Lentera 24.com | SUBULUSSALAM -- Selama melakukan monitoring dua hari berturut turut Majelis Pendidikan Daerah Subulssalam ke sekolah-sekol...
Lentera24.com | SUBULUSSALAM -- Selama melakukan monitoring dua hari berturut turut Majelis Pendidikan Daerah Subulssalam ke sekolah-sekolah dan menemukan beberapa sekolah SDN yang perlu perhatian serius dan ada ditemukan anak murid SD sudah kelas V dan VI tidak bisa membaca, sontak mendapat reaksi keras dari Jaminuddin B selaku Ketua MPD Subulussalam.
Menurut Jamaluddin kepada media ini Selasa (13/2) sejak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulussalam dijabat oleh Irwan, M.Si disiplin sebahagian guru semakin memburuk dikarenakan tidak ada reformasi perbaikan, mutu tidak lagi sebagai objek, yang menjadi keharusan adalah selalu fisik dan fisik ada proyek, katanya.
Untuk itu MPD mendesak Kadisdik Subulussalam agar dapat mengembalikan jati diri dunia pendidikan, karena saat ini kondisinya sudah seperti bom waktu yang dapat menghancurkan masa depan dunia pendidikan di Subulussalam, imbuhnya.
Pada hal SDN Desa Tualang Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam ini merupakan Kampungnya Walikota Subulussalam H. Merah Sakti, SH, jadi dimintakan kepada Kepala Dinas, perhatikan kampung Bapak Walikota ini jangan jabatan dikejar tapi mutu semakin kacau balau.
Jika Kepala Dinas Pendidikan peka akan kemajuan duni pendidikan, tentu saja tidak ada lagi di temukan kondisi sekolah yang kumuh, sarana air bersih sebahagian sekolah tidak ada, MCK tidak berfungsi, menyebabkan bau menyengat dan dapat mengganggu sarana belajar mengajar. Ditambahkan lagi sebahagian guru PNS juga malas masuk sekolah, Kepala sekolah juga jarang datang, cetusnya.
Yang membuat kesal MPD adalah pada saat melakukan monitoring ke SDN Tualang Kecamatan Runding, sesuai dengan pengakuan murid bahwa upacara baru 1 (satu) kali dilaksanakan selama satu tahun ini. Dan guru-guru PNS di SDN Tualang jarang masuk dan scedul mereka masuk hanya 3 kali dalam satu minggu.
Memang diakui bahwa sekolah tersebut baru pindah dari Tualang Baru, kembali ke Tualang lama dan jalan yang dilalui juga belum aspal, siswa tersebut sepertinya kurang bergairah dan semangat dikarenakan gedung tempat mereka belajar juga seperti tempat pengajian atau balai, tutupnya. [] L24-007 (roby sinaga)
Menurut Jamaluddin kepada media ini Selasa (13/2) sejak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulussalam dijabat oleh Irwan, M.Si disiplin sebahagian guru semakin memburuk dikarenakan tidak ada reformasi perbaikan, mutu tidak lagi sebagai objek, yang menjadi keharusan adalah selalu fisik dan fisik ada proyek, katanya.
Untuk itu MPD mendesak Kadisdik Subulussalam agar dapat mengembalikan jati diri dunia pendidikan, karena saat ini kondisinya sudah seperti bom waktu yang dapat menghancurkan masa depan dunia pendidikan di Subulussalam, imbuhnya.
Pada hal SDN Desa Tualang Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam ini merupakan Kampungnya Walikota Subulussalam H. Merah Sakti, SH, jadi dimintakan kepada Kepala Dinas, perhatikan kampung Bapak Walikota ini jangan jabatan dikejar tapi mutu semakin kacau balau.
Jika Kepala Dinas Pendidikan peka akan kemajuan duni pendidikan, tentu saja tidak ada lagi di temukan kondisi sekolah yang kumuh, sarana air bersih sebahagian sekolah tidak ada, MCK tidak berfungsi, menyebabkan bau menyengat dan dapat mengganggu sarana belajar mengajar. Ditambahkan lagi sebahagian guru PNS juga malas masuk sekolah, Kepala sekolah juga jarang datang, cetusnya.
Yang membuat kesal MPD adalah pada saat melakukan monitoring ke SDN Tualang Kecamatan Runding, sesuai dengan pengakuan murid bahwa upacara baru 1 (satu) kali dilaksanakan selama satu tahun ini. Dan guru-guru PNS di SDN Tualang jarang masuk dan scedul mereka masuk hanya 3 kali dalam satu minggu.
Memang diakui bahwa sekolah tersebut baru pindah dari Tualang Baru, kembali ke Tualang lama dan jalan yang dilalui juga belum aspal, siswa tersebut sepertinya kurang bergairah dan semangat dikarenakan gedung tempat mereka belajar juga seperti tempat pengajian atau balai, tutupnya. [] L24-007 (roby sinaga)