"19 Tahun saya berusaha untuk mengobatinya, ke rumah sakit, orang pandai kampung (tabih) ke Medan dan Lhokseumawe. Bahkan saran orang t...
"19 Tahun saya berusaha untuk mengobatinya, ke rumah sakit, orang pandai kampung (tabih) ke Medan dan Lhokseumawe. Bahkan saran orang tua bawa ke Sulum Besilam-Stabat sudah saya lakukan"
Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Ningsih (19) tahun merupakan warga Dusun Pinang Kampung Sukajadi Paya Bujok Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang, merupakan sosok gadis belia yang didera penyakit kulit selama dua minggu lahir kedunia hingga saat ini.
Ningsih anak ke tiga dari pasangan Syahrul (48) tahun dan Suryani (45) tahun pernah mengecap pendidikan hingga kelas V Sekolah Dasar. " Ningsih pernah sekolah di SD, tapi karena penyakit kulitnya ini membuatnya enggan untuk melanjutkan sekolahnya", sebut Suryani yang mendampingi putrinya saat kunjungan anggota DPRK setempat Ismail, Rabu (07/03).
Suryani menceritakan kepada Lentera24.com, Rabu (07/03) perjalanan dan usaha yang telah dilakukan untuk putri kesayangannya mulai dari medis hingga ke orang-orang pandai (tabih) hingga ke Besilam/Stabat. Namun doa serta usahan itu belum dikabulkan oleh Allah SWT.
"19 Tahun saya berusaha untuk mengobatinya, ke rumah sakit, orang pandai kampung (tabih) ke Medan dan Lhokseumawe, bahkan saran orang tua bawa ke Sulum Besilam/Stabat sudah saya lakukan", Ungkapnya
Dengan pendapatan harian yang pas-pasan sebagai buruh mocok-mocok, Suryani dan suaminya sudah pasrah untuk usaha yang dilakukan demi kesembuhan putrinya.
Suryani menyampaikan, bahwa dirinya sangat berharap sekali atas perhatian pemerintah tentang derita yang di alami anak kandungnya. "Saat ini saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk perobatan anak saya, sekali lagi saya mohon perhatian dari pemerintah, saya sudah tidak sanggup lagi dalam usaha pengobatan penyakit aneh disekujur tubuh anak saya", Ungkapnya sambil meneteskan air mata.
Menanggapi keluhan yang dirasakan oleh Suryani dan keluarganya, Ismail Anggota DPRK dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), bahwa dirinya prihatin atas derita yang di alami Ningsih, "Kita akan usahakan untuk berkoordinasi kepihak Rumah Sakit Daerah Aceh Tamiang, jika perlu kita akan melakukan rujukan ke RSU Zainal Abidin Banda Aceh", Kata Ismail. [] L24-005
Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Ningsih (19) tahun merupakan warga Dusun Pinang Kampung Sukajadi Paya Bujok Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang, merupakan sosok gadis belia yang didera penyakit kulit selama dua minggu lahir kedunia hingga saat ini.
Ningsih anak ke tiga dari pasangan Syahrul (48) tahun dan Suryani (45) tahun pernah mengecap pendidikan hingga kelas V Sekolah Dasar. " Ningsih pernah sekolah di SD, tapi karena penyakit kulitnya ini membuatnya enggan untuk melanjutkan sekolahnya", sebut Suryani yang mendampingi putrinya saat kunjungan anggota DPRK setempat Ismail, Rabu (07/03).
Suryani menceritakan kepada Lentera24.com, Rabu (07/03) perjalanan dan usaha yang telah dilakukan untuk putri kesayangannya mulai dari medis hingga ke orang-orang pandai (tabih) hingga ke Besilam/Stabat. Namun doa serta usahan itu belum dikabulkan oleh Allah SWT.
"19 Tahun saya berusaha untuk mengobatinya, ke rumah sakit, orang pandai kampung (tabih) ke Medan dan Lhokseumawe, bahkan saran orang tua bawa ke Sulum Besilam/Stabat sudah saya lakukan", Ungkapnya
Dengan pendapatan harian yang pas-pasan sebagai buruh mocok-mocok, Suryani dan suaminya sudah pasrah untuk usaha yang dilakukan demi kesembuhan putrinya.
Suryani menyampaikan, bahwa dirinya sangat berharap sekali atas perhatian pemerintah tentang derita yang di alami anak kandungnya. "Saat ini saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk perobatan anak saya, sekali lagi saya mohon perhatian dari pemerintah, saya sudah tidak sanggup lagi dalam usaha pengobatan penyakit aneh disekujur tubuh anak saya", Ungkapnya sambil meneteskan air mata.
Menanggapi keluhan yang dirasakan oleh Suryani dan keluarganya, Ismail Anggota DPRK dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), bahwa dirinya prihatin atas derita yang di alami Ningsih, "Kita akan usahakan untuk berkoordinasi kepihak Rumah Sakit Daerah Aceh Tamiang, jika perlu kita akan melakukan rujukan ke RSU Zainal Abidin Banda Aceh", Kata Ismail. [] L24-005