Lentera 24.com , ACEH TAMIANG -- Akibat cuaca extrem yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Tamiang mengakibatkan hasil produksi gabah kering t...
Lentera24.com, ACEH TAMIANG -- Akibat cuaca extrem yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Tamiang mengakibatkan hasil produksi gabah kering tahun 2016 menurun sebanyak 0, 2 persen dari hasil panen padi tahun 2015.
"Faktor merosot nya produksi gabah kering disebab cuaca ekstrem yang melanda wilayah Aceh Tamiang, Kalau sudah faktor cuaca, akan berdampak kepada serangan hama dan penyakit dan berakibat pada hasil produksi", tegas Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan kabupaten Aceh Tamiang, Safwan SP kepada Lentera24.com, di Ruangan kerjanya, Rabu (10/1)
Safwan mengatakan untuk meningkatkan hasil produksi gabah kering, diupayakan membangun sarana mitigasi, seperti membuat saluran primer, skunder dan tersier untuk mengatur sistem pengairan sawah.
Disamping itu penyuluhan untuk meningkatkan kapasitas kemampuan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan (PSK), diharapkan petani juga mampu dan dapat mengaplikasikan tehnik budidaya pertanian yang telah dianjurkan oleh pemerintah.
Lebih jauh dikatakan, untuk tahun 2015, luas sawah 16.488 hektar, luas tanam 32.213 hektar, luas panen 32.038 hektar dan produksi gabah kering 187.064 ton.
Sedang ditahun 2016 luas tanam hanya mampu ditanami 26.619 hektar serta luas panen dicapai 29.965 hektar dan produksi gabah 186.142 ton, terjadi penurunan produksi gabah kering 0,2 persen.
"Meski kita tidak mampu mencapai surplus di tahun ini, tahun berikutnya diupayakan bisa surplus yang memuaskan", tegasnya. [] L24-005
"Faktor merosot nya produksi gabah kering disebab cuaca ekstrem yang melanda wilayah Aceh Tamiang, Kalau sudah faktor cuaca, akan berdampak kepada serangan hama dan penyakit dan berakibat pada hasil produksi", tegas Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan kabupaten Aceh Tamiang, Safwan SP kepada Lentera24.com, di Ruangan kerjanya, Rabu (10/1)
Safwan mengatakan untuk meningkatkan hasil produksi gabah kering, diupayakan membangun sarana mitigasi, seperti membuat saluran primer, skunder dan tersier untuk mengatur sistem pengairan sawah.
Disamping itu penyuluhan untuk meningkatkan kapasitas kemampuan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan (PSK), diharapkan petani juga mampu dan dapat mengaplikasikan tehnik budidaya pertanian yang telah dianjurkan oleh pemerintah.
Lebih jauh dikatakan, untuk tahun 2015, luas sawah 16.488 hektar, luas tanam 32.213 hektar, luas panen 32.038 hektar dan produksi gabah kering 187.064 ton.
Sedang ditahun 2016 luas tanam hanya mampu ditanami 26.619 hektar serta luas panen dicapai 29.965 hektar dan produksi gabah 186.142 ton, terjadi penurunan produksi gabah kering 0,2 persen.
"Meski kita tidak mampu mencapai surplus di tahun ini, tahun berikutnya diupayakan bisa surplus yang memuaskan", tegasnya. [] L24-005