Lentera 24.com | LHOKSUKON -- Muklis (22), pemuda asal Desa Blang Mane, Kecamatan Bakong, Aceh Utara berhasil dievakuasi warga dengan mengg...
Lentera24.com | LHOKSUKON -- Muklis (22), pemuda asal Desa Blang Mane, Kecamatan Bakong, Aceh Utara berhasil dievakuasi warga dengan menggunakan tandu dari hutan perbatasan Aceh Utara dan Aceh Timur ke lokasi yang bisa dijangkau mobil pada Kamis (1/3). Saat dievakuasi, kondisi korban injakan gajah ini cukup memprihatinkan dengan kedua kaki patah dan sekujur tubuh memar. Bahkan, usai diinjak hewan berbelalai tersebut, Mukhlis sempat pingsan sekitar delapan jam. Sedangkan dua temannya yang berpencar mencari jernang, selamat dari amukan gajah.
Seperti diberitakan sebelumnya, satu dari tiga pemuda Desa Blang Mane, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara yang mencari jernang di kawasan hutan perbatasan Aceh Utara dengan Aceh Timur jadi korban injakan gajah, sehingga kedua kakinya patah. Korban adalah Mukhlis (22), sedangkan dua teman sekampungnya bernama, Muhammad (27) dan Basri (24), selamat dari kejaran kawanan gajah.
“Saat mencari jernang mereka berpencar, sehingga dua temannya tak mengetahui kalau korban sudah terinjak gajah. Lalu dua temannya itu saling mencari dan sekitar delapan jam baru menemukan,” ujar Kapolres Aceh Utara, AKBP Ahmad Untung Surianata melalui Kapolsek Paya Bakong, Ipda Pujianto kepada Serambi, kemarin.
Setelah ditemukan, korban kemudian dibawa ke gubuk tempat mereka rencana menginap. Lalu, Basri dan Muhammad mendaki perbukitan yang tinggi untuk mencari sinyal handphone (HP) guna mengabari peristiwa itu kepada warga desanya. Karena hujan deras dan sudah malam, kedua teman korban tak bisa mengevakuasi Mukhlis. Sehingga mereka sempat menginap semalam di hutan tersebut.
“Korban bersama dua temannya nekat mencari jernang ke hutan belantara, karena jernang mulai mahal. Jarak tempuh dari perkampungan warga ke lokasi mereka terinjak gajah sekitar tujuh jam perjalanan jalan kaki,” ungkap Kapolsek. Setelah korban tiba di lokasi yang bisa dijangkau mobil, kemudian korban dibawa ke RSUD Cut Meutia Aceh Utara untuk mendapat pertolongan medis. [] TRIBUNNEWS.COM
Foto : Tribunnews.com |
“Saat mencari jernang mereka berpencar, sehingga dua temannya tak mengetahui kalau korban sudah terinjak gajah. Lalu dua temannya itu saling mencari dan sekitar delapan jam baru menemukan,” ujar Kapolres Aceh Utara, AKBP Ahmad Untung Surianata melalui Kapolsek Paya Bakong, Ipda Pujianto kepada Serambi, kemarin.
Setelah ditemukan, korban kemudian dibawa ke gubuk tempat mereka rencana menginap. Lalu, Basri dan Muhammad mendaki perbukitan yang tinggi untuk mencari sinyal handphone (HP) guna mengabari peristiwa itu kepada warga desanya. Karena hujan deras dan sudah malam, kedua teman korban tak bisa mengevakuasi Mukhlis. Sehingga mereka sempat menginap semalam di hutan tersebut.
“Korban bersama dua temannya nekat mencari jernang ke hutan belantara, karena jernang mulai mahal. Jarak tempuh dari perkampungan warga ke lokasi mereka terinjak gajah sekitar tujuh jam perjalanan jalan kaki,” ungkap Kapolsek. Setelah korban tiba di lokasi yang bisa dijangkau mobil, kemudian korban dibawa ke RSUD Cut Meutia Aceh Utara untuk mendapat pertolongan medis. [] TRIBUNNEWS.COM