke itu merupakan petinju Indonesia yang berhasil meraih sabuk juara IBF kelas terbang mini pada 2004.
Rachman sempat kehilangan gelarnya pada 2007. Ia kalah dari petinju Filipina Florante Condes.
Pada April 2011, ia kembali merebut gelar juara WBA kelas minimum dengan mengalahkan Kwantai Sithmorseng. Tiga bulan berselang, ia kalah kontroversial dari Pornsawan Porpramook dengan majority decision 114-114, 113-115, dan 114-115.
7. Daud Yordan
Daud 'Cino' Yordan meraih sabuk juara IBO kelas bulu pada 2012 dengan mengalahkan petinju Filipina, Lorenzo Villanueva. Tapi ia kalah dari lawan yang pernah menumbankan Chris John, Simpiwe Vetyeka setahun berselang.
Kini Daud memegang sabuk WBA Interim kelas ringan dan WBO Asia Pasifik. 25 Maret nanti, ia akan menghadapi Campee Phayom dari Thailand, sebagai langkahnya mendekati juara dunia WBA yang kini digenggam petinju Inggris, Terry Flanagan. [] DETIK.COM