HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

LEMKASPA Aceh Timur Dukung Penuh Gagasan Wisata Syariah

Lentera 24.com | ACEH TIMUR -- Saat ini konsep syariah telah menjadi tren dalam pengembangan ekonomi global, mulai dari produk makanan, min...

Lentera24.com | ACEH TIMUR -- Saat ini konsep syariah telah menjadi tren dalam pengembangan ekonomi global, mulai dari produk makanan, minuman, keuangan, pariwisata, hingga gaya hidup. 


Mengingat tingginya minat masyarakat untuk hidup dalam lingkup syariah, maka banyak negara yang mulai memperkenalkan produk wisatanya dengan konsep halal dan Islami. Bahkan negara seperti Jepang, Australia, Thailand, Selandia Baru, yang notabene bukan negara mayoritas berpenduduk muslim turut membuat produk wisata syariah.

Pariwisata Syariah merupakan cara baru dalam mengembangkan pariwisata pantai di Aceh, yang menjunjung tinggi budaya dan nilai-nilai islami. 

Wacana optimalisasi penggunaan pantai sebagai tempat wisata syariah di suarakan oleh Ormas, dan OKP se-Kabupaten Aceh Timur. 

Lembaga Kajian Strategis Pembangunan Cabang Atim mendukung penuh wacana tersebut, hal itu diungkapkan oleh ketua LEMKASPA cabang Aceh Timur Sanusi Madi, Selasa (20/2).

“Kami sangat mendukung wacana yang dikembangkan oleh teman-teman Ormas dan OKP di Aceh Timur dalam mengoptimalkan pantai sebagai tempat wisata syariah, mudah-mudahan gagasan ini dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah,” kata sanusi yang sedang berada di Banda Aceh

Aceh yang dikenal dengan serambi mekah mempunyai banyak keunikan dan keindahan garis pantai dibandingkan dengan daerah lain, Aceh mempunyai potensi dalam mengembangkan wisata syariah, namun sayangnya belum mampu menunjukan eksistensi pariwisata syariahnya.

“jika ini jadi, maka wisata syariah di Aceh Timur bisa menjadi role model untuk dikembangkan di daerah lain di Aceh, dan ini akan membuka peluang bisnis yang bagus bagi masyarakat sekitar, bahkan juga bisa menepis kesan bahwa tempat wisata itu identik dengan tempat maksiat, mesum dan hura-hura,” kata Sanusi.

Dibeberapa daerah di Indonesia sudah mengembangkan wisata berbasis syariah seperti Lombok di NTB, Pulau Santen di Banyuwangi, “kita bisa belajar dari daerah lain terkait dengan aturan, konsep pengelolaan, di Lombok itu ada Perda tentang pariwisata halal,” ungkap sanusi

Wisata halal juga dapat dijadikan sebagai syiar islam, dengan memperkenalkan kebersihan sebagian dari iman, batasan interaksi antara laki-laki dan perempuan, tempat ibadah yang nyaman dan fasilitas lainnya yang terpisah antara laki-laki dan perempuan.

“tujuan mengembangkan wisata syariah bukan semata mata untuk bisnis, tapi mempertegas kembali bahwa Aceh merupakan daerah yang menerapkan Syariat Islam,” tutup Sanusi. [] L24-007 (Roby Sinaga)