Bupati Aceh Tamiang Tinjau Langsung Banjir Lentera 24.com | ACEH TAMIANG - Curah hujan yang mengguyur dari penggununan (hilir_red) yang t...
Bupati Aceh Tamiang Tinjau Langsung Banjir
Lentera24.com | ACEH TAMIANG - Curah hujan yang mengguyur dari penggununan (hilir_red) yang terus berlangsung selama tiga hari, puluhan desa di daerah aliran sungai terendam lintasan air, bahkan tanggul di Kampung Gelung Kecamatan Seruway dan Rantau Pakam Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang jebol tergerus arus.
Pantauan Lentera24.com akibat curah hujan yang tinggi tersebut mengakibatkan meluapnya air sungai yang mengenangi permukiman warga, seperti yang terjadi dua hari lalu Empat kampung dikecamatan Tamiang Hulu terendam akibat air yang melintas. Empat kampung tersebut masing. Kampung Rongoh, Bandar Khalifah, Alur Tani Dua dan Kaloy sementara Kampung Babo kecamatan Bandar Pusaka mengalami hal yang sama.
Kemudian setelah kering didaerah hulu, luapan sungai tamiang tersebut terus melintas ke hilir. Akibatnya mulai tadi malam, Kamis (4/1) sekitar pukul 22.30 WIB permukiman warga yang berada di pinggiran DAS seperti Kota Kualasimpang dan Kota Lintang Bawah Kecamatan Kota Kualasimpang dan Kampung Kesehatan Kecamatan Karang Baru rumah penduduk sudah mulai terendam.
Bahkan Empat Kampung kecamatan Bendahara juga mengalami yang sama yaitu Kampung Teluk Halban, Teluk Kepayang, Teluk Kemiri dan Rantau Pakam sudah mulai terendam sedalam satu meter.
Sementera akibat derasnya luapan air sungai tersebut, tanggul penahan banjir dikecamatan Seruway dan Bendahara tergerus air sungai yang meluas.
Mendengar informasi puluhan kampung sudah terendam banjir, Bupati Aceh Tamiang, Mursil didampingi Wakil Bupati T. Insyafuddin, Ketua DPRK Fadlon, Dandim 0104/Aceh Timur Letkol Inf Amril Haris Isya Siregar, Kapolres Aceh tamiang AKBP Zulhir Destrian serta Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Samsul Bahri, Plt. Kepala Dinas PU - PR Junaidi dan sejumlah pejabat lainnya turun langsung kelokasi di Kecamatan Bendahara dan Seruway dan memberikan bantuan masa panik kepada pengungsi, Jumat (5/1).
Camat Bendahara, Ibnu Hajar yang mendampingi kunjungan tersebut mengatakan banjir dalam wilayahnya tersebut terjadi akibat meluapnya air Sungai Tamiang. Hal itu disebabkan sebagian tanggul rendah dan dilampaui air sungai.
"Akibat debit air deras dua titik tanggul di Kampong Rantau Pakam jebol tergerus air selebar empat sampai lima meter ” ujarnya.
Menurutnya akibat jebolnya tanggul tersebut semakin mempercepat pemukiman warga yang terendam banjir. Ketinggian air di pemukiman warga mencapai 50 centimeter hingga satu meter. " Karena sebagian besar warga berprofesi nelayan jadi belum ada warga yang mengungsi dan warga beraktifitas menggunakan sampan ” ujarnya sembari menambahkan jika air bertahan, dapat dipastikan semkian banyak desa yang terendam karena desa yang berada dikawasan DAS ini jika banjir air sulit keluar disebabkan dikelilingi tanggul.
Beda hal dengan yang terjadi dikecamatan Seruway warga mengungsi. Hal itu dikatakan Camat Seruway Husaini, ada 250 warga yang harus mengungsi yaitu pemukiman yang parah terendam banjir Kampong Gelung. Hal itu terjadi karena tanggul yang ada jebol digerus air selebar lima meter. Kondisi ini membuat warga mengungsi ke daerah yang aman. “ Saat ini ada sekitar 130 rumah terendam dan 250 jiwa harus mengungsi" jelasnya.
Setelah melihat langsung kondisi tanggul yang jebol Bupati Aceh Tamiang, Mursil memberikan bantuan masa panik untuk dapur umum pengungsi dan merintahkan Pelaksana Tugas Kadis PU - PR Junaidi untuk segera memeriksa tanggul sepanjang Sungai Tamiang yang berpotensi jebol dan dan segera memperbaiki tanggul yang jebol tersebut agar banjir tidak meluas.
