Lentera 24.com | ACEH TIMUR – Dalam rangka peringatan hari Ibu Ke 89 Dinas Pembedayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (...
Lentera24.com | ACEH TIMUR – Dalam rangka peringatan hari Ibu Ke 89 Dinas Pembedayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3A dan KB) menggelar seminar dengan tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya. Kegiatan tersebut di gelar di aula Gedung Serbaguna Pendopo Idi, Selasa (19/12).
Wakil Ketua TP PKK Aceh Timur Ns. Mariani Binti Sulaiman dalam sambutan dan arahannya pada kegiatan seminar dalam rangka memperingati hari Ibu Ke 89 mengatakan, di era globalisasi, fenomena wanita karier seakan tidak dapat dibendung.
“Dulu peran wanita indetik dengan pekerjaan rumah tangga, seperti melayani suami, mendidik anak dan menggurus pekerjaan rumah tangga, ini peran wanita mengalami banyak perubahan”, kata Mariani.
Untuk itu wanita tidak lagi puas dengan pekerjaan di rumah tangga sehingga banyak wanita yang memilih untuk terjun di dunia karier. “Persoalannya , ketka wanita memilih untuk melayani sebuah pekerjaan (karier), terutama bagi wanita yang sudah menikah, maka dia akan memiliki peran ganda yang dapat menimbulkan persoalan baru yang lebih konflik dan rumit,” ungkap Mariani.
Disamping tuntutan untuk memenuhi kewajiban dalam rumah tangga , ia juga memiliki benban untuk menyelesaikan tugas dan tanggungjawab didalam pekerjaann sehingga tugas wanita karier menjadi lebih banyak,” ujar Mariani.
“ Peran ganda bagi wanita karier bukanlah situasi yang mudah untuk diselesaikan, kedua peran tersebut menuntut kinerja yang sama baiknya,” tegas Mariani.
Apabila wanita karier lebih memprioritaskan pekerjaan, maka ia dapat mengorbankan banyak hal untuk keluarganya, sebaliknya apabila wanita karier lebih memprioritaskan keluarga maka cenderung akan menurunkan kinerja didalam pekerjaan,” demikian pungkas Mariani.
Sebelumnya, Leny Roziana, SE sekretaris DP3A dan KB selaku ketua panitia dalam laporannya mengatakan, tujuan pelaksanaan kegiatan seminar pada hari ini adalah untuk memberikan pemahaman dan wawasan baru bagi perempuan yang bekerja mengenai manajemen waktu yang baik dalam menyesuaiakan diri antara keluarga dan pekerjaan sehingga dapat meminimalisir konflik,” katanya.
Adapun maksud digelarnya seminar ini untuk merubah mindset atau paradigm para perempuan bekerja mengenai tantangan yang dihadapi. Sebagai perempuan bekerja dan ibu rumah tangga sehingga dapat menjadikan tantangan tersebut menjadi kelebihan yang dapat meningkatkan kualitas diri para perempuan pekerja,” ujar Leny.
Sementara jumlah peserta seminar ini sebanyak 30 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) perempuan dilingkugan Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur, dan seminar dilaksanakan selama satu hari,” katanya.
Adapun narasumber yang mengisi kegiatan seminar ini, adalah Suraiya Kamaruzzaman, ST, L, LM, M.T yang merupakan pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Flower Aceh. Dalam seminar tersebut mengangkat tema “Perempuan Bekerja dan Tantangannya”,” demikian pungkas Leny.
Turut hadir pada seminar dalam rangka memperingati hari Ibu ke 89 diantaranya, Drs. Zahri Asisten I bidang pemerintahan, Kepala dinas DP3A dan KB, Ir. Ah,mad serta tamu undangan lainnya. [] L24-SUHARTO SEMBIRING
Wakil Ketua TP PKK Aceh Timur Ns. Mariani Binti Sulaiman dalam sambutan dan arahannya pada kegiatan seminar dalam rangka memperingati hari Ibu Ke 89 mengatakan, di era globalisasi, fenomena wanita karier seakan tidak dapat dibendung.
“Dulu peran wanita indetik dengan pekerjaan rumah tangga, seperti melayani suami, mendidik anak dan menggurus pekerjaan rumah tangga, ini peran wanita mengalami banyak perubahan”, kata Mariani.
Untuk itu wanita tidak lagi puas dengan pekerjaan di rumah tangga sehingga banyak wanita yang memilih untuk terjun di dunia karier. “Persoalannya , ketka wanita memilih untuk melayani sebuah pekerjaan (karier), terutama bagi wanita yang sudah menikah, maka dia akan memiliki peran ganda yang dapat menimbulkan persoalan baru yang lebih konflik dan rumit,” ungkap Mariani.
Disamping tuntutan untuk memenuhi kewajiban dalam rumah tangga , ia juga memiliki benban untuk menyelesaikan tugas dan tanggungjawab didalam pekerjaann sehingga tugas wanita karier menjadi lebih banyak,” ujar Mariani.
“ Peran ganda bagi wanita karier bukanlah situasi yang mudah untuk diselesaikan, kedua peran tersebut menuntut kinerja yang sama baiknya,” tegas Mariani.
Apabila wanita karier lebih memprioritaskan pekerjaan, maka ia dapat mengorbankan banyak hal untuk keluarganya, sebaliknya apabila wanita karier lebih memprioritaskan keluarga maka cenderung akan menurunkan kinerja didalam pekerjaan,” demikian pungkas Mariani.
Sebelumnya, Leny Roziana, SE sekretaris DP3A dan KB selaku ketua panitia dalam laporannya mengatakan, tujuan pelaksanaan kegiatan seminar pada hari ini adalah untuk memberikan pemahaman dan wawasan baru bagi perempuan yang bekerja mengenai manajemen waktu yang baik dalam menyesuaiakan diri antara keluarga dan pekerjaan sehingga dapat meminimalisir konflik,” katanya.
Adapun maksud digelarnya seminar ini untuk merubah mindset atau paradigm para perempuan bekerja mengenai tantangan yang dihadapi. Sebagai perempuan bekerja dan ibu rumah tangga sehingga dapat menjadikan tantangan tersebut menjadi kelebihan yang dapat meningkatkan kualitas diri para perempuan pekerja,” ujar Leny.
Sementara jumlah peserta seminar ini sebanyak 30 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) perempuan dilingkugan Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur, dan seminar dilaksanakan selama satu hari,” katanya.
Adapun narasumber yang mengisi kegiatan seminar ini, adalah Suraiya Kamaruzzaman, ST, L, LM, M.T yang merupakan pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Flower Aceh. Dalam seminar tersebut mengangkat tema “Perempuan Bekerja dan Tantangannya”,” demikian pungkas Leny.
Turut hadir pada seminar dalam rangka memperingati hari Ibu ke 89 diantaranya, Drs. Zahri Asisten I bidang pemerintahan, Kepala dinas DP3A dan KB, Ir. Ah,mad serta tamu undangan lainnya. [] L24-SUHARTO SEMBIRING