Lentera24 .com | SUBULUSSALAM -- Temuan Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Subulussalam dalam melaksanakan monitoring lapangan di SDN Nam...
Lentera24.com | SUBULUSSALAM -- Temuan Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Subulussalam dalam melaksanakan monitoring lapangan di SDN Namo Buaya pada tanggal 12 Februari 2018 sekitar pukul 09.15 Wib, dikejutkan dengan adanya beberapa orang murid SD tidak bisa membaca padahal sudah kelas V dan kelas VI SDN tersebut, ujar Ketua MPD Subulussalam pada media ini.
Sambungnya, bahkan kami menemukan satu orang pelajar yang sudah berumur 18 tahun di SMPN 3 Simpang Kiri Kota Subulussalam tidak bisa membaca, hal tersebut diperkuat dengan pengakuan kepala SMPN ibu Azilda, S.PdI, imbuhnya.
Pada saat melakukan monitoring ke sekolah-sekolah ketua MPD Subulussalam Jaminuddin B didampingi oleh Wakil ketua, anggota Majelis dan Kepala Sekretariat Jamaluddin Kombih, SH.
Menurutnya, digelarnya monitoring ke sekolah-sekolah dikarenakan awalnya masyarakat melaporkan bahwa ada SDN yang jarang sekali menggelar upacara bendera. Namun setelah terjun langsung fakta yang mengejutkan lagi adalah murid sudah kelas V dan VI belum bisa membaca, ini merupakan temuan yang sangat tidak masuk dalam logika, katanya
Di SDN tersebut juga ditemukan banyak sekali kaca yang pecah, WC yang tidak dapat berfungsi karena disebabkan sarana air bersih tidak ada sehingga bau yang sangat menyengat, padahal sekolah tersebut letaknya di pinggir jalan raya.
Untuk itu MPD Subulussalam mendesak Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Subulussalam Irwan, M.Si melakukan pembenahan dan pembinaan,
jangan biarkan sekolah ini hanya jalan di tempat tanpa ada reformasi. Di samping itu Kepala Sekolah agar betul-betul mengevaluasi kinerja guru kelas. Sehingga tidak ada lagi ditemukan murid yang belum bisa membaca tapi dinaikkan kelas, apa lagi sudah kelas IV dan V.
Belum lagi sejumlah murid yang tidak bisa membaca Al Qur'an, ujarnya
Di tambahkanya, keamanan sekolah juga tidak terjaga, disebabkan penjaga sekolah tidak ada, sehingga aset sekolah banyak yang hilang termasuk sanyo, sementara ada rumah Dinas guru tapi tidak ada yang menempati, jika kondisi seperti ini terus di biarkan sehingga rasa peduli tidak ada lagi, maka dikuatirkan dunia pendidikan bisa hancur dalam seketika, tutupnya. [] L24-007 (Roby sinaga)
Sambungnya, bahkan kami menemukan satu orang pelajar yang sudah berumur 18 tahun di SMPN 3 Simpang Kiri Kota Subulussalam tidak bisa membaca, hal tersebut diperkuat dengan pengakuan kepala SMPN ibu Azilda, S.PdI, imbuhnya.
Pada saat melakukan monitoring ke sekolah-sekolah ketua MPD Subulussalam Jaminuddin B didampingi oleh Wakil ketua, anggota Majelis dan Kepala Sekretariat Jamaluddin Kombih, SH.
Menurutnya, digelarnya monitoring ke sekolah-sekolah dikarenakan awalnya masyarakat melaporkan bahwa ada SDN yang jarang sekali menggelar upacara bendera. Namun setelah terjun langsung fakta yang mengejutkan lagi adalah murid sudah kelas V dan VI belum bisa membaca, ini merupakan temuan yang sangat tidak masuk dalam logika, katanya
Di SDN tersebut juga ditemukan banyak sekali kaca yang pecah, WC yang tidak dapat berfungsi karena disebabkan sarana air bersih tidak ada sehingga bau yang sangat menyengat, padahal sekolah tersebut letaknya di pinggir jalan raya.
Untuk itu MPD Subulussalam mendesak Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Subulussalam Irwan, M.Si melakukan pembenahan dan pembinaan,
jangan biarkan sekolah ini hanya jalan di tempat tanpa ada reformasi. Di samping itu Kepala Sekolah agar betul-betul mengevaluasi kinerja guru kelas. Sehingga tidak ada lagi ditemukan murid yang belum bisa membaca tapi dinaikkan kelas, apa lagi sudah kelas IV dan V.
Belum lagi sejumlah murid yang tidak bisa membaca Al Qur'an, ujarnya
Di tambahkanya, keamanan sekolah juga tidak terjaga, disebabkan penjaga sekolah tidak ada, sehingga aset sekolah banyak yang hilang termasuk sanyo, sementara ada rumah Dinas guru tapi tidak ada yang menempati, jika kondisi seperti ini terus di biarkan sehingga rasa peduli tidak ada lagi, maka dikuatirkan dunia pendidikan bisa hancur dalam seketika, tutupnya. [] L24-007 (Roby sinaga)