Lentera 24.com | BANDUNG -- Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis memastikan pihaknya akan selalu siap mendukung Polri untuk men...
Lentera24.com | BANDUNG -- Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis memastikan pihaknya akan selalu siap mendukung Polri untuk menjaga perkembangan situasi dan stabilitas Kamtibmas.
“Sampai saat ini FPI masih tetap sejalan dan siap mendukung Polri menjaga perkembangan situasi dan stabilitas Kamtibmas,” ungkap Sobri Lubis.
Hal itu disampaikan dalam kegiatan Silaturahmi Pengajian Lintas Ormas dan Pondok Pesantren se-Jawa Barat dengan tema “Peran Ulama dan Pesantren serta Ormas Islam dalam pembentukan karakter Islami dalam menyikapi konflik dan ujaran kebencian demi keutuhan NKRI” di Masjid Jami Nurul Islam Jl. Dayeuhkolot Gang Masjid Kampung Babakan Cisuminta No. 105 Kel. Pasawahan Kec. Dayeuh Kolot Kab. Bandung, Senin (26/2).
Menurut dia, hubungan Polri dengan FPI diakui sangat baik dalam menghadapi situasi dan melawan mafia-mafia yang berkuasa. Seiring berjalannya waktu ketika Polri telah siap, dan situasi telah aman, maka FPI perlahan-lahan menarik diri.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga terus mendorong aparat kepolisian untuk menelusuri aktor intelektual kejadian penyerangan orang gila. “Kita harus tambah kuat tambah bersatu, karena ulama adalah tonggak Indonesia,” sebut dia.
Lebih lanjut, Sobri menceritakan sepak terjang FPI yang didirikan pada tahun 1998 setelah reformasi lahir atas keprihatinan situasi dimana pada saat itu terjadi demokrasi yang dinilai kebablasan.
“Bayangkan narkoba dimana-mana, TNI dan Polri tidak bisa bertindak maksimal karena pada saat itu situasi tidak memungkinkan, sehingga FPI hadir untuk mendukung tugas-tugas Polri dan TNI,” tutupnya. [] RED-L24
Foto : Ilustrasi (suratkabar.id) |
Hal itu disampaikan dalam kegiatan Silaturahmi Pengajian Lintas Ormas dan Pondok Pesantren se-Jawa Barat dengan tema “Peran Ulama dan Pesantren serta Ormas Islam dalam pembentukan karakter Islami dalam menyikapi konflik dan ujaran kebencian demi keutuhan NKRI” di Masjid Jami Nurul Islam Jl. Dayeuhkolot Gang Masjid Kampung Babakan Cisuminta No. 105 Kel. Pasawahan Kec. Dayeuh Kolot Kab. Bandung, Senin (26/2).
Menurut dia, hubungan Polri dengan FPI diakui sangat baik dalam menghadapi situasi dan melawan mafia-mafia yang berkuasa. Seiring berjalannya waktu ketika Polri telah siap, dan situasi telah aman, maka FPI perlahan-lahan menarik diri.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga terus mendorong aparat kepolisian untuk menelusuri aktor intelektual kejadian penyerangan orang gila. “Kita harus tambah kuat tambah bersatu, karena ulama adalah tonggak Indonesia,” sebut dia.
Lebih lanjut, Sobri menceritakan sepak terjang FPI yang didirikan pada tahun 1998 setelah reformasi lahir atas keprihatinan situasi dimana pada saat itu terjadi demokrasi yang dinilai kebablasan.
“Bayangkan narkoba dimana-mana, TNI dan Polri tidak bisa bertindak maksimal karena pada saat itu situasi tidak memungkinkan, sehingga FPI hadir untuk mendukung tugas-tugas Polri dan TNI,” tutupnya. [] RED-L24