Lentera 24.com | ACEH TAMIANG - Hampir setiap hari truck - truck pengangkut sawit milik petani mengalami kecalakaan terbalik. Hal itu terj...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG - Hampir setiap hari truck - truck pengangkut sawit milik petani mengalami kecalakaan terbalik. Hal itu terjadi akibat ruas jalan propinsi sepanjang 42 KM dari belakang Kompi A Kecamatan Karang Baru menuju Kecamatan Simpang Jernih - Aceh Timur rusak parah.
"Hampir setiap harinya terjadi kecelakaan, truck - truck pengangkut sawit milik masyarakat terbalik " ungkap Datok Penghulu Babo Kecamatan Bandar Pusaka, Paimin, saat menuju Kualasimpang, tepat dijalan elak Kecamatan Sekerak, Sabtu 09 Desember 2017.
Menurut Paimin, akibat curah hujan yang cukup tinggi dan diperparah lagi badan jalan yang tidak permanen dan kokoh. Akhirnya, dengan beraneka macam angkutan berlalu lalang dengan kapasitas berlebihan menjadi badan jalan seperti kubangan kerbau.
Akibat rusaknya jalan, sambung Paimin sangat berdampak pada sektor pendidikan, aktivitas pengguna yang berefek semua sektor, pendidikan, keamanan,ketentraman, kesehatan, ekonomi. Dan yang menyedihkan turun dratisnya nilai jual hasil perkebunan seperti sawit " jelas Paimin
Paimin menambahkan, saat ini pemerintah tidak tanggap serta tidak respon apa yang dialami oleh masyarakat pendalaman. " Padahal saat Pilkada selalu dimenangkan oleh para pemegang kekuasaan baik Bupati maupun Gubernur" terangnya.
Paimin juga merasa kecewa terhadap pengaspalan jalan di jalan elak Kecamatan Sekerak karena sudah hancur. " Belum ada enam tahun aspal tersebut sudah seperti kubangan kerbau" sesalnya. [] L24-TIM RED
"Hampir setiap harinya terjadi kecelakaan, truck - truck pengangkut sawit milik masyarakat terbalik " ungkap Datok Penghulu Babo Kecamatan Bandar Pusaka, Paimin, saat menuju Kualasimpang, tepat dijalan elak Kecamatan Sekerak, Sabtu 09 Desember 2017.
Menurut Paimin, akibat curah hujan yang cukup tinggi dan diperparah lagi badan jalan yang tidak permanen dan kokoh. Akhirnya, dengan beraneka macam angkutan berlalu lalang dengan kapasitas berlebihan menjadi badan jalan seperti kubangan kerbau.
Akibat rusaknya jalan, sambung Paimin sangat berdampak pada sektor pendidikan, aktivitas pengguna yang berefek semua sektor, pendidikan, keamanan,ketentraman, kesehatan, ekonomi. Dan yang menyedihkan turun dratisnya nilai jual hasil perkebunan seperti sawit " jelas Paimin
Paimin menambahkan, saat ini pemerintah tidak tanggap serta tidak respon apa yang dialami oleh masyarakat pendalaman. " Padahal saat Pilkada selalu dimenangkan oleh para pemegang kekuasaan baik Bupati maupun Gubernur" terangnya.
Paimin juga merasa kecewa terhadap pengaspalan jalan di jalan elak Kecamatan Sekerak karena sudah hancur. " Belum ada enam tahun aspal tersebut sudah seperti kubangan kerbau" sesalnya. [] L24-TIM RED
