Lentera24. com | ACEH TAMIANG – Akibat tingginya aksi pencurian air milik PDAM Tirta Tamiang di Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh Tamiang,...
Dilokasi pemutusan pipa, Direktur PDAM Tirta Tamiang, Suhairi didapingi tenaga ahli, Jufrizalsyah, Kamis (11-2018) mengatakan, pihaknya masih belum mampu membuktikan secara sah atas sejumlah warga yang diduga sebagai pelaku mengambil air dengan cara menyambung pipa yang dimasukkan kedalam rumah mereka secara ilegal.
Suhairi menyebutkan, dirinya telah melakukan pengecekan langsung kerumah-rumah yang diduga melakukan penyambungan pipa tidak resmi, namun kepada dia diantara warga tersebut ada yang mengatakan kalau keluarganya menggunakan air sumur atau air sumur bor, ujar Suhairi.
“Nanti kan ketahuan sendiri kalau ada konsumen gelap yang mensuplai air PDAM Tirta Tamiang. Mereka akan kelabakan sendiri karena tidak air. Kita mau menuduh langsung tidak berani karena belum ada bukti. Sebab pipa air itu ditanam dibawah lantai semen. Walaupun kita tahu ada pipa yang disambung langsung dari pipa tersier kedalam rumah,” kata Suhairi.
Amatan Lentera24, banyak warga Kota Kualasimpang bermukim dipertokoan yang tidak memiliki meteran PDAM namun terlihat ada pipa aktif yang tersambung dari pipa jaringan tersier menuju dalam rumah itu. Diantara warga ada yang mengaku kalau meteran air nya hilang dicuri orang.
Imbuh Suhairi, Dampak dari maraknya pencurian air tersebut, berdasarkan hasil audit BPKP Aceh, pada tahun 2017 lalu, PDAM Tirta Tamiang kehilangan air mencapai 40 persen. Suhairi yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 4 Pebruari mendatang, namun masih tetap gigih dan bersemangat dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Direktur PDAM.
“Untuk menekan angka kerugian PDAM akibat pencurian ar, maka kita lakukan penertiban dan pemutusan pipa ilegal guna menormalisasi jaringan pipa di Kecamatan Kota Kualasimpang,” tutup Suhairi. [] L24-002