Lentera 24.com | ACEH TIMUR - Sebuah dermaga atau Tempat Pendaratan Ikan (TPI) di Desa Kuala Leuge Kecamatan Peureulak terlihat sangat memp...
Lentera24.com | ACEH TIMUR - Sebuah dermaga atau Tempat Pendaratan Ikan (TPI) di Desa Kuala Leuge Kecamatan Peureulak terlihat sangat memprihatinkan sudah hampir 20 tahun lamanya.
Padahal dermaga tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang mayoritasnya nelayan di daerah tersebut. Namun sejak lebih kurang 20 tahun terakhir oleh pemerintah daerah mauoun provinsi belum ada tanda-tanda bahwa sarana TPI tersebut akan dibangun demi menunjang pembangunan dari segi sektor perikanan didaerah itu.
"Padahal Desa Kuala Leuge merupaka penghasil ikan terbesar di Kecamatan Peureulak, namun dengan kondisi dermaga yang sangat memprihatinkan menjadi sebuah tanda bahwa kami yang hidup di pesisir selalu di anak tirikan, padahal masyarakat sangat berharap TPI ini akan segera dibangun untuk masyarakat nelayan agar mudah dalam keperluan bongkar muat," ujar tokoh masyarakat setempat Mahyuddin Kubar.
Ia menambahkan, kondisi dermaga yang memprihatinkan membuat para bot nelayan enggan berlabuh, bukan hanya itu sebutnya, kondisi muara yang sudah dangkal juga menambah keluhan bagi para nelayan yang keluar masuk kuala, sehingga harus menunggu air pasang laut baru bisa masuk kemuara.
Selain itu kondisi daratan di bibir sungai juga sudah longsor akibat abrasi air pasang sungai yang mengakibatkan terkikisnya sebagian daratan hingga menjadi ancaman bagi rumah penduduk di tepian sungai tersebut.
"Sudah beberapa tahun kondisinya masih seperti itu, bahkan TPI dan tanggul bibir sungai sudah beberapa kali diusulkan namun tidak membuahkan hasil. Jadi kepada pihak terkait mohon kepedulian terhadap kami masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup dari hasil laut," ujar Ketua APDESI Aceh Timur itu. [] L24-012 (M. Amin)
Padahal dermaga tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang mayoritasnya nelayan di daerah tersebut. Namun sejak lebih kurang 20 tahun terakhir oleh pemerintah daerah mauoun provinsi belum ada tanda-tanda bahwa sarana TPI tersebut akan dibangun demi menunjang pembangunan dari segi sektor perikanan didaerah itu.
"Padahal Desa Kuala Leuge merupaka penghasil ikan terbesar di Kecamatan Peureulak, namun dengan kondisi dermaga yang sangat memprihatinkan menjadi sebuah tanda bahwa kami yang hidup di pesisir selalu di anak tirikan, padahal masyarakat sangat berharap TPI ini akan segera dibangun untuk masyarakat nelayan agar mudah dalam keperluan bongkar muat," ujar tokoh masyarakat setempat Mahyuddin Kubar.
Ia menambahkan, kondisi dermaga yang memprihatinkan membuat para bot nelayan enggan berlabuh, bukan hanya itu sebutnya, kondisi muara yang sudah dangkal juga menambah keluhan bagi para nelayan yang keluar masuk kuala, sehingga harus menunggu air pasang laut baru bisa masuk kemuara.
Selain itu kondisi daratan di bibir sungai juga sudah longsor akibat abrasi air pasang sungai yang mengakibatkan terkikisnya sebagian daratan hingga menjadi ancaman bagi rumah penduduk di tepian sungai tersebut.
"Sudah beberapa tahun kondisinya masih seperti itu, bahkan TPI dan tanggul bibir sungai sudah beberapa kali diusulkan namun tidak membuahkan hasil. Jadi kepada pihak terkait mohon kepedulian terhadap kami masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup dari hasil laut," ujar Ketua APDESI Aceh Timur itu. [] L24-012 (M. Amin)