Pelaksana Tugas Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat Aceh Tamiang Junaidi kepada Lentera24.com mengatakan mulai besok akan turunkan tim untuk mengecek kondisi tanggul sepanjang aliran sungai. " Besok tim sudah berkerja untuk mengecek kondisi tanggul. Tim akan mengukur tanggul yang perlu perbaikan dan penambahan tinggi" jelas Junaidi sembari menambahkan sesuai dengan anjuran bupati untuk kerusakan yang kecil agar dapat menggunakan anggaran desa (ADD). [] L24-005
Lentera24.com | ACEH TAMIANG - Curah hujan yang mengguyur dari penggununan (hilir_red) yang terus berlangsung selama tiga hari, puluhan desa di daerah aliran sungai terendam lintasan air, bahkan tanggul di Kampung Gelung Kecamatan Seruway dan Rantau Pakam Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang jebol tergerus arus.
Pantauan Lentera24.com akibat curah hujan yang tinggi tersebut mengakibatkan meluapnya air sungai yang mengenangi permukiman warga, seperti yang terjadi dua hari lalu Empat kampung dikecamatan Tamiang Hulu terendam akibat air yang melintas. Empat kampung tersebut masing. Kampung Rongoh, Bandar Khalifah, Alur Tani Dua dan Kaloy sementara Kampung Babo kecamatan Bandar Pusaka mengalami hal yang sama.
Kemudian setelah kering didaerah hulu, luapan sungai tamiang tersebut terus melintas ke hilir. Akibatnya mulai tadi malam, Kamis (4/1) sekitar pukul 22.30 WIB permukiman warga yang berada di pinggiran DAS seperti Kota Kualasimpang dan Kota Lintang Bawah Kecamatan Kota Kualasimpang dan Kampung Kesehatan Kecamatan Karang Baru rumah penduduk sudah mulai terendam.
Bahkan Empat Kampung kecamatan Bendahara juga mengalami yang sama yaitu Kampung Teluk Halban, Teluk Kepayang, Teluk Kemiri dan Rantau Pakam sudah mulai terendam sedalam satu meter.
Sementera akibat derasnya luapan air sungai tersebut, tanggul penahan banjir dikecamatan Seruway dan Bendahara tergerus air sungai yang meluas.
Mendengar informasi puluhan kampung sudah terendam banjir, Bupati Aceh Tamiang, Mursil didampingi Wakil Bupati T. Insyafuddin, Ketua DPRK Fadlon, Dandim 0104/Aceh Timur Letkol Inf Amril Haris Isya Siregar, Kapolres Aceh tamiang AKBP Zulhir Destrian serta Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Samsul Bahri, Plt. Kepala Dinas PU - PR Junaidi dan sejumlah pejabat lainnya turun langsung kelokasi di Kecamatan Bendahara dan Seruway dan memberikan bantuan masa panik kepada pengungsi, Jumat (5/1).
Camat Bendahara, Ibnu Hajar yang mendampingi kunjungan tersebut mengatakan banjir dalam wilayahnya tersebut terjadi akibat meluapnya air Sungai Tamiang. Hal itu disebabkan sebagian tanggul rendah dan dilampaui air sungai.
"Akibat debit air deras dua titik tanggul di Kampong Rantau Pakam jebol tergerus air selebar empat sampai lima meter ” ujarnya.
Menurutnya akibat jebolnya tanggul tersebut semakin mempercepat pemukiman warga yang terendam banjir. Ketinggian air di pemukiman warga mencapai 50 centimeter hingga satu meter. " Karena sebagian besar warga berprofesi nelayan jadi belum ada warga yang mengungsi dan warga beraktifitas menggunakan sampan ” ujarnya sembari menambahkan jika air bertahan, dapat dipastikan semkian banyak desa yang terendam karena desa yang berada dikawasan DAS ini jika banjir air sulit keluar disebabkan dikelilingi tanggul.
Beda hal dengan yang terjadi dikecamatan Seruway warga mengungsi. Hal itu dikatakan Camat Seruway Husaini, ada 250 warga yang harus mengungsi yaitu pemukiman yang parah terendam banjir Kampong Gelung. Hal itu terjadi karena tanggul yang ada jebol digerus air selebar lima meter. Kondisi ini membuat warga mengungsi ke daerah yang aman. “ Saat ini ada sekitar 130 rumah terendam dan 250 jiwa harus mengungsi" jelasnya.
Setelah melihat langsung kondisi tanggul yang jebol Bupati Aceh Tamiang, Mursil memberikan bantuan masa panik untuk dapur umum pengungsi dan merintahkan Pelaksana Tugas Kadis PU - PR Junaidi untuk segera memeriksa tanggul sepanjang Sungai Tamiang yang berpotensi jebol dan dan segera memperbaiki tanggul yang jebol tersebut agar banjir tidak meluas.
Pelaksana Tugas Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat Aceh Tamiang Junaidi kepada Lentera24.com mengatakan mulai besok akan turunkan tim untuk mengecek kondisi tanggul sepanjang aliran sungai. " Besok tim sudah berkerja untuk mengecek kondisi tanggul. Tim akan mengukur tanggul yang perlu perbaikan dan penambahan tinggi" jelas Junaidi sembari menambahkan sesuai dengan anjuran bupati untuk kerusakan yang kecil agar dapat menggunakan anggaran desa (ADD). [] L24-005