Lentera 24.com | ACEH TAMIANG - Fauzan Ali Ibrahim, bocah berumur 16 bulan, terus menangis menahan rasa sakit akibat mata sebelah kanannya ...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG - Fauzan Ali Ibrahim, bocah berumur 16 bulan, terus menangis menahan rasa sakit akibat mata sebelah kanannya dalam hitungan 13 hari membengkak semakin besar dan saat ini terbaring di Rumah Sakit Umum Aceh Tamiang Ruangan Cut Mutia, Minggu, 17 Desember 2017.
Diketahui Fauzan Ali Ibrahim merupakan anak kedua dari pasangan Defi Agus Syahputra, 29 tahun dan Mahrunisa 26 tahun warga Desa Tangsi Lama Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, kehidupan Agus Syahputra tergolong tidak mampu karena sebagai tenaga bakti pesuruh di SMA Negeri 1 Seruway.
Defi Agus Syahputra, yang turut didampingi oleh pihak keluarga serta Wakil Kepala SMA Negeri I Seruway Yasir, menceritakan kronologi kejadian tentang sakit yang sedang menimpa anak keduanya.
Menurut Agus, awal munculnya penyakit yang menyerang mata kanan 'buah hatinya', bernama panggilan Fauzan, terlihat pada saat bangun tidur,
Pekiraan Senin (04/12/2017) pagi lalu mata kanan si Fauzan hanya merah seperti gigitan nyamuk. Tapi Penyakit yang menyerang mata kanan Fauzan terlihat cepat sekali reaksinya. Dalam waktu satu hari, langsung membengkak membesar.
" Saya jadi cemas memikirkan serangan penyakit yang menyerang tersebut, dalam empat hari membengkak besar dan menonjol serta merah" ungkap Agus.
Pada tanggal 08 Agustus 2017 lalu, langsung membawa Fauzan berobat ke Rumah Sakit Cut Meutia PTPN I Langsa. Hasilnya dianjurkan agar anaknya, Fauzan segera dirujuk ke rumah sakit di Medan.
Dari saran Rumah Sakit Cut Mutia harus dibawa ke Medan , Agus mengaku sedikit kebingungan karena saat itu Fauzan belum miliki kartu BPJS Kesehatan, sehingga pada hari itu juga dirinya langsung meminta tolong kepada saudaranya untuk mengurusan kartu BPJS Kesehatan.
Sebelum dibawa ke Medan, Agus mengaku membawa Fauzan ke Poly Mata RSUD Langsa, yaitu pada tanggal 12 Desember 2017. " " Agus terus menjadi cemas ketika diagnosa dari dokter diterangkan bahwa hasilnya normal, namun dokter menyarankan segera bawa ke rumah sakit di Medan " terangnya sambil menahan rasa sedih.
Akhirnya, pada tanggal 14 Desember 2017 pagi lalu Fauzan sampai di Rumah Sakit Adam Malik. " Fauzan diperiksa dan pihak dokter memberikan resep obat yang harus diambil di apotik rumah sakit" jelasnya
Kondisi Agus dan istrinya semakin sedih ketika pihak pegawai apotik mengatakan stock obat sedang habis dan disuruh menunggu atau disuruh kembali esok harinya. " Saya kembali esok harinya dan mengambil obat di apotik. Saya sangat terkejut ketika saya peroleh satu butir obat untuk diminumkan kepada Fauzan agar dapat tertidur, sehingga dapat dilakukan scanning pada ruang radiologi" ungkap Fauzan sembari mengatakan hasil scanning tersebut baru dapat dilihat pada hari Senin, 17 Desember 2017 besok.
Karena kondisi keuangan, sambung Agus dirinya memutuskan untuk kembali kerumahnya. " Saat ini kami menunggu untuk dirujuk ke Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh" Harap Agus diruang Cut Mutia Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Tamiang.
Sementara itu pimpinan DPRK Aceh Tamiang, Juanda, SIP yang melihat langsung kondisi Fauzan Ali Ibrahim, merasa prihatin dengan kondisi yang dialaminya.
Menurut Juanda penyakit yang dialaminya tersebut jarang didapati, dan ini butuh perhatian khusus bagi rumah sakit untuk segera menanggani. " Saya minta rumah sakit agar ini menjadi perioritas penanganan, Pemda dan semua masyarakat juga harus dapat berperan membantu" tegas Juanda yang juga Ketua DPD PAN Aceh Tamiang yang didampingi istrinya Dr. Dharmiyanti
Kunjungan Junda berserta istrinya tersebut turut memberikan bingkasan kepada Fauzan untuk bekal berangkat kerumah sakit Zainal Abidin Banda Aceh. [] L24-TIM RED
Diketahui Fauzan Ali Ibrahim merupakan anak kedua dari pasangan Defi Agus Syahputra, 29 tahun dan Mahrunisa 26 tahun warga Desa Tangsi Lama Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, kehidupan Agus Syahputra tergolong tidak mampu karena sebagai tenaga bakti pesuruh di SMA Negeri 1 Seruway.
Defi Agus Syahputra, yang turut didampingi oleh pihak keluarga serta Wakil Kepala SMA Negeri I Seruway Yasir, menceritakan kronologi kejadian tentang sakit yang sedang menimpa anak keduanya.
Menurut Agus, awal munculnya penyakit yang menyerang mata kanan 'buah hatinya', bernama panggilan Fauzan, terlihat pada saat bangun tidur,
Pekiraan Senin (04/12/2017) pagi lalu mata kanan si Fauzan hanya merah seperti gigitan nyamuk. Tapi Penyakit yang menyerang mata kanan Fauzan terlihat cepat sekali reaksinya. Dalam waktu satu hari, langsung membengkak membesar.
" Saya jadi cemas memikirkan serangan penyakit yang menyerang tersebut, dalam empat hari membengkak besar dan menonjol serta merah" ungkap Agus.
Pada tanggal 08 Agustus 2017 lalu, langsung membawa Fauzan berobat ke Rumah Sakit Cut Meutia PTPN I Langsa. Hasilnya dianjurkan agar anaknya, Fauzan segera dirujuk ke rumah sakit di Medan.
Dari saran Rumah Sakit Cut Mutia harus dibawa ke Medan , Agus mengaku sedikit kebingungan karena saat itu Fauzan belum miliki kartu BPJS Kesehatan, sehingga pada hari itu juga dirinya langsung meminta tolong kepada saudaranya untuk mengurusan kartu BPJS Kesehatan.
Sebelum dibawa ke Medan, Agus mengaku membawa Fauzan ke Poly Mata RSUD Langsa, yaitu pada tanggal 12 Desember 2017. " " Agus terus menjadi cemas ketika diagnosa dari dokter diterangkan bahwa hasilnya normal, namun dokter menyarankan segera bawa ke rumah sakit di Medan " terangnya sambil menahan rasa sedih.
Akhirnya, pada tanggal 14 Desember 2017 pagi lalu Fauzan sampai di Rumah Sakit Adam Malik. " Fauzan diperiksa dan pihak dokter memberikan resep obat yang harus diambil di apotik rumah sakit" jelasnya
Kondisi Agus dan istrinya semakin sedih ketika pihak pegawai apotik mengatakan stock obat sedang habis dan disuruh menunggu atau disuruh kembali esok harinya. " Saya kembali esok harinya dan mengambil obat di apotik. Saya sangat terkejut ketika saya peroleh satu butir obat untuk diminumkan kepada Fauzan agar dapat tertidur, sehingga dapat dilakukan scanning pada ruang radiologi" ungkap Fauzan sembari mengatakan hasil scanning tersebut baru dapat dilihat pada hari Senin, 17 Desember 2017 besok.
Karena kondisi keuangan, sambung Agus dirinya memutuskan untuk kembali kerumahnya. " Saat ini kami menunggu untuk dirujuk ke Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh" Harap Agus diruang Cut Mutia Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Tamiang.
Sementara itu pimpinan DPRK Aceh Tamiang, Juanda, SIP yang melihat langsung kondisi Fauzan Ali Ibrahim, merasa prihatin dengan kondisi yang dialaminya.
Menurut Juanda penyakit yang dialaminya tersebut jarang didapati, dan ini butuh perhatian khusus bagi rumah sakit untuk segera menanggani. " Saya minta rumah sakit agar ini menjadi perioritas penanganan, Pemda dan semua masyarakat juga harus dapat berperan membantu" tegas Juanda yang juga Ketua DPD PAN Aceh Tamiang yang didampingi istrinya Dr. Dharmiyanti
Kunjungan Junda berserta istrinya tersebut turut memberikan bingkasan kepada Fauzan untuk bekal berangkat kerumah sakit Zainal Abidin Banda Aceh. [] L24-TIM RED